a. Karyawan yang mempunyai hubungan yang dekat dengan pasar dengan sukarela memberi informasi tentang perubahan yang terjadi di lingkungan
dan memberi saran tentang bagaimana merespon perubahan tersebut, sehingga organisasi dapat beradaptasi dengan cepat
b. Karyawan yang secara aktif hadir dan beradaptasi pada pertemuan- pertemuan di organisasi akan membantu menyebarkan informasi yang
penting dan harus diketahui oleh organisasi. c. Karyawan yang menampilkan perilaku conscientiousness misalnya
kesediaan untuk memikul tanggung jawab baru dan mempelajari keahlian baru akan meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi di lingkungannya.
B. SELF MONITORING
1. Pengertian Self Monitoring
Self-monitoring adalah karakteristik kepribadian yang membuat individu tersebut memberikan perhatian penuh pada situasi sosial. Jadi, mereka dapat
mengubah perilakunya untuk sesuaikan dengan situasi yang datangmuncul. Koestner, Bernieri, Zuckerman dalam sebayang, 2003 menyatakan self-
monitoring sebagai pengaturan perilaku seseorang seseorang berdasarkan situasi eksternal dan reaksi orang lain atau berdasarkan faktor internal seperti keyakinan
sikap dan nilai.
Universitas Sumatera Utara
Konsep self-monitoring pertama kali dikemukakan oleh Synder pada tahun
1972 dalam disertasinya di Universitas Stanford. Teori ini merupakan bagian dari teori peran dan masih berhubungan erat dengan Imppression Management Theory
dan Integration Theory. Synder dalam Shaw Costanzo, 1988, menyatakan salah satu fakor individual yang mampu mengendalikan perilaku seseorang pada
situasi sosial ataupun interaksi sosial adalah self-monitoring yang ada pada
dirinya. Menurutnya, self- monitoring yang ada pada diri seseorang, individu akan memberi respon yang berbeda terhadap situasi sosial yang dihadapi Snyder,
dalam Shaw Constanzo, 1988. Self-monitoring pertama kali di nyatakan oleh Synder. Self-monitoring
adalah kemampuan seseorang untuk memantau dirinya untuk berperilaku sesuai dengan situasi Synder, 1979 dalam Sebayang 2003. Synder juga menyatakan
bahwa self-monitoring merupakan suatu kemampuan atau kesadaran diri
menampilkan dirinya baik perilaku, ekspresi non verbal serta mengendalikan penampilan emosi sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Dimana self-
monitoring bukanlah suatu usulan, tetapi merupakan suatu tingkatan yaitu suatu
hal yang secara relatif tinggi dan rendah kaitannya dengan pola ekspresi diri. Synder dalam Friedman Schunstack, 2006 mengemukakan self-
monitoring berhubungan dengan observasi diri dan kontrol diri yang di terima
secara sosial. Seseorang yang tinggi dalam monitoring diri akan mau dan mampu tampil ke depan dan dapat melakukan apa yang diharapkan oleh lingkungan
sosial. Mantan Presiden Amerika Serikat yang juga seorang aktor, Renold Reagan, sangat mau dan mampu mempersentasikan dirinya sendiri; dan pada
Universitas Sumatera Utara
kenyataannya ia dikenal sebagai komunikator handal, sebaliknya orang yang rendah dalam self-monitoring sering tidak sadar akan ekspektasi sosial, atau tidak
mau dan tidak mampu bertindak sesuai ekspektasi sosial dan mereka mungkin lebih melihat kedalam diri dan cenderung reflektif; ada kecenderungan untuk
memilki orientasi disposisional pada individu dengan monitoring diri yang rendah di sisi lain, ada kecenderungan untuk memiliki orientasi situasional pada individu
dengan monitoring diri yang tinggi. Oleh karena itu, Synder 1987 dan ahli teori modern lainnnya beralih ke
pendekatan fungsi onalis dalam menjelaskan kepribadian, mempertanyakan “Apa
yang orang-orang inginkan, 2 mengapa mereka menginginkan hal tersebut, dan 3 bagaimana cara mereka meraih atau mencapainya, karena hal tersebut, penting
untuk menjelaskan siapa orang itu. dalam Friedman Schunstack, 2006. Self-monitoring tinggi sensitif terhadap persyaratan situasi tertentu dan
mudah dapat menyesuaikan perilaku mereka sendiri untuk memenuhi situasi Snyder, 1987. Self-monitoring tinggi cenderung bergantung lebih banyak di
situasional verbal dan non-verbal isyarat dari perasaan internal dan sikap untuk menentukan kelayakan perilaku mereka sendiri. Self-monitoring tinggi aktif
memantau dan mengatur perilaku mereka sendiri di hadapan para orang lain. sebaliknya, Self-monitoring rendah kurang sensitif terhadap dan kurang peduli
dengan dampaknya pada orang lain dan lebih dipandu oleh perasaan internal mereka dan sikap dari oleh situasional. Self-monitoring rendah berperilaku sesuai
dengan negara internal mereka sendiri daripada menurut isyarat eksternal dalam Blakely, et al., 2003
.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa self-monitoring merupakan kemampuan
individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan petunjuk-petunjuk yang ada pada dirinya maupun petunjuk-petunjuk yang ada di
sekitarnya, guna mendapatkan informasi yang diperlukan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi dalam lingkungan sosialnya.
2. Komponen- komponen Self-Monitoring