Jenis-jenis Rasio Keuangan Aspek Keuangan

mengkonversikan aktiva menjadi kas. Faktor ini jelas sangat penting bagi kreditur-kreditur perusahaan b. Apakah manajemen menghasilkan cukup keutungan dari aktiva perusahaan? Karena tujuan utama pembelian aktiva adalah menciptakan keuntungan, analisis perlu memiliki pedoman atas tingkat keuntungan perusahan c. Bagaimana manajemen perusahaan membiayai investansi? keputusan ini mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat hasil bagi para pemegang saham umum. d. Apakah pemegang saham umum menerima laba yang cukup dari investasinya? Tugas manajer keuangan adakah memksimalkan nilai dari saham umum perusahaan dan bagian labakeuntungan bagi para investor. Tingkat hasil itu sendiri merupakan pertimbangan pokok para investor dalam membeli saham perusahaan.

5. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Untuk mengukur kinerja keuangan PKBL di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dapat digunakan dengan menggunakan beberapa rasio, setiap rasio memiliki tujuan dan mengandung arti tertentu. Setiap rasio diukur dan diinterprestasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Berdasarkan sumber datanya darimana rasio tersebut dibuat, Bambang Riyanto 2001: 254 membedakan rasio-rasio itu menjadi 3 tiga yaitu : a. Rasio neraca balanced rations yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca. Misalnya rasio lancer current ratio, rasio cepat Universitas Sumatera Utara quick ratio, rasio modal sendiri dengan hutang jangka panjang dari lain sebagainya. b. Rasio-rasio laporan rugi laba income statement rations, yaitu rasio-rasio yang disusun dari laporan rugi laba. Misalnya rasio laba bruto dengan penjualan neto, operating ratio dan lain-lain. c. Rasio-rasio antar laporan interrstatement rations yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca maupun laba rugi. Misalnya rasio penjualan neto dengan aktiva usaha, rasio penjualan kredit dengan piutang rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata dan lainya sebagainya. Namun dalam penganalisaan rasio keuangan yang terdapat pada PKBL menggunakan analisa komparatif atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisa perbandingan. Menurut Sofyan Syafri Harahap 1999 : 227 menyatakan bahwa Analisa Perbandingan adalah teknik analisa laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukan informasi keuangan atau data lainnya baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan ini juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk anka perbandingan atau rasio. Tujuan analisa perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahan- perubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan. Dalam melakukan analisis laporan keuangan teknik perbandingan ini, kita dapat membandingkannya dengan angka-anka keungan tahun lalu, angka laporan keuangan sejenis, rasio rata-rata industri, dan rasio normative sebagai standar perbandingan yardstick. Perbandingan antar pos laporan keuangan dapat dilakukan melalui : Universitas Sumatera Utara 1. Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun horizontal yang dalam penelitian ini diambil laporan keuangan tahun 2005 dan dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 2006 2. Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik 3. Perbandingan dengan angka-angka industri yang berlaku Industri Norm. 4. Perbandingan dengan budget anggaran 5. Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam perusahaan.

6. Keterbatasan Rasio Keuangan