Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan Tinjauan tentang Supervisi Pendidikan 1. Pengertian Supervisi Pendidikan

30 pembelajaran yang dilakukan supervisor kepada guru untuk membantu tugas guru saat kegiatan belajar mengajar serta mencapai keprofesionalitasan guru dalam menunjang tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan yang ada.

6. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan

Piet Sahertian dan Frans Mataheru mengemukakan yang dikutip oleh Hartati Sukirman 2009: 102 teknik-teknik supervisi pendidikan sebagai berikut: a. Teknik yang bersifat Individu, mencakup: kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri. b. Teknik yang bersifat kelompok, meliputi: pertemuan orientasi guru baru, panitia penyelenggara, rapat guru, studi kelompok antar guru, diskusi kelompok, tukar menukar pengalaman, lokakarya, diskusi panel, seminar, simposium, demonstration teaching, perpustakaan jabatan, buletin supervisi, membaca langsung, mengikuti kursus, organisasi jabatan, perjalanan sekolah, dan curriculum laboratory. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana 2008: 380 teknik-teknik yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1 Kunjungan kelas classroom visitation, dibedakan atas: a Kunjungan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada guru yang akan disupervisi, b Kunjungan insidental yang dilakukan tanpa memberitahukan terlebih dahulu. 31 c Kunjungan yang dilakukan dengan memberikan undangan dari guru yang bersangkutan. 2 Obervasi kelas classroom observation yaitu kegiatan supervisi yang dilakukan dengan cara menunggu guru calon guru yang sedang mengajar dikelas mulai dari awal hingga akhir pelajaran. 3 Percakapan pribadi individual conference yaitu diskusi yang dilakukan oleh sekelompok guru bidag studi yang sama, baik yang diatur terlebih dahulu maupun insidentas. 4 Saling berkunjung mengunjungi intervisitation. 5 Musyawarah atau pertemuan, yaitu pertemuan yang diadakan oleh atasan atau atas prakarsa para guru sendiri. 6 Supervisi yang dilakukan dengan media, dengan tujuan pengalaman mereka khususnya menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran. Media tersebut dapat berupa brosur, pengumuman, buletin, edaran, kaset, majalah dan sebagainya. 7 Pusat sumber belajar learning resource center. 8 Validasi teman sejawat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik supervisi terdiri dari teknik supervisi perseorangan dan teknik supervisi kelompok. Teknik supervisi perseorangan kegiatannya meliputi tentang mengadakan kunjungan kelas classroom visitation, mengadakan observasi kelas classroom obeservation, mengadakan wawancara perseorangan individual interview, mengadakan 32 wawancara kelompok group interview. Sedangkan pada teknik supervisi secara kelompok kegiatannya meliputi tentang mengadakan penataran-penataran inservice training, mengadakan diskusi kelompok group discussions, dan mengadakan pertemuan atau rapat meetings.

C. Tinjauan tentang Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah 1. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktifitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Menurut Sergiovani dan Strarrat dalam Mulyasa 2009: 111 menyatakan bahwa: “supervision is a process designed to help teacher and supervisor leam more about their practice; to better able to use their knowledge ang skills to better serve parents and schools; and to make the school a more affective learning community”. Kutipan tersebut menunjukkan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah; agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.