Batasan Masalah Rumusan Masalah

11

2. Karakteristik Anak Autistik

Menurut American Psychiatric Association APA yang mengungkapkan bahwa: “students wih ASD Autism Spectrum Disorder may exhibit a variety of stereotyped, repetitive, or ritualistic behaviors including circumscribed interests, rituals and routines, unusual motor mannerisms, and preoccupation with parts of objects” Magyar, 2011: 9. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa anak autistik memiliki perilaku stereotip, berulang, atau bersifat ritual, termasuk dalam segi minat, rutinitas, gerakan yang tidak biasa, dan ketertarikan dengan benda tertentu. Menurut Yusniar dalam Pamuji 2007: 11 karakteristik anak autis sering disebut dengan trias autistik yang meliputi tiga gangguan yaitu gangguan dalam berinteraksi dengan lingkungan; gangguan dalam kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal; dan gangguan dalam berperilaku motorik, minat yang terbatas, dan respon sensoris yang kurang memadai. Karakteristik anak autistik lainnya dikemukakan oleh Hallahan, Kauffman dan Pullen 2009: 433-435 sebagai berikut: a. Impaired social interaction “most social interaction problems that individuals with autism exhibit involve deficits in social responsiveness. Parents of childern with autism often notice that their babies or toddlers don’t respond normally to being picked up or cuddled”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa sebagian besar masalah interaksi sosial pada anak autistik menunjukkan kurang melibatkan diri terhadap lingkungan sosial. Orang tua yang memiliki 12 anak autistik memperhatikan bahwa bayi atau balita mereka tidak merespon secara normal ketika digendong atau dipeluk Pernyataan tersebut menerangkan bahwa respon anak autistik menunjukkan sedikit atau tidak tertarik kepada orang lain. b. Impaired communication “most childern with autism lack communicative intent, or the desire to communicative for social purpose. As many as 50 percent are thought to be mute: they use on, or almost no, language”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa sebagian besar anak autis tidak mempunyai niat untuk berkomunikasi, atau keinginan berkomunikasi untuk tujuan sosial. Sebanyak 50 persen berfikir untuk diam, sehingga mereka tidak menggunakan kata atau hampir tidak berbahasa. Pernyataan tersebut menerangkan bahwa rendahnya minat anak autistik dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. c. Repetitive and stereotyped patterns of behavior “most people with autism display stereotypic behaviors: repetitive, ritualistic motor behaviors such as twirling, spinning objects, flapping the hands, dan rocking, similar to those that are evident in some people who are blind”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa sebagian besar anak autistik menunjukkan perilaku steriotip, repetitive, perilaku ritual seperti berputar-putar, memutar-mutar benda, mengepakkan tangan, dan bergoyang, mirip dengan yang dilakukan oleh anak tunanetra. Pernyataan tersebut menerangkan bahwa anak autistik memiliki pola