BAB II PENENTUAN KRIMINALISASI TERHADAP LEMBAGA PENYIARAN DI
DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN
A. Karakteristik dan Prinsip Penyiaran di Indonesia
Guna mencapai keberhasilan penyelenggaraan penyiaran yang sesuai dengan haluan dasar penyiaran, UU Penyiaran telah menetapkan 4 empat karakteristik
dalam penyiaran yang diberlakukan di Indonesia, yakni:
85
Pertama, penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran nasional. Kedua, dalam sistem
penyiaran nasional tersebut, negara menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Ketiga, dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang dikembangkan dengan membentuk stasiun
jaringan dan stasiun lokal. Adil dan terpadu yang dimaksud di sini dengan demikian adalah pencerminan adanya keseimbangan informasi antardaerah serta antara daerah
85
Asas penyiaran adalah, Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan asas manfaat, adil dan merata,
kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Tujuan penyiaran adalah, Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh
integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang
mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. Sedangkan fungsi penyiaran yakni: Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. Dalam menjalankan fungsi tersebut, penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.
Universitas Sumatera Utara
dan pusat. Keempat, untuk penyelenggaraan penyiaran, dibentuk sebuah komisi penyiaran.
86
Prinsip dasar penyelenggaraan penyiaran berkaitan dengan prinsip-prinsip penjaminan dari negara agar aktivitas penyiaran yang dilakukan oleh lembaga
penyiaran berdampak positif bagi publik. Dalam hal ini, publik harus memiliki akses yang memadai untuk dapat terlibat, memanfaatkan, mendapatkan perlindungan, serta
mendapatkan keuntungan dari kegiatan penyiaran. Guna mencapai keberhasilan dari prinsip ini, juga dibutuhkan prinsip lain, yang secara melekat embedded
menyokongnya, yakni prinsip diversity of ownership keberagaman kepemilikan dan diversity of content
keberagaman isi dari lembaga penyiaran. Dengan kedua prinsip diversity
ini diharapkan, negara dapat melakukan penjaminan terhadap publik melalui penciptaan iklim kompetitif antar lembaga penyiaran agar bersaing secara sehat
dalam menyediakan pelayanan informasi yang terbaik kepada publik. Adapun prinsip-prinsip dimaksud sebagai berikut:
4. Prinsip keterbukaan akses, partisipasi, serta perlindungan dan kontrol