Analisis Data Penelitian Kuantitatif

59

3.6.2 Analisis Data Tahap Akhir

Data yang digunakan pada analisis data tahap akhir adalah data hasil post test.

3.6.2.1 Analisis Data Penelitian Kuantitatif

3.6.2.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data digunakan rumus chi-kuadrat, yaitu: Keterangan: 2 χ = chi kuadrat i O = hasil penelitian i E = hasil yang diharapkan teoritik K = banyaknya kelas 3.6.2.1.2 Uji Kesamaan Dua Varians Uji kesamaan varians digunakan untuk mengetahui apakah data hasil pre test dan post test kelompok eksperiman dan kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Hasil uji ini digunakan untuk menentukan rumus yang digunakan dalam uji hipotesis. ∑ = − = k i i i i E E O 1 2 2 χ 60 Hipotesis yang diajukan: Ho : σ 1 2 = σ 2 2 berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang sama. Ha : σ 1 2 ≠ σ 2 2 berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang berbeda. Rumus yang digunakan: Sudjana, 2002: 250 Peluang yang digunakan ½ α α adalah signifikasi dalam hal ini adalah 5. dk untuk pembilang n 1 -1 dan dk untuk penyebut n 2 -1. Kriteria yang digunakan, terima Ho jika 1 1 2 1 2 1 − − 〈 n n hitung F F α . 3.6.2.1.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dua pihak dan satu pihak kanan. Uji dua pihak hanya digunakan untuk data hasil belajar pre test, sedangkan uji satu pihak kanan untuk data hasil belajar post test. 3.6.2.1.3.1 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Satu Pihak Kanan Hipotesis yang diajukan: Ho : μ 1 ≤ μ 2 berarti rata-rata nilai post test hasil belajar kelompok eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata nilai post test hasil belajar kelompok kontrol. Ha : μ 1 μ 2 berarti rata-rata nilai post test hasil belajar kelompok eksperimen lebih dari rata-rata nilai post test hasil belajar kelompok kontrol. terkecil Varians terbesar Varians F = 61 Pengujian hipotesis menggunakan rumus uji t. Uji t dipengaruhi oleh hasil uji kesamaan dua varians. Berdasarkan hasil uji kesamaan dua varians: 1. Apabila kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka rumus uji t yang digunakan yaitu: 2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = ; 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n s keterangan: 1 x = nilai rata-rata kelompok kontrol 2 x = nilai rata-rata kelompok eksperimen 2 1 s = variansi data pada kelompok kontrol 2 2 s = variansi data pada kelompok ekperimen 2 s = variansi gabungan. 1 n = banyak subyek pada kelompok kontrol 2 n = banyak subyek pada kelompok ekperimen. Sudjana, 2002: 239 Dari t hitung dikonsultasikan dengan tabel dengan dk = n 1 +n 2 -2 dan taraf signifikan 5. Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika t hitung t 1- α, harga t 1- α diperoleh dari daftar distribusi t dengan dk = n 1 +n 2 -2 dan peluang 1- α. Untuk harga t lainnya Ho ditolak. Artinya nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. 62 2. Jika diperoleh simpulan bahwa kedua varians tidak sama, maka rumus yang digunakan: 2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s x x t + − = Kriteria yang digunakan, tolak Ho jika: 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t + + ≥ dengan 1 1 , 1 1 1 2 1 1 , − − = = n t t n s w α α= taraf signifikan 5 dan 1 2 , 1 2 2 2 2 2 , − − = = n t t n s w α Peluang untuk penggunaan daftar distribusi t adalah sedangkan dk-nya masing-masing n 1 – 1 dan n 2 – 2. Sudjana, 2002: 239-243 3.6.2.1.4 Ketuntasan Hasil Belajar Uji ketuntasan bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar kimia pada kedua kelas ekperimen. Rumus yang digunakan adalah: Keterangan: µ = rata-rata batas ketuntasan belajar 63 s = standar deviasi n = banyaknya siswa = rata-rata nilai yang diperoleh Hipotesis yang diuji dalam analisis ini adalah: µ 65 belum mencapai ketuntasan belajar. µ 65 telah mencapai ketuntasan belajar. Melalui uji pihak kiri, maka apabila t hitung t tabel dengan dk = n – 1, hasil belajar telah mencapai ketuntasan belajar. 3.6.2.1.5 Analisis Terhadap Pengaruh Antar Variabel Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya hubungan penerapan PAKEM Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Menyenangkan melalui pendekatan IBL Inquiry Based Learning terhadap hasil belajar kimia siswa. Rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi biseri. Alasan penggunaan rumus ini adalah variabel bebas penerapan PAKEM Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan melalui pendekatan IBL Inquiry Based Learning berupa variabel dikotomi buatan dan variabel terikatnya berupa variabel kontinyu. Rumus statistikanya yaitu sebagai berikut: y b s u q p r Y Y . . 2 1 _ _ ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − = Keterangan: b r = koefisien korelasi biseri 1 _ Y = rata-rata variabel Y yang didapat pada kategori pertama 64 2 _ Y = rata-rata variabel Y yang didapat pada kategori kedua p = proporsi pengamatan yang ada di dalam kategori pertama 2 1 1 n n n p + = q = proporsi pengamatan yang ada di dalam kategori kedua p q − = 1 u = tinggi ordinat luasan pada kurva normal yang luasnya p y s = simpangan baku seluruh Y, baik kategori pertama maupun kedua Sudjana, 1996: 390 Tingkat hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3. 10. Tabel 3. 10. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sugiyono , 2005: 216 3.6.2.1.6 Penentuan Koefisien Determinasi Menurut Tika 2005: 80 untuk mengetahui besarnya pengaruh debit air sungai terhadap material yang terangkut, dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien determinasi KD. Jika debit air dianalogkan dengan menerapkan PAKEM Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Menyenangkan melalui pendekatan IBL Inquiry Based Learning. dan material yang terangkut dengan hasil belajar, maka besarnya pengaruh penerapan PAKEM Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Menyenangkan melalui pendekatan IBL Inquiry Based Learning terhadap hasil belajar diperoleh dengan menggunakan KD. KD = r b 2 x 100 Keterangan: 65 KD : koefisien determinasi r b : indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat r b koefisien biserial

3.6.2.2 Analisis Data Penelitian Deskriptif