F. Defenisi Konsep
Defenisi konsep merupakan hal yang penting dalam penelitian. Dalam penelitian, seorang menggunakan istilah yang khusus untuk menggambarkan
secara tepat fenomena yang hendak ditelitinya. Inilah yang disebut dengan konsep yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak:
kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan defenisi konsep sebagai
berikut: 1.
Keterwakilan perempuan adalah pemberian kesempatan dan kedudukan yang sama bagi perempuan untuk melaksanakan peranannya dalam jabatan
publik baik yang dipilih dari pengangkatan maupun melalui pemilihan. 2.
Affirmasi affirmative action adalah kegiatan proaktif yang bersifat sementara untuk mengatasi kesenjangan sehingga kelompok minoritas bisa
berkompetisi dengan adil. Dengan adanya tindakan affirmasi lebih memungkinkan kaum perempuan memainkan perannya dalam masyarakat
sesuai kemampuan dan talentanya. Dalam dunia politik diberi kesempatan secara luas bagi kaum perempuan untuk dapat menjadi anggota parlemen.
F.1 Operasional Konsep
Adapun defenisi operasional konsep yang digunakan adalah keterwakilan perempuan dan tindak affirmasi.
I. Keterwakilan Perempuan
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat keterwakilan perempuan dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:
1. Keadilan yang berarti proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan
perempuan. Agar proses menjadi adil terwujud diperlukan langkah-langkah untuk menghentikan hal-hal yang secara sosial dan sejarah menghambat
perempuan dan laki-laki untuk bisa berperan dan menikmati hasilnya. Indikator keadilan yaitu :
a. Adanya klaim atau pendapat yang mengatakan bahwa perempuan itu
sebagai kaum nomor dua dan laki-laki sebagai kaum terdepan. b.
Adanya anggapan bahwa perempuan irasional, sehingga perempuan dianggap tidak tepat menjadi pemimpin dan menyudutkan perempuan
dalam posisi yang tidak penting. 2.
Kesetaraan yang berarti laki-laki dan perempuan mendapatkan penilaian yang setara, status yang sama dan kondisi yang sama untuk merealisasikan hak-
haknya sebagai manusia dan kemampuan untuk menyumbang dalam pembangunan baik politik, ekonomi, sosial budaya, lingkungan, kesehatan dan
lainnya. Indikator kesetaraan yaitu : a.
Adanya dan sadarnya akan pentingnya peningkatan kwalitas hidup perempuan dalam bidang politik, pendidikan, sosial, budaya, dan agama.
b. Adanya streotip bahwa politik itu milik kaum laki-laki, karena laki-lakilah
yang mendominasi dan menformulasikan aturan main dunia politik.
Universitas Sumatera Utara
II. Tindakan Affirmasi
Untuk melihat tindakan affirmasi dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:
a. Adanya pemberian akses pada perempuan untuk duduk di parlemen
melalui pelaksanaan quota 30. b.
Adanya perhatian akan keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai politik yang diatur dalam UU No 2 Tahun 2008 tentang partai
politik.
G. Metode Penelitian