Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

Pemalang khususnya di kecamatan Pulosari sering menyebutnya dengan kesenian angklung.

2.6 Kerangka Berfikir

Kesenian angklung Gelas Cantel adalah kesenian yang menyajikan suatu pertunjukan alat musik angklung yang dipadukan dengan beberapa alat musik ritmis dan melodis lain dari bambu maupun non bambu. Kesenian angklung Gelas Cantel merupakan salah satu kelompok kesenian yang berkembang di Desa Karangsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Kesenian angklung Gelas Cantel disajikan secara unik memainkan lagu-lagu disertai gerakan tarian pemain dan penari yang memperindah pertunjukan tersebut. Peneliti bertujuan menulis bentuk dan fungsi dari pertunjukan angklung Gelas Cantel yang terdiri atas aspek komposisi dan aspek penyajian. Bentuk pertunjukan menguraikan bagaimana gambaran dari pertunjukan keseluruhan dari kesenian angklung Gelas Cantel. Aspek komposisi menguraikan berbagai aspek komposisi seperti irama, melodi, harmoni, bentukstruktur lagu, syair, instrumen, tempo, dinamik, ekspresi dan aransemen. Aspek penyajian menguraikan secara detail dimulai dari urutan penyajian, tata panggung, tata busana, tata rias, tata lampu dan formasi. Selain itu, akan diuraikan fungsi dari pertunjukan angklung Gelas Cantel, fungsi musik kesenian angklung Gelas Cantel dan fungsi musik dalam tari. Uraian fungsi dikaitkan dengan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli pada bab 2, fungsi pada angklung Gelas Cantel dilihat dari berbagai sudut pandang kehidupan pada masyarakat desa Karangsari dan sekitarnya. Kerangka berfikir dapat ditampilkan dalam bentuk diagram sebagai berikut: Masyarakat Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang Bentuk Pertunjukan Angklung Gelas Cantel Angklung Gelas Cantel Kesenian tradisional Fungsi Pertunjukan Angklung Gelas Cantel Aspek Komposisi Aspek Penyajian 1. Fungsi Pertunjukan Angklung Gelas Cantel 2. Fungsi Musik pada permainan Angklung Gelas Cantel 3. Fungsi Musik dalam Tari 1.Irama 2.Melodi 3.Harmoni 4.BentukStruktur Lagu 5.Syair 6.Instrumen 7.Aransemen 1. Urutan Penyajian 2. Tata Panggung 3. Tata Rias 4. Tata Busana 5. Tata Suara 6. Tata Lampu 34

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2013:13. Menurut Moleong 2006:6, deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahan, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Berdasarkan rumusan masalah yang akan menjadi pokok bahasan tidak berupa angka-angka maupun berupa ukuran, maka peneliti akan melakukan suatu penilitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk dan fungsi kesenian angklung “Gelas Cantel” di Desa Karangsari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang.