Tabel 3.4. Nama Variabel, Cara Ukur, Alat Ukur, Hasil Ukur dan Skala Ukur No
Nama Variabel
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
1 Variabel
Independen: Aktifitas fisik
Wawancara Kuesioner
1. Tidak cukup 2. Cukup
Ordinal 2
Pola Makan Wawancara
Kuesioner 1. Tidak Baik
2. Baik Ordinal
3 Istirahat
Wawancara Kuesioner
1. Tidak Cukup 2. Cukup
Ordinal 4
Riwayat Merokok
Wawancara Kuesioner
1. Ya 2. Tidak
Ordinal 1
Variabel Dependen :
Hipertensi Tensimeter
Kuesioner 1. Hipertensi
2. Tidak menderita Hipertensi
Ordinal
3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Univariat
Analisis data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran
pada masing-masing variabel independen yang meliputi gaya hidup aktifitas fisik, pola makan, istirahat dan riwayat merokok dan variabel dependen yaitu kejadian
hipertensi.
3.7.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan yang signifikan antara gaya hidup aktifitas fisik,
kebiasaan istirahat, dan riwayat merokok terhadap kejadian hipertensi di RSUD
Universitas Sumatera Utara
Dr.H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat signifikansi nilai p adalah:
a. Jika nilai p 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak. b. Jika nilai p 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
Selanjutnya juga mengetahui besar risiko Odds RatioOR paparan terhadap kasus dengan menggunakan tabel 2 x 2 sebagai berikut:
Tabel 3.5. Odd Ratio OR
Penyakit Paparan
Kasus + Kontrol -
Total Terpapar
a b
a+b Tidak Terpapar
c d
c+d
Total a+c
b+d a+b+c+d
Nilai besarnya Odds Ratio ditentukan dengan rumus OR = a.d b.c, dengan Confidence Interval CI 95. Hasil interpretasi nilai OR adalah sebagai berikut :
a. Jika OR lebih dari 1 dan 95 CI tidak mencakup nilai 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti mempengaruhi hipertensi.
b. Jika OR lebih dari 1 dan 95 CI mencakup nilai 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti bukan merupakan yang mempengaruhi hipertensi.
c. Jika OR kurang dari 1, menunjukkan bahwa variabel yang diteliti merupakan faktor protektif.
3.7.3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama- sama variabel bebas terhadap variabel terikat, dan variabel bebas yang paling besar
Universitas Sumatera Utara
pengaruhnya terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji Regresi Logistik Ganda. Analisis regresi logistik untuk menjelaskan pengaruh beberapa variabel bebas
secara bersamaan dengan variabel terikat. Prosedur yang dilakukan terhadap uji regresi logistik, apabila masing-masing variabel bebas dengan hasil menunjukkan
nilai p0,25 pada analisis bivariat tetapi secara biologis bermakna, maka variabel tersebut dapat dilanjutkan dalam model multivariat.
Analisis multivariat pada penelitian ini menggunakan metode Enter. Semua variabel kandidat dimasukkan bersama-sama untuk dipertimbangkan menjadi model dengan
hasil menunjukkan nilai p0,05. Variabel terpilih dimasukkan ke dalam model dan nilai p yang tidak signifikan dikeluarkan dari model, berurutan dari nilai p tertinggi.
Uji Regresi Logistik Berganda Multiple Logistic Regression , dengan rumus sebagai berikut Riyanto, 2009 :
P X = _________1_________ 1 + e
- a+β1X1+β2X2+…..βiXi
Keterangan : P X
: Probabilitas Hipertensi Βo
: Koefisien Regresi X
1
: Aktivitas fisik X
2
: Pola makan X
3
: Istirahat X
4
: Riwayat merokok
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk mengetahui kasus hipertensi yang dapat dicegah dengan memperbaiki faktor gaya hidup yang dominan, maka dilakukan perhitungan
Population Attribute Risk PAR. PAR =
��−1 ��−1+1
Keterangan: p = proporsi kasus yang mempunyai faktor terpajan
r = Odds Ratio variabel yang paling dominan
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi terletak di lokasi yang strategis yaitu di tengah kota dan mudah dijangkau. RSUD Dr.
H. Kumpulan Pane berdiri tahun 1958 yang sebelumnya bernama Rumah Sakit Kota Praja. Dibangun di atas areal tanah seluas 11.675 m
2
dengan luas bangunan 3.296 m
2
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 233Menkes S.K.VI1983 UPTD RSU Kota Tebing Tinggi ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Umum Pemerintah Kelas C Non Pendidikan Profil RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, 2012.
Sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan mengenang jasa salah seorang dokter pribumi pertama yang berpraktek di Kota Tebing Tinggi dan
merupakan tokoh masyarakat yang banyak bergerak di bidang kesehatan, maka nama rumah sakit dirubah menjadi RSUD Dr. H. Kumpulan Pane. Perubahan ini ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1013MenkesSkIX2007 Tanggal 6 Desember 2007, tentang Perubahan Nama
Rumah Sakit. Pada Tanggal 28 Juli 2009 RSUD Dr. H. Kumpulan Pane telah ditetapkan menjadi Kelas B Non Pendidikan berdasarkan Surat Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 581MenkesVII2009 dengan status kepemilikan adalah
Universitas Sumatera Utara