12 2
Equity, Perlakuan yang sama kepada masyarakat secara adil dan adanya kesetaraan.
3 Loyality, Kesetiaan diberikan kepada konstitusi, hukum,
pimpinan, bawahan, rekan kerja. Berbagai jenis kesetiaan tersebut terkait satu sama lain dan tidak ada kesetiaan yang
mutlak diberikan kepada satu jenis kesetiaan tertentu dengan mengabaikan yang lain.
4 Accountability, setiap aparat pemerintah harus siap menerima
tanggung jawab atas apapun yang ia kerjakan dan harus menghindar kan diri dari sindrom
a “saya sekedar melaksanakan perintah atasan”.
Berdasarkan karakteristik
diatas dapat
diketahui bahwa
profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan pegawai yang tercermin melalui sikap dan perilakunya sehari-hari
dalam organisasi.
2.2 Pelayanan Publik
2.2.1 Pengertian Pelayanan Publik
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan mengurus apa yang
diperlukan orang lain. W.Riawan Tjandra, Agung Kurniawan, Muji Estiningsih, 2005:4,
menyatakan bahwa “Pelayanan Publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan
perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
13 Roth, Gabriel 1987:1 menyatakan bahwa “sebagai any service
available to the public whether provided publicly as is a museum or privately as is a restaurant meal”. Menurut Roth, “Pelayanan Publik
merupakan suatu pelayanan yang telah disediakan jika untuk kepentingan publik disediakan oleh pemerintah contohnya “museum” atau untuk
pribadi yang menyediakan yaitu swasta, contohnya “restaurant”.
Pelayanan Publik yang dimaksud adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau induvidu dalam
bentuk barang jasa kepada masyarakat baik secara individu maupun kelompok atau organisasi.
A.S.Moenir 1992:26- 27, menyatakan bahwa “Pelayanan Umum
adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materiel melalui sistem, prosedur dan metode
tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan atau
proses yang berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.
Kasmir 2006:15, menyatakan bahwa “Pelayanan adalah sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau nasabah”. Boediono 2003:60, menyatakan bahwa “Pelayanan adalah suatu
proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya
kepuasan dan keberhasilan.
Universitas Sumatera Utara
14 Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang didambakan
dari pelayanan adalah adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang terkadang
sengaja dibuat-buat dan mendapatkan pelayanan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak adanya
kesenjangan atau tidak pandang bulu.
2.2.2 Tujuan Pelayanan Publik