digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sudut yang tidak diinginkan, kondisi tersebut dapat disebut dengan salah atau abnormal. Kondisi yang abnormal tersebut
dapat disebabkan salah satunya adalah terjadinya penyimpangan dari kondisi yang seharusnya.
D. Bimbingan Konseling Sosial Dalam Kaitannya Dengan Ilmu-ilmu Lain.
Secara umum bimbingan konseling sosial adalah bagian dari bimbingan dan konseling yang diaplikasikan lebih khusus
untuk masyarakat atau sosial. Sebagai bagian dari bimbingan dan konseling masuk dalam kategori ilmu-ilmu sosial, meskipun
demikian bimbingan konseling sosial tidak berarti terlepas dari ilmu-ilmu yang lain misalnya: ilmu komunikasi, ilmu sosiologi,
ilmu filsafat, ilmu antropologi dan ilmu psikologi termasuk juga ilmu ekonomi.
Ilmu komunikasi diperlukan dimana seorang konselor sosial dapat menyampaikan pesan-pesan sehingga isi materi
dalam konseling dapat diterima dengan baik oleh sasaran. Dalam perspektif imu sosiologi, konseling sosial hendaklah
mempelajari bagaimana interaksi individu dalam masyarakat. Demikian juga ilmu antropologi, keanekaragaman budaya, suku
yang ada dalam masyarakat hendaklah difahami dengan baik dan sebagai wacana untuk memberikan solusi dalam terapi,
termasuk memahami pentingnya budaya yang ada dalam masyarakat, dengan keragaman tersebut akan mempersatukan
dari berbagai unsur termasuk ras, etnis sekaligus. Ilmu filsafat membantu konselor sosial dalam mendiagnosa permasalahan
yang ada dalam masyarakat sehingga dapat mengambil solusi yang tepat serta tindak lanjut. Ilmu psikologi diperlukan sebagai
alat untuk terapis dan membantu konselor sosial dalam memahami perubahan perilaku dan perkembangan kepribadian
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
manusia. Ilmu ekonomi diperlukan untuk membantu memahami dunia kerja dan lain sebagainya. Semuanya itu akan
memberikan kontribusi yang berarti bagi pemahaman secara lebih utuh untuk penyelenggaraan praktek konseling sosial.
Hansen dkk 1982 menyebutnya konseling sosial sebagai aplikasi dari ilmu-ilmu sosial interdisipliner, lebih lanjut Hansen
menegaskan sebagai berikut: The purpose of counseling makes it clear why such
varied diciplines have influenced the profession…… if counselor are to enhance the will being of the individual,
the must understand as many as possible of the factors that effect people; they must adopt an interdisciplinary
approach Hansen dkk, 1982. Dengan demikian kemampuan seorang konselor sosial
selain harus memiliki pengetahuan khusus yang menjadi bidang keahliannya, juga harus ditopang oleh pengetahuan lain secara
interdisipliner, karena dalam kenyataannya individu yang ada dalam masyarakat itu berasal dari berbagai latar belakang yang
beragam, baik sosial, budaya, agama dan lain-lain, sehingga masalah yang dihadapi oleh konselor sosial juga beragam dan
komplek, oleh karena itulah dengan kemampuannya yang interdisipliner sangat membantu konselor dalam menjalankan
tugas-tugas konseling sosialnya.
Rangkuman
Sebagaimana telah diuraikan bahwa tujuan bimbingan konseling social adalah terciptanya tatanan kehidupan individu,
keluarga dan masyarakat yang sejahtera baik lahir maupun bathin yang ditandai dengan rasa ketentraman, ketertiban dan kesusilaan.