Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengukur tingkat efikasi diri self-efficacy siswa kelas VIII SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 20162017 dalam meraih prestasi non-akademik. 2. Mengidentifikasi butir pengukur efikasi diri yang teridentifikasi perolehan skornya rendah, untuk dijadikan dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi belajar.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yakni: 1. Manfaat secara Teoritis Hasil peneliti ini dapat menambahkan informasi baru tentang efikasi diri siswa SMP dalam meraih prestasi non-akademik sebagai dasar program BK di sekolah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Hasil penelitian ini memberikan informasi akan manfaat dari efikasi diri self- efficacy dalam kehidupan ini, sehingga siswa atau target menjadi memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi. b. Bagi GuruSekolah Sebagai bahan bagi Sekolah guna meningkatkan berprestasi dengan memacu pada efikasi diri self- efficacy yang dapat meraih prestasi di bidang non-akademik. c. Bagi Peneliti Sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya bagi pembaca yang mengadakan penelitian lebih lanjut.

G. Definisi Istilah

1. Efikasi diri Self-efficacy adalah keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai suatu situasi dan menghasilkan berbagai hasil positif. 2. Prestasi non-akademik adalah suatu prestasi yang tidak dapat diukur dan dinilai menggunakan angka, biasanya dalam hal olahraga, pramuka, PMR, atau, kesenian semisal drum band, melukis, dan lain-lain 3. Remaja adalah suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya awal masa dewasanya. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dipaparkan hakikat efikasi diri, hakikat prestasi non-akademik, dan hakikat remaja

A. Hakikat Efikasi Diri

Saat mengatur tingkah laku diri sendiri, kita sebenarnya sedang terlibat di dalam pengobservasian diri. Kita mengevaluasi performa yang sedang kita lakukan menurut standar dan tujuan kita. Pada momen lain, kita merefleksikan kemampuan- kemampuan umum kita itu, mencapai kesimpulan-k esimpulan seperti ”aku bagus di aljabar” atau aku perenang yang payah. Bandura Crain, 2007: 316 menyebut penilaian umum seperti ini sebagai penaksiran atas kemampuan diri self- efficacy ap-praisssals. Bandura Crain, 2007: 316 percaya kalau penaksiran atas kemampuan diri memberikan pengaruh yang sangat kuat bagi tingkat motivasi kita. Jika kita percaya bahwa kita dapat berhasil di dalam tugas-tugas tertentu, maka kita mengerjakan tugas-tugas itu dengan keras dan tetap bertahan di dalamnya meski naik turun. Namun jika meragukan kemampuan diri sendiri, maka kita tidak akan selalu bersemangat untuk mengerjakannya dan lebih mudah menyerah jika menghadapi kesulitan-kesulitan. Teori kognitif sosial menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, seperti perilaku memainkan peran penting dalam belajar. Faktor kognitif mungkin melibatkan harapan siswa untuk sukses. Albert Bandura adalah arsitek utama teori kognitif sosial. Ia mengatakan bahwa ketika siswa belajar, mereka dapat secara kognitif mewakili atau mengubah pengalaman mereka. Dalam pengkondisian operan, koneksi hanya terjadi antara pengalaman lingkungan dan perilaku Santrock, 2009: 266. Cara seseorang bertingkah laku dalam situasi tertentu bergantung pada resiprokal antara lingkungan dan kondisi kognitif, khususnya yang berkaitan dengan keyakinannya bahwa ia mampu atau tidak untuk melakukan tindakan yang memuaskan. Menurut Alwisol efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, sesuai atau tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, Jaenudin. 2015: 86.

1. Pengertian Efikasi Diri dari Konsep Bandura

Setiap orang memiliki keyakinan dalam kemampuan untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan. Bandura beranggap bahwa keyakinan atas efikasi seseorang adalah landasan dari agen manusia. Setiap manusia yang yakin bahwa mereka mampu melakukan sesuatu yang mempunyai potensi untuk dapat mengubah kejadian di lingkungannya, akan lebih mungkin untuk

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa smp terhadap kompetensi kepribadian guru BK (studi deskriptif pada siswa SMP Taman Dewasa Jetis Kelas VIII tahun ajaran 2016/2017).

0 1 117

Tingkat konsep diri siswa (studi deskriptif pada remaja kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatan konsep diri siswa).

1 10 114

Tingkat efikasi diri meraih prestasi non-akademik siswa SMP (studi deskritif pada siswa kelas VIII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016-2017).

0 0 101

Studi tentang konsep diri siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan program pengembangan konsep diri.

0 0 105

Persepsi siswa smp terhadap kompetensi kepribadian guru BK (studi deskriptif pada siswa SMP Taman Dewasa Jetis Kelas VIII tahun ajaran 2016 2017)

0 1 115

Deskripsi konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya pada usulan program bimbingan klasikal untuk pengembangan konsep diri siswa.

0 0 100

Persepsi siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terhadap pola asuh orang tua.

0 2 140

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 113

Tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun 2009/2010 - USD Repository

0 0 111

DESKRIPSI KONSEP DIRI SISWA KELAS VII DAN VIII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN PROGRAM BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA SKRIPSI

0 0 98