3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Daun Torbangun Coleus amboinicus Lour
Daun Torbangun masuk ke dalam bangsa solanases, suku labiatae, dan marga coleus. Daun ini mempunyai nama yang berbeda pada beberapa daerah,
yaitu Ajeran atau Ajiran Sunda, daun Kucing Jawa, Torbangun Batak, Sukan Melayu, daun Kambing Madura, Iwak Bali, dan Kunu etu Timor
Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991. Nama latin tumbuhan ini adalah Coleus aromaticus
Lour atau Plectranthus amboinicus Lour Gambar 1. Klasifikasi daun Torbangun adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Labiatae
Marga : Coleus
Jenis : Coleus amboinicus Lour.
Gambar 1. Coleus amboinicus Lour
2.1.1. Deskripsi botani
Torbangun merupakan terna sekuler tahunan atau agak menyerupai semak. Tanaman ini tidak berumbi, percabangan agak berbentuk galah, berbulu halus
pada saat muda, lokos jika tua. Daun tanaman ini berhadapan, tunggal, tebal,
4 berdaging, bundar telur melebar, agak bundar atau berbentuk seperti jantung,
dengan luas 5-7 x 4-6 cm
2
. Permukaan daun atas berbulu halus tersebar dan pada bagian pertulangannya daun berambut panjang, tepi daun beringgit kasat sampai
bergigi kecuali pada bagian pangkal. Panjang tangkai daun 2-45 cm dan berbulu halus. Rangkaian bunga terdiri atas 10-20 bunga yang tersusun rapat dalam suatu
gelungan menyerupai bulir, panjang rakis 10-20 cm, berdaging dan berbulu halus. Daun pelindung bulat telur, melebar, panjang 3-4 cm dengan ujung meruncing.
Daun kelopak berbentuk lonceng, panjang 2-4 mm, berbulu panjang dan berkelenjar, berukuran tidak sama, bergigi 5; gigi atas bundar telur melebar,
tumpul; gigi lateral dan bawah meruncing. Daun mahkota biru, melengkung, panjang 8-12 mm, panjang tabung 3-4 mm, menyerupai terompet, labium atas
pendek, tegak, berbulu sangat halus, labium bawah panjang, cekung. Tangkai sari bersatu di bagian bawah membentuk tabung, mengelilingi putik. Berbiji satu
coklat pucat, permukaannya licin, agak bulat, pipih 0,7 x 0,5 mm
2
Siagian dan Rahayu, 2000.
2.1.2. Komposisi zat gizi daun torbangun
Daun Torbangun berpotensi sebagai bahan pangan sumber zat besi, provitamin A karoten, dan kalsium. Dalam 100 gram bahan, daun Torbangun
mengandung kalsium sebesar 279 mg, besi sebesar 13,6 mg, dan karoten total sebesar 13288 mkg. Nilai ketiga jenis zat gizi ini lebih besar bila dibandingkan
dengan daun katu Sauropus androgynus. Daun katu juga merupakan jenis tanaman yang daunnya digunakan sebagai pelancar produksi Air Susu Ibu ASI.
Daun katu hanya mengandung kalsium sebesar 233 mg, besi sebesar 3,5 mg, dan karoten total sebesar 10020 mkg. Mahmud, et al., 1995. Komposisi zat gizi daun
Torbangun dan katu selengkapnya disajikan pada Tabel 1.
Daun Torbangun mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, disamping
minyak atsiri. Kandungan zat aktif dalam tanaman ini antara lain barbatusin, barbatusol pada daun, koleol, forskolin pada umbi-akar, dan phytosterol.
Khasiat forskolin bahkan bisa sebagai tonikum jantung, merangsang ereksi, dan aktivator enzim adenilat-siklase. Sementara itu, phutosterol bersifat steroid.
5 Tabel 1. Komposisi zat gizi daun Torbangun dan Katu
Zat Gizi Komposisi
Torbangun Katu
Energi kal 27,0
59,0 Protein g
1,3 6,4
Lemak g 0,6
1,0 Karbohidrat g
4,0 9,9
Serat g 1,0
1,5 Abu g
1,6 1,7
Kalsium mg 279,0
233,0 Fosfor mg
40,0 98,0
Besi mg 13,6
3,5 Karotin total mkg
13288,0 10020,0
Vitamin A 0,0
0,0 Vitamin B1
0,16 0,0
Vitamin C 5,1
164,0 Air
92,5 81,0
BDD 66,0
42,0
Sumber : Mahmud, et al. 1995
2.1.3. Pemanfaatan daun torbangun