Uji Hipotesis Analisis Data

70 Tabel 10. Hasil Uji Linearitas Interaksi Teman Sebaya dengan Perilaku Konsumtif ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig. PK ITS Between Groups Combined 5108,525 24 212,855 2,999 ,000 Linearity 2618,390 1 2618,390 36,893 ,000 Deviation from Linearity 2490,134 23 108,267 1,525 ,087 Within Groups 5606,821 79 70,972 Total 10715,346 103 Berdasarkan hasil uji linearitas pada Tabel dapat diketahui bahwa vaiabel terikat perilaku konsumtif mempunyai nilai signifikasi yang lebih besar daripada 0.05 yakni 0.087 p≥0.05 artinya bahwa semua variabel penelitian ini adalah linear. Selanjutnya apabia dilihat dari nilai F hitung yang diperoleh yakni 1,525 lebih kecil daripada 3.06 1.525 ≤ 3.06 artinya variabel terikat perilaku konsumtif dan variabel bebas interaksi teman sebaya bersifat linear.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan dan harus diuji kebenarannyasecara empiris. Pada penelitian ini terdapat dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nihil Ho dan hipotesis alternatif Ha. Ho merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya, Sedangkan Ha merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara ariabel satu dengan variabel lainnya. Sebelum dilakukan analisis statistik untuk 71 pembuktian hipotesis alternatif yang diajukan makan perlu diajukan hipotesis nihilnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembuktian hipotesis tidak berprasangka dan tidak berpengaruh dari pernyataan hipotesis alternatifnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan interaksi teman sebaya dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMAN 6 Yogyakarta.Untuk membuktikan hipotesis alternatif yang diajukan tersebut, dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment. Analisis yang digunakan dilakukan dengan bantuan SPSS For Window 22.0. Adapun hasil yang diperoleh dpat dilihat pada tabel berikut; Tabel 11. Hasil uji korelasi Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa nilai signifikan antara variabel interaksi teman sebaya dengan perilaku konsumtif p yaitu 0,000, sehingga terlihat p lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku konsumtif. Koefisien korelasi yang menunjukkan angka 0,494 angka positif memberi arti bahwa terdapat hubungan yang positif Correlations ITS PK I T S Pearson Correlation 1 ,494 Sig. 2-tailed ,000 N 104 104 P K Pearson Correlation ,494 1 Sig. 2-tailed ,000 N 104 104 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. 72 pada hipotesis alternatif yang diajukan. Dengan demikian hipotesis alternatif yang berbunyi “ ada hubungan positif dan signifikan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMAN 6 Yogyakarta” diterima dan Ho ditolak. Dengan adanya hubungan ini maka semakin tinggi interaksi teman sebaya maka semakin tinggi pula tingkat perilaku konsumtif siswa. Disamping itu, diperoleh hasil temuan tambahan berupa sumbangan efektif dari variabel interaksi teman sebaya pada variabel perilaku konsumtif. Besar sumbangan dapat diketahui dari koefisien determinasi r 2 dan hasilpehitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12. Hasil temuan tambahan Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared PK ITS ,494 ,244 ,690 ,477 Koefisien determinasi r 2 dari interaksi teman sebaya pada perilaku konsumtif yang diperoleh yaitu sebesar 0,244 atau 24,4 yang artinya interaksi teman sebaya memberikan kontribusi terhadap perilaku konsumtif sebesar 24,4 dan 75,6 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan pada pengujian hipotesis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMAN 6 Yogyakarta. 73

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF REMAJA (Studi pada Siswa-Siswi Kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar Lampung)

1 7 2

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF REMAJA (Studi pada Siswa-Siswi Kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar Lampung)

2 4 2

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI SMAN 2 NGAWI Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di SMAN 2 Ngawi.

0 2 11

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI SMAN 2 Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di SMAN 2 Ngawi.

1 4 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

1 5 11

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DANKONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 0 9

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET PADA SISWA KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA.

3 9 139

i HUBUNGAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pergaulan Teman Sebaya dengan Perilaku Seksual Remaja pada Siswa Kelas XI IPS di SMA N 1 Semin Gun

0 0 15