Sistem Rekam Medis LANDASAN TEORI
ada dari hari ke hari semakin bertambah. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis di Puskesmas Srumbung dan
Puskesmas Salam, data pasien terbanyak biasa terjadi pada hari Senin dan Selasa. Pengolahan data pasien yang ada masih dilakukan secara manual yaitu
dengan pengarsipan berdasarkan nama desa dari mana pasien tersebut berasal. Hal tersebut sangat tidak efisien dan tidak efektif, selain itu banyak sekali
resiko yang dapat ditimbulkan seperti kesalahan penulisan data, rusaknya data, hilangnya data mungkin karena dipinjam dan masih banyak lagi. Untuk
menangani masalah pengolahan data pasien, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan membuat suatu sistem yang dapat mempermudah
dalam pengolahan data dan memberikan atau menyajikan informasi secara cepat dan mudah. Sistem tersebut adalah sistem rekam medis. Sistem ini
terutama ditujukan bagi para petugas medis yang harus segera mengambil keputusan dari pemeriksaan yang telah dilakukannya dan petugas non medis
yang diberikan tanggungjawab untuk memasukkan data pasien serta bertanggungjawab atas kelancaran pengolahan data pasien.
Manfaat lain dari sistem rekam medis selain mempermudah pengolahan data pasien suatu Puskesmas juga bermanfaat bagi pasien antar Puskesmas.
Misalnya seorang pasien memeriksakan dirinya ke Puskesmas Srumbung, setelah menikah dengan orang yang berasal dari kecamatan Salam dan tinggal
di daerah itu, maka saat dia sakit, dia akan memeriksakan dirinya ke Puskesmas terdekat. Dalam hal ini yang terdekat ialah Puskesmas Salam. Pada saat
pemeriksaan berlangsung, jika petugas medis yang memeriksa ingin
mengetahui riwayat kesehatan pasien tersebut maka dapat menggunakan sistem rekam medis ini dengan melihat data medis pasien di Puskesmas Srumbung.
Selain itu untuk mempermudah pengolahan data dan pencarian data medis pasien, sistem rekam medis ini juga bermanfaat dalam pembuatan laporan-
laporan per wilayah. Laporan-laporan tersebut nantinya dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan, seperti penentuan suatu penyakit merupakan
KLB atau tidak, seberapa besar prosentase yang ada untuk wabah penyakit yang timbul dalam suatu wilayah, mengetahui ada tidaknya kasus flu burung
maupun demam berdarah di wilayah tersebut dan masih banyak lagi. Sistem rekam medis pasien Puskesmas yang akan dibangun ini berupa
suatu aplikasi berbasis web yang memungkinkan petugas non medis dengan aturan tertentu dapat mengakses data ke satu basis data yang berada di server.
Dalam merancang sistem rekam medis ini penulis mempelajari pelaksanaan sistem rekam medis pada suatu Puskesmas yang sampai saat ini
masih manual sebagai sarana untuk mengetahui proses-proses yang berhubungan dengan rekam medis Puskesmas dan mengetahui data-data medis
yang dicatat dan kebutuhan penggunanya beserta jaringannya seperti PusTu atau Puskesmas Pembantu, Lansia atau Lanjut Usia, UKS Usaha Kesehatan
Sekolah, dan UKGS Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. Suatu Puskesmas dibagi menjadi beberapa unit bagian yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Bagian-bagian tersebut antara lain unit KIA Kesehatan Ibu dan Anak, unit Gigi, unit KBKeluarga
Berencana, unit Gizi, unit Sanitasi dan unit Umum.