ε dan lambda λ terms diketahui, skor- skor tersebut dimasukkan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.
3.5.6 Evaluasi Model
Pada tahap melakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness-of-fit. Berikut ini
adalah beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value-nya untuk digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak.
1. X² – Chi-Square statistik. Model yang diuji akan dipandang baik atau
memuaskan bila nilai chi-squarenya rendah. Semakin kecil nilai X² semakin baik mode tersebut karena dalam uji beda chi-square, X = 0
berarti benar-benar tidak ada perbedaan, Ho diterima dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p0,05 atau
p0,01 Hulland, et.al.,1996 pada Ferdinand, 2000.
2. RMSEA the Root Mean Square Error of Approximation adalah
sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi square statistic dalam sampel yang besar Baumgartner dan Homburg,
1996 pada Ferdinand, 2000. Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi dimana
nilai yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fitdari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
model itu berdasarkan degree of freedom Browne dan Cudeck, 1993 pada Ferdinand, 2000.
3. GFI Goodness of Fit Indeks adalah analog dari R2 dalam regresi
berganda Tanaka dan Huba, 1989 pada Ferdinand, 2000. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai
nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. nilai sebesar 0,95 diinterprestasikan sebagai tingktan yang good overall model fit baik
sedangkan besaran nilai antara 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan yang cukup –adequate fit Hulland et al;1996 pada Ferdinand, 2000.
4. AGFI Adjusted Goodness of Fit Indeks adalah analog dari R² dalam
regresi berganda Tanaka dan Huba, 1989 pada Ferdinand, 2000, tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI
mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90 nilai sebesar 0,95 dapat diinterpretasikan sebagai tingkatan yang good overall
model fit baik sedangkan besaran nilai antara 0,90 – 0,95 menunjukkan tingkatan yang cukup adequate fit Hulland et al;1996
pada Ferdinand, 2000.
5. CMIN DF adalah the Minimum Sample Discrepancy Function yang
dibagi dengan degree of freedom. CMIN DF tak lain adalah statistic chi-square, X² dibagi dengan DF nya disebut dengan X² relative bila
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
nilai X² relative kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data Arbuckle, 1997 pada Ferdinand
2000.
6. TLI Tucker Lewis Indeks merupakan incremental indeks yang
membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk
diterimanya sebuah model adalah = 0,95 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit Arbuckle, 1997 pada Ferdinand 2000.
7. CFI-comperatif fit index
Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengidentifikasikan tingkat fit yang paling
tinggi a very good fit. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0,95. keunggulan dari indeks ini besarnya tidak dipengaruhi oleh
ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model. Indeks CFI adalah identik dengan relatif
non centrality index RNI.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Perusahaan
Grup Orang Tua dan ABC tadinya hanya bermula dari usaha skala rumahan. Bermula di Medan Sumatera Utara yang berdiri pada tahun 1948.
Sekarang usaha dari grup ini telah berkembang secara luas bahkan telah menyebar sampai ke manca negara.
Grup Orang Tua dan ABC merupakan bisnis keluarga yang dikembangkan oleh keluarga Djojonegoro. Bisnis ini dimulai oleh dua
bersaudara Chandra Djojonegoro Chu Sam Yak dan Chu Sok Sam yang keduanya berasal dari Medan. Mereka pindah ke Semarang pada 1948 dan
bekerja sama dengan Lim Kok Liang, Lim Tong Chai, dan Lim Mia Chuan untuk memproduksi anggur Tjap Orang Tua di bawah bendera NV Handel
Maatchappiij May Lian Co di Semarang. Perusahaan itulah yang menjadi cikal bakal berdirinya GOT dan kemudian Grup ABC.
Perusahaan ini mulai berkembang secara pesat setelah perusahaan dipegang oleh generasi kedua dari keluarga ini. Generasi kedua yang
menjalankan bisnis ini adalah putra Chandra Djojonegoro yaitu Husain Djojonegoro dan Pudjiono Djojonegoro yang memimpin grup ABC untuk
produk batu baterai. Di bisnis minuman energi dan kesehatan, Husain mengelola dua merek yaitu kratingdaeng dan You C-1000. Sepupu Husain,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber