Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan Finansial Ikan Kerapu Di Kabupaten Serdang Bedagai

Penggunaan ROI bertujuan untuk : 1. Mengetahui tingkat kembalinya modal yang digunakan. 2. Merumuskan apakah untuk membiayai aktivitas bisnis digunakan modal sendiri atau modal dari luar pinjaman. Hal ini ditinjau dari ROI dengan tingkat pinjamandari luar Radiks, 1997. Biaya merupakan pengeluaran yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan dimasa yang akan datang. Biaya dapat digolongkan kedalam 2 jenis yaitu biaya eksplisit yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi. Kedua biaya implisit yaitu biaya yang dimiliki faktor produksi apabilah digunakan Soekartawi, 2002. Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu: Biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variabel cost. Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang relatif jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Contohnya pajak, sewa lahan, sewa gedung, dan penyusustan peralatan. Biaya variabel dapat didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya tenaga kerja, pupuk, bibit, peralatan dan lain-lain Soekartawi, 1995

2.4. Kerangka Pemikiran

Kerapu merupakan jenis ikan laut yang paling populer dan bernilai ekonomis tinggi diantara jenis ikan karang di kawasan Asia-Pasifik. Permintaan ikan kerapu khususnya dalam kondisi hidup untuk tujuan ekspor, seperti ke hongkong dan Cina bagian Selatan cenderung meningkat setiap tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi budidaya laut memeliki peluang bisnis yang tinggi adalah : permintaan ekspor hasil laut yang tinggi, teknologi budidaya yang terus berkembang, budidaya yang berkelanjutan,dan potensi lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran atau biaya RC usaha budidaya ikan kerapu maka dapat memberikan informasi tentang proporsi keuntungan yang diperoleh oleh pengusaha . Jika RC ratio 1 maka usaha yang dijalankan mengalami keuntungan dan layak untuk diusahakan atau dikembangkan. Namun jika RC ratio 1 maka usaha tersebut mengalami kerugian atau tidak layak untuk diusahakan atau dikembangkan. Dengan diketahuinya biaya pengeluaran yang terdiri dari biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variabel cost pada proses produksi dan penerimaan yang diperoleh maka dapat diketahui keuntungan yang diperoleh dengan menghitung selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Jika penerimaan lebih besar daripada total biaya yang dikeluarkan maka usaha tersebut memperoleh keuntungan. Sedangkan jika penerimaan lebih kecil daripada total biaya yang dikeluarkan maka usaha tersebut mengalami kerugian. Titik impas pulang modal BEP atau break event point. BEP merupakan titik impas, yaitu kondisi usaha saat itu tidak mendapat keuntungan maupun kerugian: BEP Volume Produksi = Total biaya TC Pq BEP Harga Produksi = Total Biaya TC Q Di mana : Pq : Harga per satuan produk Rpkg Q : Total produksi kg TC : Total Biaya Rp Nilai efisiensi penggunaan modal ROI atau return on investment. ROI dihitung untuk mengetahui keuntungan dari modal yang telah digunakan, yaitu: ROI = Keuntungan NP x 100 Biaya Operasional TC Nilai kelayakan usahatani RC ratio atau returncost ratio. RC ratio merupakan angka perbandingan hasil penjualan penerimaan dengan total biaya produksi, sekaligus menunjukkan tingkat efisiensi pendapatan suatu usahatani. Semakin besar RC ratio 1 maka semakin menguntungkan usahatani tersebut. RC ratio = Total Penerimaan TR Total Biaya TC Perencanaan Bisnis Ikan Kerapu Epinephelus sp. Menyatakan Proses Menyatakan Terdiri dari Gambar 1. Kerangka Pemikiran Budidaya ikan kerapu Biaya Input Penerimaan RC ROI Strategi pemasaran BEP Volume Produksi BEP Harga Produksi Layak Tidak Layak BEP

2.5 Hipotesis Penelitian