BAB III METODE PENELITIAN
Bagian metode penelitian berisi tentang pembahasan jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data, dan isntrumen
penelitian, uji validitas dan reliabilitas, tehnik analisis data, dan indikator keberhasilan. Pokok-pokok bahasan diatas merupakan bagian dari tehnik
penelitian yang digunakan dalam penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan kerjasama antara peneliti dengan guru kelas. Dalam
penelitian ini peneliti berperan sebagai pengamat yaitu mengamati selama pembelajaran berlangsung serta mengumpulkan data. Selain itu peneliti
juga akan mengolah hasil pengamatan dan data yang akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi siklus selanjutnya. Peneliti
memilih model penelitiann dari kemmis dan Taggart seperti yang terlihat pada gambar.
Gambar 2. Alur Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart Wiraatmadja 2005: 66
Refleksi Pelaksanaan
Pengolahan Data
Pengamatan
SIKLUSII
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan
SIKLUS I Pelaksanaan
Perencanaan
33
Menurut Kemmis dan Taggart satu siklus PTK terdiri dari empat tahap. Yaitu: 1 Perencanaan, 2 Tindakan, 3 pengamatan, 4 Refleksi.
3.2 Setting Penelitian tempat, subjek, dan objek peneltian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan SD Negeri Sarikarya
3.2.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sarikarya yang berjumlah 33 orang siswa, terdiri dari siswa putra dan siswa putri
3.2.3 Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah kesadaran akan nilai demokrasi dalam mata pelajaran PKn pada Standar kompetensi 4. Menghargai
keputusan bersama.
3.2.4 Waktu Penelitian
Waktu pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran kelas V semester genap tahun ajaran 20132014
1. Siklus I :
Pertemuan 1 : 02 April 2014
Pertemuan 2 : 16 April 2014
2. Siklus II
Pertemuan 1 : 23 April 2014
Pertemuan 2 : 30 April 2014
Pengambilan data pada bulan april tahun 2014 yaitu tepat pada waktu materi ini harus diajarkan pada siswa kelas V.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing dari siklus akan menggunakan 4 jam pelajaran 4 X 35
menit. Proses penelitian ini meliputi empat tahapan yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
3.3.1 Persiapan
Persiapan merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahapan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu:
1. Permintaan ijin
Permintaan ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas V SD Negeri Sari karya. Permintaan ijin ini dimaksudkan agar penelitian dapat
berjalan dengan lancar atas persetujuan pihak sekolah. 2.
Wawancara Wawancara pada guru yang bertujuan agar peneliti dapat
mengetahui kondisi awal kesadaran akan nilai demokrasi siswa beserta kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menyampaikan
materi pelajaran. 3.
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yaitu kegiatan mengidentifikasi masalah
tentang kesadaran akan nilai demokrasi. Tahap pertama yang dilaksanakan peneliti adalah mengidentifikasi pembelajaran PKn
siswa kelas V SD N Sarikarya pada semester genap tahun pelajaran 2013 2014. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa
kesadaran akan nilai demokrasi tersebut masih sangat kurang. Untuk memecahkan masalah tersebut, peneliti merencakan
pembelajaran dengan model paadigma pedagogi reflektif pada siswa kelas V SD Negeri Sari Karya semester genap tahun ajaran
20132014. 4.
Pengkajian Standar Kompetensi Peneliti mengkaji Standar Kompetensi 4. Menghargai keputusan
bersama, peneliti akan menyusun silabus dengan mengambil satu standar kompetensi yang ada dalam kurikulum kelas V semester
genap yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, membuat RPP peneliti akan menyusun RPP tersebut dalam tiap pertemuan
pada tiap siklus, membuat media Pembelajaran yang akan
disesuaikan dengan model paradigma pedagogi reflektif, dan yang terakhir adalah menyusun Intrumen Penelitian.
3.3.2 Rencana Setiap Siklus
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart. Pada setiap siklusnya Kegiatan yang dilakukan terfokus pada
peningkatan kesadaran akan nilai demokrasi pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi
reflektif. Penjelasan rencana tindakan setiap siklus adalah sebagai berikut:
Siklus I
1. Rencana Tindakan
Pembelajaran siklus I terdiri atas dua pertemuan atau 4 jam pelajaran dimana hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus I
dijadikan sebagai dasar dalam menetukan tindakan berikutnya. rencana dari tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
materi pokok pembelajaran yang ada dalam silabus b.
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
c. Menyiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d. Menyiapakan sumber dan media pembelajaran
e. Menyusun instrumen penelitian
f. Membuat lembar kerja siswa
g. Membuat soal evaluasi
Selain itu, peneliti juga mempersiapkan instrument penelitian kesadaran akan nilai demokrasi dengan membuat skala
sikap kesadaran akan nilai demokrasi. Setelah peneliti membuat instrumen perangkat pembelajaran dan instrument penelitian maka
peneliti meminta bantuan pada dosen, kepala sekolah dan guru mata pelajaran
Pkn untuk
memvalidasi instrument
perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pada tahapan ini, pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru mata pelajaran PKn kelas V dengan bantuan peneliti. Pelaksanaan
tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Setiap pertemuan dialokasikan waktu 2X35 menit. Pelaksanaan tindakan
didasari atas RPP model PPR yang telah dibuat. a.
Pertemuan pertama 1
Siswa dalam kelas menyimak video sambil bernyanyi bangun tidur yang bertemakan kegiatan pagi hari, dari video
tersebut guru menceritakan menceritakan kegiatan pagi hari yang dilakukan sebelum berangkat sekolah mulai dari
bangun tidur. 2
Guru melakukan tanya jawab pengalaman siswa pada pagi hari.
3 Guru menjelaskan bahwa sebelum memutuskan kegiatan apa
yang dilakukan, guru terlebih dahulu memilih dari pilihan- pilihan yang ada.
4 Guru menjelaskan apa itu keputusan dan contoh dari
keputusan. 5
Siswa dalam kelompok melakukan diskusi membahas permasalahan yang ada dalam Lembar kerja Siswa.
6 Siswa dengan anggota kelompoknya mempresentasikan
hasil diskusinya didepan kelas. 7
Langkah refleksi, guru menanyakan perasaan siswa setelah mempelajari materi dan apa saja kesulitan yang mereka
hadapi serta memberikan pertanyaan tentang: kenapa kita harus mengambil keputusan, apa pentingnya berpikir
terlebih dahulu sdebelum memutuskan segala sesuatu, mengapa harus mendengarkan pendapat oranglain saat
musyawarah, apa yang terjadi apabila sebuah keputusan
yang kita ambil tidak didahului dengan pemikiran yang matang.
8 Pada langkah tindakan siswa menuliskan dalam selembar
kertas tentang pentingnya berpikir terlebih dahulu sebelum memutuskan segala sesuatu.
9 Langkah terakhir yaitu evaluasi, siswa diberi tes untuk
menguji aspek competence. b.
Pertemuan kedua, 1
Langkah pertama guru melakukan apresepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya yaitu
tentang keputusan 2
Guru menampilkan gambar suku-suku pedalaman, dari gambar tersebut guru menjelaskan bahwa dalam kehidupan
masyarakat suku-suku pedalaman keputusan dan peraturan yang ada seringkali merupakan keputusan mutlak yang
dibuat oleh para pemimpinnya. 3
Siswa mendapat penjelasan bahwa hari ini mereka akan belajar tentang keputusan, yaitu keputusan mutlak para
pemimpin dan keputusan suara terbanyak. 4
Guru menjelaskan bahwa pengambilan keputusan bersama dapat melalui berbagai cara seperti keputusan mutlak para
pemimpin, siswa mendapat penjelasan bahwa dalam masyarakat tradisional keputusan bersama dapat ditentukan
oleh para pemimpin, 5
guru menyebutkan selain keputusan mutlak para pemimpin masih ada cara lain untuk menentukan keputusan bersama
yaitu keputusan suara terbanyak 6
Guru menanyakan pada siswa apakah ada yang tahu tentang pemilu yang akan diadakan pada bulan april, siswa
mendapat penjelasan bahwa pemilu merupakan contoh dari
pengambilan keputusan bersama dalam bentuk suara terbanyak.
7 Siswa melihat video tentang situasi pemilu, guru
menanyakan pada siswa bagaimanakan menentukan keputusan pada pemilu. Dari tanya jawab tersebut guru
mendorong siswa pada sebuh kesimpulan bahwa suara terbanyaklah
yang memenangkan
ataupun menjadi
keputusan. 8
Siswa diminta untuk melakukan diskusi untuk mengerjakan LKS
9 Siswa mempresentasikanhasil diskusi dengan kelompok
didepan kelas, guru sebagai pembimbing mengajak siswa untuk membahas hasil diskusi.
10 Langkah refleksi, guru mengajak siswa untuk merefleksikan
apa yang sudah dibahas pada pertemuan kali ini. Guru menanyakan perasaan siswa, pendapat dan kesan mereka
terhadap aktivitas belajar hari ini, serta bertanyajawab tentang
apakah keputusan
mutlak para
pemimpin merupakan keputusan yang paling benar, apa yang harus
kita lakukan saat menenrima hasil keputusan suara terbanyak mayoritas, setujukah kamu bahwa suara
terbanyak mencerminkan keinginan sebagian besar orang, dan apa yang harus kita lakukan apabila kita kalah ataupun
menang dalam pertandingan. 11
Langkah tindakan, siswa mengingat-ingat peraturan kelas yang telah disetujui bersama.
12 Pada langkah terakhir yaitu evaluasi siswa diminta
mengerjakan soal evaluasi. 3.
Observasi Siklus I Peneliti melakukan observasi atau pengamatan yang
berfokus pada masalah penelitian. Peneliti menganalisi kesesuaian
antara proses pembelajaran yang berlangsung dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Peneliti memberikan lembar skala sikap
kepada siswa untuk diisi. Lembar skala sikap ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran siswa akan nilai
demokrasi setelah pelaksanaan tindakan. 4.
Refleksi Siklus I Peneliti melakukan pengajian terhadap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang telah terlaksana pada siklus I. Refleksi yang dilakukan meliputi: a analisis tentang evaluasi tindakan yang mana
berisikan kesulitan, b hambatan serta kejadian khusus yang terjadi pada siklus I, c membandingkan antara skor yang diperoleh pada
kondisi awal dengan kondisi setelah dilaksanakan siklus I, d melaksanakan pengskoran untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan kesadaran akan nilai demokrasi yang berdasar atas indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti dan guru.
Hasil diskusi dan feleksi yang telah ada dipergunakan sebagai dasar untuk menetapkan tindakan yang perlu diperbaiki dan seberapa
besar peningkatan kesadaran akan nilai demokrasi.. Apabila setelah siklus I hasilnya belum mencapai target dari apa yang telah
direncanakan maka diadakan siklus II.
Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan siklus II dengan menggunakan motode Paradigma Pedagogi relektif ini peneliti menentukan indikator dan
tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran.
Pembelajaran siklus II terdiri atas dua pertemuan atau 4 jam pelajaran 4x35. Rencana dari tindakan siklus II adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
materi pokok pembelajaran yang ada dalam silabus b.
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
c. Menyiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d. Menyiapakan sumber dan media pembelajaran
e. Menyusun instrumen penelitian
f. Membuat lembar kerja siswa
g. Membuat soal evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada tahapan ini, pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru mata pelajaran PKn kelas V dengan bantuan peneliti. Pelaksanaan
tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Setiap pertemuan dialokasikan waktu 2X35 menit. Pelaksanaan tindakan
didasari atas RPP model PPR yang telah dibuat. a.
Pertemuan pertama 1
Dalam langkah apersepsi guru menceritakan pengalaman musyawarahdiskusi yang pernah dilakukan
2 Guru menuliskan pertanyaan pada sehelai kertas, lau kertas
tersebut dibulatkan seperti bola. Bola yang berisi pertanyaan kemudian dilemparkan kearah siswa. Siswa yang mendapat
bola kertas harus menjawab pertanyaan yang tertera dalam bola tersebut. Guru melakukan aktivitas ini untuk beberapa siswa.
Guru menuntun siswa untu sampai pada pemahaman akan pengertian musyawarah mufakat, jumlah peserta, dan alasan
orang bermusyawarah mufakat.
3
Guru menceritakan tentang manfaat belajar musyawarah. 4
Siswa mendapat penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan hari tersebut.
5 Guru mengulang kembali pengertian dari musyawarah mufakat.
6 Siswa diajak oleh guru untuk membentuk kelompok yang
terdiri atas 4 orang, yang kemudian mengerjakan LAS 7
Setiap anggota menceritakan kegiatan-kegiatan musyawarah yang pernah mareka ikuti, lihat, atau baca.
8 Perwakilan setiap kelompok membacakan hasil diskusi yang
mereka lakukan. 9
Guru melakukan pembelajaran dengan metode
Talking Stick
10 Siswa diberi waktu untuk membaca atau mempelajari materi,
baik dari hasil diskusi mereka atau dari buku teks 11
Guru meminta siswa menutup buku 12
Guru memberikan tongkat pada salah satu siswa 13
Siswa yang menerima tongkat stick harus menjawab pertanyaan dari guru.
14 Setelah siswa pertama selesai menjawab, tongkat berpindah
dari siswa lain secara estafet. Pada saat tongkat stick berpindah dari siswa ke siswa lain, siswa menyayikan sebuah lagu. Siswa
yang memegang stick saat lagu berahir adalah siswa yang harus menjawab pertanyaan dari guru.
15 Pada Langkah refleksi siswa diajak untuk melihat pentingnya
mendengarkan pendapat oranglain saat musyawarah serta apa yang terjadi apabila permasalahan yang terjadi tidak
diselesaikan dengan musyawah 16
Pada langkah aksi Siswa bersama-sama dengan guru menyebutkan pancasila secara bersama-sama.
17 Langkah terakhir evaluasi
b. Pertemuan kedua
1 Langkah apersepsi guru melakukan tanyajawab tentang materi
sebelumnya, yaitu tentang keputusan musyawarah mufakat 2
Guru membagi siswa dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 6 orang siswa.
3 Guru mengajak siswa untuk pergi ke lapangan sekolah untuk
melakukan permaian „gelas lari‟ dimana permainan ini sebagai cara guru untu mengajaran hal yang harus dipahami setelah
keputusan bersama disepakati. 4
Guru menceritakan tentang manfaat dari permainan tersebut secara singkat.
5 Siswa mendapat penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang
akan dilakukan hari tersebut. 6
Melalui permainan yang dilakukan oleh siswa pada kegiatan apresepsi guru menjelaskan tentang hal yang harus dipahami
sesudah keputusan bersama disepakati. 7
Siswa diminta untuk mengerjakan LKS. 8
Perwakilan siswa membacakan hasil diskusi anggota kelompoknya
9 Siswa diajak untuk berefleksi tentang apa manfaat apabila kita
melaksanakan keputusan bersama dan akibat apa yang akan terjadi apabila sebuah keputusan bersama tidak berjalan
dengan. 10
Siswa melakukan aksi menempelkan hasil diskusi tentang sikap mau menerima kekalahan.
3. Observasi Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II pun pengamat
akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
b. Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses berkomunikasi
dengan anggota dalam kelompok c.
Melakukan penilaian berdasarkan pada hasil kerja kelompok dan indivdu
d. Mengumpulkan data dan menghitung persentase refleksi
4. Refleksi Siklus II
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti juga memberikan
bimbingan bagi kelompok yang mengalami kesulitan ataupun kendala serta menganalisis hasil belajar siswa untuk mengetahui
keberhasilan dari masing-masing siklus. Peneliti melakukan pengajian ulang terhadap catatan lembar
observasi dan hasil tes evaluasi siswa yang dilakukan pertama kali dari teman sejawat dan mendiskusikan bersama hal tersebut, ini
dilakukan dengan tujuan untuk memahami data yang terkumpul dan merancang tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil diskusi
yang telah ada dipergunakan sebagai dasar untuk menetapkan tindakan yang perlu diperbaiki dan tindakan refleksi selalu
dilakukan pada setiap berakhirnya tindakan dan observasi, hal ini dilakukan hingga berhasil.
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan
Suatu siklus dalam penelitian dikatakan berhasil apabila mampu mencapai indikator-indikator yang telah ditentukan oleh guru dan peneliti.
Deskripsi indikator keberhasilan yang ditargetkan oleh peneliti dan guru dalam penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 1. Indikator keberhasilan
Indikator Deskriptor
Kondisi Awal
Kondisi Akhir Siklus I
II Kesadaran akan
nilai demokrasi
Persentase Jumlah siswa
yang mendapat skor kesadaran
39, 39 69,69
69, 69 1. Menyadari akan
adanya nilai sebagai kualitas yang perlu
diusahakan
minimal cukup dibagi jumlah
seluruh sisswa x 100
2. Menyadari akan peranan nilai yang
menjadi daya tarik manusia untuk
mewujudkannya Persentase
Jumlah siswa yang mendapat
skor kesadaran minimal cukup
dibagi jumlah seluruh sisswa x
100 45, 45
78, 78 78, 78
3. Menyadari akan sarana-sarana serta
cara-cara yang perlu diusahakan
demi terwujudnya nilai yang
diharapkan Persentase
Jumlah siswa yang mendapat
skor kesadaran minimal cukup
dibagi jumlah seluruh sisswa x
100 51, 51
90,90 90. 90
4. Menyadari sikap yang diperlukan
demi terwjudnya nilai yang
diharapkan Persentase
Jumlah siswa yang mendapat
skor kesadaran minimal cukup
dibagi jumlah seluruh sisswa x
100 42, 42
75,75 75, 75
5. Menyadari tindakan yang perlu
dilakukan demi terwujudnya nilai
yang menjadi tujuan.
Persentase Jumlah siswa
yang mendapat skor kesadaran
minimal cukup dibagi jumlah
seluruh sisswa x 100
36, 36 63,63
63,63
3.5 Tehnik Pengumpulan data