cara mengajarnya dari yang tidak selektif menjadi lebih selektif dan terbuka akan perubahan.
7. Kesadaran kritis akan terbentuk jika siswa merasa bebas dalam
berpikir, berpendapat, dan mengekspresikan diri dalam suasama belajar yang terbuka, tidak banyak aturan-aturan yang
membelenggu, multi nilai, multi kebenaran,dan diperbolehkan untuk salah, serta menerapkan metode ilmiah.
8. Kesadaran kritis akan membentuk pola pemahaman tentang suatu
konsep yang kuat tidak hanya sekedar menghafal, mampu untuk mencerna pengetahuan secara mendalam, dan memiliki cara
berpikir yang kritis dalam menghadapi permasalahan di lingkungan sekitar.
Berdasarkan delapan kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menumbuhkan kesadaran kritis guru harus membuat
suasana pembelajaran menjadi semenarik mungkin, menggunakan media-media pengajaran yang memadai, dan metode yang sesuai
serta membebaskan siswa untuk mengeksplorasi lebih mendalam tentang materi yang sedang diajarkan.
2.1.4. Nilai
2.1.4.1 Pengertian Nilai
Scheler berpendapat bahwa nilai merupakan suatu kualitas yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas apriori
yang telah dapat dirasakan manusia tanpa melalui pengalaman indrawi terlebih dahulu. Nilai merupakan kualitas yang tidak
tergantung, dan tidak berubah seiring perubahan barang dalam Wahana, 2004: 51.
Newcomb mengutarakan bahwa nilai apabila dipandang secara psikologi sosial dapat diartikan sebagai tujuan terpisah yang terjadi
secara luar biasa dan disekelilingnya terdapat pola-pola tingkah yang diorganisasi Elmubarok, 2006: 53.
Berdasar atas dua pengertian tersebut kita dapat menarik kesimpulan bawasannya nilai adalah kualitas yang tidak tergantung
pada pembawanya, merupakan kualitas apriori yang didalamnya terdapat tingkah yang diorganisasi.
2.1.4.2 Macam-macam Nilai
Nilai dibedakan atas 3 macam yaitu nilai positif dan nilai negatif, nilai baik dan nilai jahat, serta nilai pribadi dan nilai barang.
Berikut ini merupakan penjabaran tentang macam-macam nilai Wahana, 2004: 55-59.
1. Nilai positif dan nilai negatif
Semua nilai seperti etika dan estetika berada dalam dua kelompok yaitu yang positif dan yang negatif. Nilai positif
merupakan suatu yang harus ada dan terwujud dalam realitas kehidupan, suatu ada sebagai yang secara positif harus ada dan
harus terwujud realitas kehidupan adalah benar. Segala ketiadaan dari yang harus tidak ada dan tidak terwujud dalam realitas
kehidupan adalah benar. Nilai negatif adalah suatu yang harusnya tidak ada dan
tidak terwujud dalam realitas kehidupan, suatu ada sebagai yang harus tidak ada dan harus tidak terwujud dalam realitas kehidupan
adalah salah. Segala ketiadaan dari yang harus ada dan harus terwujud dalam realitas kehidupan adalah salah.
2. Nilai baik dan Nilai Jahat
Nilai kebaikan adalah nilai yang tampak pada tindakan mewujudkan nilai yang tertinggi. Nilai baik adalah nilai yang
melekatpada tindakan mewujudkan nilai positif. Nilai kejahatan adalah nilai yang tampak pada tindakan
mewujudkan nilai yang terendah. Nilai jahat adalah nilai yang melekat pada tindakan yang mewujudkan suatu nilai negatif, yang
melekat pada tindakan mewujudkan nilai dalam tingkatan yang lebih rendah atau terendah dalam susunan nilai
3. Nilai Pribadi dan nilai Barang
Hanya pribadi yang dapat dinilai secara moral baik atau jahat, sedangkan barang lain thaya dapat menjadi baik atau jahat
sejauh mengacu pada pribadi. Seluruh milik pribadi yang sesuai dengan aturan serta dapat mempengaruhi kebaikan pribadi disebut
keutamaan, sedangkan yang dapat mempengaruhi kejahatan pribadi disebut sifat jahat.seorang pribadi tidak pernah hanya
dapat dinilai dan diperlakukan sebagai yang menyenagkan atau berguna; nilai-nilai ini kesenangan dan kegunaan secara hakiki
merupakan nilai barang dan nilai kejadian. Sebaliknya, tidak ada barang dan kejadian ang dinilai sebagai baik atau jahat secara
moral. Nilai etis adalah nilai yang pembawanya tidak pernah
sebagai objek, sebab secara hakiki berada dalam dunia pribadi. Nilai pribadi berkaitan dengan pribadi sendiri tanpa perantara
apapun. Terdapat dua jenis nilai yang dimiliki dan melekat pada pribadi manusia, yaitu nilai pribadi itu sendiri dan nilai
keutamaan. Nilai estetik pada dasarnya adalah nilai objek nilai barang
yang merupakan nilai yang melekat pada realias bersangkutan, realitas estetik semacam itu ada sebagai suatu yang tampak
schein
. Nilai barang adalah nilai yang menyangkut kehadiran nilai dalam hal bernilai., nilai-nilai barang-barang tersebut melekat
pada barang bernilai.
2.1.5. Demokrasi