106
6. Pernahkah Upin
terlihat putus asa?
Nilai ulangan TIK Upin 0, sedangkan nilai tertinggi di kelas adalah 85. Upin terlihat malu dan menutupi nilainya, tetapi ia tidak terlihat marah, menangis, atau putus asa.
Observasi A III Upin tidak terlihat putus
asa ketika mendapatkan nilai yang buruk, ia tetap
semangat belajar Enggak. Ekspresinya masih sama. Kecuali dia mendapatkan nilai 100 atau bagus baru ceria.
Guru Kelas wawancara V
Enggak si Guru Bhs. Inggris
wawancara VIII Enggak
Guru Seni Musik wawancara X
Tidak Guru TIK
wawancara XI
3. Kemampuan Membaca
No. Pertanyaan
Informasi Sumber
Reduksi Data
1. Apakah Upin
sudah lancar
membaca? Ketika diminta membaca 1 etika bertelepon, Upin membacakan dengan terputus-putus.
Observasi A I. Upin belum lancar
membaca. Enggak, Bu. Nulis sendiri enggak bisa, baca tulisannya sendiri enggak bisa. Baca dan nulis
tu enggak bisa, Bu.
Teman Upin wawancara II
Untuk membaca ya belum lancar. Guru Kelas
wawancara V Ya mau, walaupun masih ada yang salah-salah. Dia percaya dirinya tinggi kok.
Guru Bhs. Inggris wawancara VIII
Masih kurang sekali. Mungkin kalau sama kelas I sekarang masih pandai kelas I kalau dibandingkan. Karena dia mau mengungkapkan saja kesusahan ya.
Guru Pend. Agama wawancara IX
Iya, kurang lancar. Guru PJOK
wawancara VII 2.
Apakah Upin sudah
hafal abjad?
Peneliti mengucapkan huruf-huruf abjad secara acak dan Upin berhasil menunjuknya dengan tepat.
Upin wawancara I Upin sudah hafal semua
abjad. Ketika diminta membaca pesan, Upin mampu membacanya meskipun terputus-putus, berarti
ia telah hafal abjad. Observasi A II.
107
Ya sudah. Guru Kelas
wawancara V 3.
Apakah Upin mampu
melafalkan abjad
dengan tepat?
Ia pun dapat melafalkan bunyi huruf dengan tepat, kecuali huruf t. Upin wawancara I
Upin masih celot dalam berbicara,
sehingga terkadang tidak jelas dalam
melafalkan bunyi.
Upin belum tepat dalam melafalkan
huruf „t‟. Upin sering salah
melafalkan kata yang sudah mendapatkan
imbuhan. Upin kurang tepat dalam mengucapkan kata yang terdapat huruf t. ketika ia sedang
membacakan pesan telepon, huruf “t” ia lafalkan “the”.
Observasi A II. Ejaannya kurang jelas. Lafalnya itu juga apa ya, kurang sempurna.
Guru Kelas wawancara V
Upin terputus-putus dalam membaca, contohnya ia membaca per suku kata ber-par-ti-si-pa- si. Ia juga salah dalam membacakan beberapa kata yang mendapatkan imbuhan, misalnya
dilaksanakan, dibaca dislaknakan, kata pendaftaran dibaca pendatatan
Observasi A VII. Jadi kelihatan kayak gagap dan bahasanya pun, ia tidak menggunakan bahasa yang baik
Guru Pend. Agama wawancara IX
Ooo. Cerita sampai kayak gitu. Ngomongnya itu masih celot itu Bu.
Nenek Upin wawancara XIII
4. Apakah
Upin mengalami
kesulitan dalam memahami
kalimat atau
bacaan? Ketika mengerjakan soal ia terlihat bingung. Ada soal, “Apakah yang perlu dilakukan
pengirim dan penerima pesan?”, Upin menjawabnya, “Selamat pagi.” Observasi A I
Upin masih kesulitan dalam memahami
bacaan. Terlihat ketika Upin menjawab pertanyaan “Apa akibat banjir bandang?”, ia menjawab,
“Membuang sampah sembarangan.” Observasi A IV
Iya, jadi pemahamannya kurang sekali. Guru Kelas
wawancara VI Iya. Tadi aku ngerjain soal susah, terus tak baca lagi. Tiga kali.
Upin wawancara XIII 4.
Apakah teman- teman
Upin menertawakan
Upin ketika
tidak lancar
membaca? Ketika istirahat, Upin dibilang tidak bisa membaca oleh siswa An. Kemudian, An juga
menguji Upin untuk membaca judul buku, tapi ternyata Upin dapat membacanya meskipun terputus-putus.
Observasi A I Upin diejek teman-
temannya karena kemampuan
membacanya masih rendah.
Ketika Upin salah membacakan catatan miliknya, ia ditertawaka oleh teman-temannya. Hal ini karena catatan yang ia buat sulit dibaca.
Observasi A VIII dan A XIII.
5. Apakah
guru menasihati
Upin untuk giat membaca?
Guru menasihati siswa untuk tidak berhenti mengerjakan tugas sebelum kalian mendapatkan jawaban dari buku sumber, sehingga siswa harus tekun membaca.
Catatan lapangan V Guru menasihati Upin
untuk belajar membaca. Biasanya saya menasihati, „Mbok tulisannya itu yang rapi.‟, terus belajar membaca. Seperti
itu. Ya walaupun buktinya dia masih susah membaca, tapi dia sudah belajar membaca. Nanti Guru Pend. Agama
wawancara IX
108
kalau sudah saya bilangin seperti itu, kalau bertemu saya, dia akan menyampaikan kalau dia sudah belajar membaca. Jadi seolah-olah dia harus menyampaikan kalau dia sudah
melakukan. Peneliti
: “Apa nasihatnya?” Upin
: “Lupa e Bu.” Peneliti
: “Disuruh rajin belajar, menulis, membaca gitu?” Upin
: “Iya. Dulu to pas baru kenaikan kelas. Aku dinasihati rajin belajar dan membaca biar
enggak ketinggalan.”
Upin wawancara XIV
4. Kondisi Lingkungan