Karena keadaan tersebut maka kemempuan menulis pengalaman pribadi
harus ditingkatkan dengan media foto. Media tersebut dapat menarik minat dan
meningkatkan pembelajaran menulis pengalaman pribadi siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel yang menjadi objek dalan penelitian ini adalah variabel menulis
pengalaman pribadi, variabel pembelajaran media foto dan metode peta pikiran.
3.3.1 Vaiabel Kemampuan Menulis Pengalaman Pribadi
Kemempuan menulis pengalaman pribadi yang dimaksud adalah
kemempuan mendeskripsikan atau menggambarkan sesuatu tempat yang telah
dilihat. Dengan melihat album kenangan, diharapkan siswa dapat menggambarkan
dan menciptakan daya hayal imajinasi bagi pembacanya melalui kesan‐kesan yang
telah ditangkap dengan panca inderanya tentang suatu objek.
Target tingkat keberhasilan dari setiap siswa diharapkan supaya
mampu menyusun pengalaman pribadi dengan benar dan tepat. Peningkatan ini
dibandingkan antara hasil menulis pada pra siklus, siklus I, dan siklus II.
3.3.2 Variabel Pembelajaran Media Foto dengan Metode Peta Pikiran
Media foto seperti halnya bentuk visual lainnya dapat ditemukan dari
berbagai sumber, seperti surat kabar, majalah brosur, dan buku‐buku. Dengan
demikian, foto dapat diperoleh dengan mudah untuk digunakan secara efektif dan
digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, foto bisa memenuhi fungsinya untuk membangkitkan motivasi dan minat
siswa, mengembangkan kemampuan siswa berbahasa, dan membantu siswa
menafsirkan serta mengingat isi pelajaran yang berkenaan dengan foto tersebut.
Penggunaan media foto sangat mudah, siswa hanya melihat secara sepintas foto‐
foto berdasarkan apa yang pernah dialami siswa dan sekaligus mengingat‐ingat
kronologis peristiwa yang pernah terjadi pada waktu itu.
Metode peta pikiran adalah cara terbaik untuk menghasilkan dan menata
gagasan sebelum mulai menulis. Pemetaan pikiran bisa dikatakan jaminan hilangnya
ingatan yang dihadapi penulis siswa. Pada metode peta pikiran, siswa akan
mencatat menggunakan kata kunci dan gambar. Perpaduan dua hal tersebut akan
membentuk sebuah asosiasi dikepala siswa dan ketika siswa melihat gambar
tersebut maka akan terjelaskan ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan
gambar tadi. Dalam membuat peta pikiran juga disarankan menggunakan warna.
Cara ini akan mempermudah siswa untuk menyusun pokok pikiran yang berbeda
serta memperkuat efek asosiasi yang dibentuk oleh kata kunci‐gambar‐warna.
Metode peta pikiran dan media foto berperan sebagai katalisator pemicu
kerjasama dengan kedua belahan otak. Makin optimal kerjasama kedua belahan
otak, maka makin optimal pula tulisan yang dihasilkan. Dengan demikian,
pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan menggunakan media album
kenangan melalui metode peta pikiran akan meningkatkan keterampilan menulis
siswa.
3.4 Instrumen Penelitian