Sedangkan sektor yang memiliki daya saing yang tidak baik jika PPW 0 sektor listrik, gas dan air bersih -8,06 persen. Seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya kurangnya daya saing di sektor tersebut diakibatkan oleh kurangnya penerapan teknologi dan sarana prasarana pendukung. Selain itu juga diakibatkan
kurangnya akses pasar dan dukungan kelembagaan.
7.3. Pergeseran Sektor-Sektor Perekonomian
Pergeseran bersih diperoleh dari hasil penjumlahan antara Pertumbuhan Proporsional PP dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW di setiap sektor
perekonomian. Apabila PB 0, maka pertumbuhan sektor perekonomian Kabupaten Lamongan termasuk ke dalam kelompok yang progresif maju.
Sedangkan PB 0, artinya sektor perekonomian Kabupaten Lamongan termasuk kelompok yang lamban.
Tabel 9. Pergeseran Bersih Sektor Perekonomian Kabupaten Lamongan
Pergeseran Bersih PB No
Sektor Rp juta
persen 1
Pertanian 98.752,00
6,48 2
Pertambangan dan Penggalian -4.400,43
-12,42 3
Industri Pengolahan 52,42
0,03 4
Listrik, Gas dan Air Bersih -15.220,31
-25,74 5
Kontruksi -71,97
-0,07 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran 255.550,25
25,78 7
Pengangkutan dan Komunikasi 508,16
0,83 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 26.148,51
24,47 9
Jasa-jasa 69.730,43
16,38 Total
431.049,05 12,39
Sumber: BPS Kabupaten Lamongan Tahun 2002 dan 2006, diolah
Berdasarkan tabel tersebut, sektor yang memiliki PB 0 adalah sektor pertanian sebesar 6,48 persen, sektor industri pengolahan 0,03 persen, sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 25,78 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 0,83 persen dan sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan sebesar 24,47 persen dan sektor jasa-jasa sebesar 16,38 persen. Sedangkan sektor yang memiliki nilai PB 0 adalah sektor pertambangan dan
penggalian -12,42 persen, sektor listrik, gas dan air bersih -25,74 persen, sektor kontruksi -0,07 persen. Secara keseluruhan pergeseran bersih di
Kabupaten Lamongan menghasilkan nilai yang positif yaitu Rp. 12,39 persen.
7.4. Profil Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian
Profil pertumbuhan sektor-sektor perekonomian merupakan identifikasi dari persentase nilai pertumbuhan proporsional dan nilai pertumbuhan pangsa
wilayah. Nilai ini akan menunjukkan pada kuadran mana pertumbuhan masing- masing sektor. Pada sumbu horizontal terdapat PP sebagai absis dan pada sumbu
vertikal terdapat PPW sebagai ordinat.
Gambar 3. Profil Pertumbuhan Sektor Ekonomi di Kabupaten Lamongan
-20 -10
10 20
30 40
50
-30 -20
-10 10
20 30
PPW P
P
Pertanian Pertambangan dan
Penggalian Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Kontruksi Perdagangan, Hotel
dan Restoran Pengangkutan dan
Komunikasi Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
Sumber: BPS Kabupaten Lamongan Tahun 2004 dan 2006, diolah Kuadran I, menunjukkan sektor ekonomi yang ada di wilayah Kabupaten
Lamongan pertumbuhaanya cepat PP 0 dan daya saingnya baik PPW 0. Sektor yang berada pada kuadran I adalah sektor pertanian, sektor perdagangan,
hotel dan restoran, sektor jasa-jasa. Ketiga sektor tersebut memiliki pertumbuhan
yang cepat dan daya saingnya baik dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga sektor tersebut tergolong ke dalam sektor progresif maju.
Kuadran II, menunjukkan sektor ekonomi di Kabupaten Lamongan pertumbuhannya cepat PP 0, tetapi daya saing untuk wilayah tersebut tidak
baik dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW 0. Pada gambar di atas menunjukkan tidak terdapat sektor perekonomian Kabupaten Lamongan yang
berada di kuadran tersebut. Hal ini menunjukkan rata-rata sektor perekonomian Kabupaten Lamongan memiliki daya saing yang baik.
Kuadran III, menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang ada di wilayah Kabupaten Lamongan pertumbuhannya lambat PP 0, juga daya saing wilayah
untuk sektor tersebut juga tidak baik dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW 0. Sektor yang berada pada kuadran III adalah sektor listrik, gas dan air bersih.
Artinya sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat dan daya saing yang tidak baik dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga sektor tersebut
tergolong ke dalam sektor yang lambat. Kuadran IV, menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang ada di Kabupaten
Lamongan pertumbuhannya lambat PP 0, tetapi daya saing wilayah untuk sektor tersebut baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW 0. Sektor
yang berada pada kuadran IV adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor kontruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi serta
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kelima sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat tetapi memiliki daya
saing yang baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.
BAB VIII STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN WILAYAH