51 kemudian diangkut ke negara tujuan ekspor dengan menggunakan kapal pengangkut
milik tauke atau dibawa ke Tanjung Balai untuk kemudian dikumpulkan lagi. Setelah cukup banyak baru kemudian di ekspor. Ada juga kapal pengangkut milik tauke yang
melakukan transaksi langsung di tengah laut. Hal ini biasanya dilakukan oleh tauke yang tidak memiliki penghubung langsung di negara tujuan ekspor tersebut dan untuk
mengurangi resiko tertangkap dari pihak berwajib. Negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Singapura dan Malaysia. Sedangkan ikan yang tidak layak ekspor
dikumpulkan untuk selanjutnya dijual lagi. Biasanya ikan yang tidak layak ekspor dijual ke PPI Bengkalis atau daerah sekitar Pulau Bengkalis.
Perbandingan pelayanan yang diberikan PPI Bengkalis dan tangkahan dapat dilihat pada tabel 14. berikut ini
Tabel 14. Perbandingan pelayanan yang diberikan PPI Bengkalis dan tangkahan
Pelayanan yang diberikan PPI Bengkalis
Tangkahan
- Pembongkaran hasil tangkapan - Jasa tambat labuh
- Pengisian perbekalan - Pembongkaran hasil tangkapan
- Pendistribusian hasil tangkapan
Dari tabel di atas terlihat bahwa pelayanan yang diberikan tangkahan lebih banyak dan lengkap, mulai dari pengisian perbekalan sampai pendistribusian hasil tangkapan.
Hal ini merupakan salah satu daya tarik tangkahan dan mengakibatkan nelayan lebih suka mendaratkan hasil tangkapannya di tangkahan. Sedangkan di PPI Bengkalis,
pelayanannya hanya pembongkaran hasil tangkapan dan jasa tambat labuh saja.
6.2 Kemampuan Tampung Fasilitas PPI Bengkalis apabila Terdapat Pengalihan Aktivitas Tangkahan
Dermaga yang ada di PPI Bengkalis berbentuk jetty dengan ukuran panjang 100 m dan ujungnya yang berbentuk T sepanjang 20 m. Pada umumnya, kapal yang ada
di PPI Bengkalis adalah kapal yang mengoperasikan alat tangkap gillnet dan rawai
52 yang berukuran 7-15 GT dengan panjang antara 9-14 m. Kapal yang biasa merapat di
PPI Bengkalis berjumlah 40-50 unit per hari. Jumlah tangkahan yang ada di Pulau Bengkalis kurang lebih 15 unit. Jumlah
kapal yang bisa ditampung tangkahan berkisar antara 10-40 unit. Diperkirakan terdapat rata-rata 484 unit kapal motor per tahun yang ada di seluruh tangkahan
tersebut dengan ukuran dan kapasitas yang tidak jauh berbeda dengan kapal yang ada di PPI Bengkalis.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas PPI Bengkalis, diketahui bahwa dermaga yang ada di PPI Bengkalis mampu menampung 240 unit kapal, ini
menunjukkan bahwa dermaga di PPI bisa menampung 190-200 unit kapal lagi karena saat ini PPI Bengkalis hanya menampung 40-50 unit kapal per hari sehingga
apabila kapal-kapal yang merapat di tangkahan dipindahkan maka dermaga PPI Bengkalis masih bisa menampung sebagian dari kapal-kapal tersebut. Dari
perhitungan daya tampung TPI, diketahui bahwa TPI yang ada di PPI Bengkalis dapat menampung 9,02 ton hasil tangkapan. Bila seluruh hasil tangkapan yang ada di
tangkahan di daratkan di PPI Bengkalis, maka PPI Bengkalis tidak bisa menampung seluruhnya karena jumlah ikan yang didaratkan di PPI Bengkalis per hari rata-ratanya
adalah 3,99 ton.
6.3 Produksi Hasil Tangkapan yang Didaratkan Akibat Terbatasnya Fasilitas dan Pelayanan di PPI Bengkalis
Berdasarkan pengama tan di lapangan diketahui bahwa aktivitas dan pelayanan di PPI Bengkalis hanya pembongkaran hasil tangkapan dan tambat labuh saja.
Sementara aktivitas dan pelayanan di tangkahan meliputi kegiatan pembongkaran hasil tangkapan, pengisian perbekalan kebutuhan melaut, pendistribusian hasil
tangkapan, perawatan kapal dan pengolahan hasil perikanan. Aktivitas dan kemudahan pelayanan yang ada di tangkahan mengakibatkan nelayan lebih tertarik
untuk mendaratkan hasil tangkapannya di tangkahan daripada di PPI Bengkalis. Keberadaan tangkahan yang melakukan aktivitas dan memberikan pelayanan yang
seharusnya diberikan oleh PPI sangat mempengaruhi pengoperasian PPI Bengkalis, karena seharusnya nelayan melakukan semua aktivitas tersebut di PPI Bengkalis.
53 Kurangnya fasilitas dan pelayanan yang diberikan PPI Bengkalis merupakan
salah satu alasan mengapa nelayan mendaratkan hasil tangkapannya di tangkahan. Beberapa alasan lain yang menyebabkan nelayan mendaratkan hasil tangkapannya di
tangkahan adalah: - Biaya yang dikenakan kepada nelayan bila mendaratkan hasil tangkapannya dan
menyandarkan kapalnya di dermaga, sementara di tangkahan tidak dikenakan biaya sama sekali;
- Lokasi pemukiman nelayan lebih dekat jaraknya dengan tangkahan 0,5-5 km daripada dengan PPI Bengkalis 5-30 km ;
- Letak tangkahan lebih dekat dengan daerah penangkapan yaitu sekitar 4 mil; - PPI Bengkalis tidak menyediakan kebutuhan melaut; dan
- Sistem pemasaran yang ada. Nelayan yang terikat pada tauke tidak bisa menjual hasil tangkapannya kepada pihak lain, baik ke PPI atau ke tauke yang lain.
Dari alasan-alasan di atas, alasan utama nelayan mendaratkan hasil tangkapannya di tangkahan adalah sistem pemasaran yang ada. Nelayan sangat bergantung pada tauke
yang menyediakan kebutuhan melaut, memasarkan hasil tangkapan dan memberikan pinjaman kepada nelayan untuk kehidupan sehari-hari.
Pengaruh keberadaan tangkahan terhadap pengoperasian PPI Bengkalis dapat dilihat dengan membandingkan volume produksi hasil tangkapan yang didaratkan.
Perbandingan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Bengkalis dan tangkahan dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini.
Tabel 15. Volume produksi dari perikanan tangkap yang didaratkan di PPI Bengkalis dan tangkahan periode tahun 2000-2004
Produksi perikanan tangkap yang didaratkan ton No.
Tahun PPI Bengkalis
Tangkahan 1
2000 756
1.296
2 2001
900 1.250
3 2002
900 1.250
4 2003
900 1.350
5 2004
3.825 2.450
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis, 2005
54 Dari Tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa total jumlah produksi perikanan
tangkap yang didaratkan di tangkahan lebih besar dari pada yang didaratkan di PPI Bengkalis. Hal ini menunjukkan bahwa nelayan lebih banyak mendaratkan hasil
tangkapannya di tangkahan. Data yang ada pada tabel di atas terlihat aneh karena pada periode tahun 2001-2003 produksi perikanan tangkap yang didaratkan di PPI
Bengkalis tidak mengalami perubahan sedikitpun atau dengan angka yang sama yaitu sebanyak 900 ton. Begitu juga dengan produksi perikanan tangkap yang didaratkan di
tangkahan pada periode 2001-2002 tidak mengalami perubahan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini menunjukkan bahwa pendataan yang dilakukan
oleh petugas yang berwenang tidak akurat dan terkesan seadanya. Produksi ikan yang didaratkan di PPI Bengkalis memang meningkat dari tahun
ke tahun. Pada periode tahun 2003 ke tahun 2004 peningkatan yang terjadi cukup signifikan. Produksi yang semula hanya 900 ton meningkat menjadi 3.825 ton. Hal ini
terjadi karena pendataan hasil tangkapan di PPI Bengkalis mulai intensif dilakukan semenjak diserahkannya pengelolaan PPI Bengkalis dari pihak Propinsi ke Pihak
Kabupaten. Sebelumnya, kantor PPI Bengkalis hanya digunakan sebagai pos bantu dan tempat bagi karyawan yang menarik retribusi hasil tangkapan. Sekarang, kantor
PPI Bengkalis sudah beroperasi sebagaimana mestinya dan sudah ada karyawan dari Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis yang bertugas mendata hasil tangkapan yang
didaratkan di dermaga. Produksi ikan di tangkahan juga meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun
2003 ikan yang didaratkan di tangkahan sebanyak 1.350 ton dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 2.450 ton. Sebenarnya masih banyak produksi perikanan tangkap
yang didaratkan di tangkahan tidak terdata karena lokasi tangkahan yang sulit dijangkau.
6.4 Potensi Kerugian Pemerintah Akibat Pengoperasian Tangkahan