Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Siabu di dirikan tahun 1982 dan beralamat di kecamatan siabu.
1.
Visi dan Misi SMAN 1 Siabu
Visi
Unggul dalam akademik, berprestasi, dan memiliki kecakapan hidup.
Misi
1. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar kompetensi
kurikulum 2004
2.
Meningkatkan daya saing peserta didik
3.
Mengembangkan minat bakat siswa secara maksimal
4.
Menumbuhkan semangat keunggulan komparatif bagi siswa dan guru
5.
Mengembangkan manajemen yang transparan dan partisipatif
BAB 4 PENYAJIAN DATA
Universitas Sumatera Utara
Dalam Bab ini disajikan data yang diperoleh selama penelitian pada Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal yaitu melalui wawancara. Dan untuk
wawancara peneliti mengambil informan yaitu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal, yang diwakili oleh Sekretarisnya, Kepala Bagian
Kepegawaian, dan peneliti juga mengambil informan dari luar Dinas Pendidikan yaitu Kepala Sekolah dari SMAN 3 Kecamatan Panyabungan , dan Kepala
Sekolah SMAN 1 Kecamatan Siabu.
A.Deskripsi Hasil Wawancara
Deskripsi hasil wawancara dengan beberapa informan diuraikan dibawah ini diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal, yang
diwakili oleh Sekretarisnya, Kepala Bagian Kepegawaian, dan peneliti juga mengambil informan dari luar Dinas Pendidikan yaitu Kepala Sekolah dari
SMAN 3 Kecamatan Panyabungan , dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kecamatan Siabu.Penilaian Kinerja Pegawai Negri Sipil Dinas Pendidikan dalam
meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal dapat diperoleh dari pengukuran beberapa indicator kinerja yang meliputi indicator
input,output,outcome, benefit dan impact. Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai
dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Kinerja pegawai juga merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang di dasarkan atas kecakapan, pengalaman, serta kesungguhan waktu Hasibuan, 2002:34
Penilaian kinerja mempunyai kolerasi positif terhadap strategi pencapaiannya. Berdasarkan konteks strategi pencapaian kinerja sasaran dapat
diketahui sejauh mana efisiensi dan efektifitas dari kebijakan, program kerja dan kegiatan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal
memberikan implikasi terhadap pencapaian dan proses perbaikan kinerja dimaksud.
Adapun indicator dari Penilaian Kinerja Pegawai Negri Sipil dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dalam penelitian ini adalah:
1.
Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi
kerja seorang Pegawai Negeri Sipil dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan , pengalaman dan kesungguhan Pegawai Negri Sipil yang bersangkutan.
Unsur prestasi kerja terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut: 1. Mempunyai kecakapan dan menguasai segala seluk beluk bidang tugasnya
dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya; 2. Mempunyai keterampilan dalam melaksanakan tugasnya;
3. Mempunyai pengalaman di bidang tugasnya dan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya;
4. Bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugasnya;
Universitas Sumatera Utara
5. Mempunyai kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani yang baik; 6. Melaksanakan tugas secara berdayaguna dan berhasilguna;
7. Hasil kerjanya melebihi hasil kerja rata-rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun dalam arti jumlah.
Pegawai Negri Sipil dinas Pendidikan sudah memahami dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidang tugas masing-masing, dan mempunyai
keterampilan dalam melaksanakan tugasnya.Rata-Rata Pegawai Negri Sipil Dinas Pendidikan telah mempunyai pengalaman di bidang tugasnya dan bidang lain
yang berhubungan dengan tugasnya. Dan setiap Pegawai Negri Sipil di lingkungan Dinas Pendidikan sehat jasmani dan rohani yang baik. Dan setiap
pelaksanaan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna.
2.
Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan
tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.
Unsur tanggung jawab terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut: 1.
Selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik- baiknya dan tepat pada waktunya;
2. Selalu berada di tempat tugasnya dalam segala keadaan;
3. Selalu mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri
sendiri, orang lain, atau golongan;
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak pernah berusaha melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada
orang lain; 5.
Berani memikul risiko dari keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukannya;
6. Selalu menyimpan dan atau memelihara dengan sebaik-baiknya
barang-barang milik Negara yang dipercayakan kepadanya. Pegawai Negri Sipil di Dinas Pendidikan kabupaten Mandailing Natal
selalu menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya, selalu berada di tempat tugasnya dalam segala keadaan, selalu mengutamakan
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, orang lain atau golongan, dan selalu menyimpan dan atau memelihara dengan sebaik-baiknya barang-barang
milik Negara yang dipercayakan kepadanya.
3.
Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku,
menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.
Unsur ketaatan terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut: 1.
Menaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang berlaku
2. Menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang
dengan sebaik-baiknya;
Universitas Sumatera Utara
3. Memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan bidang tugasnya; 4.
Bersikap sopan santun Setiap Pegawai Negri Sipil dinas pendidikan kabupaten Mandailing Natal
selalu menaati peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, dan menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang
berwenang dengan sebaik-baiknya, dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugasnya dan bersikap
sopan santuan.
4.Kejujuran
Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran, adalah ketulusan hati seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk
tidak menyalah gunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Unsur kejujuran terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugas dengan ikhlas; 2. Tidak menyalahgunakan wewenangnya;
3. Melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya menurut keadaan yang sebenarnya
Pegawai Negri Sipil Dinas Pendidikan yang bertugas di Lingkungan Dinas Pendidikan melaksanakan tugas dengan ikhlas, tidak menyalahgunakan
wewenang, melaporkan hasil kerja kepada atasannya menurut keadaan yang sebenarnya tanpa ada intimidasi atau kecurangan sedikitpun.
Universitas Sumatera Utara
5. Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan seseorang Pegawai Negeri Sipil untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang
ditentukan, sehingga tercapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Unsur kerjasama terdiri atas sub-sub unsur sebagai berikut:
1. Mengetahui bidang tugas orang lain yang ada hubungannya dengan bidang
tugasnya; 2.
Menghargai pendapat orang lain; 3.
Dapat menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat orang lain, apabila yakin bahwa pendapat orang lain itu benar;
4. Bersedia mempertimbangkan dan menerima usul yang baik dari orang
lain; 5.
Selalu mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan;
6. Selalu bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah walaupun
tidak sependapat Pegawai Negri Sipil Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan dan penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama kemitraan dengan
pihak terkait dalam pembinaan dan pengembangan pendidikan sesuai kebijakan daerah., dan pelaksanaan , pengkoordinasian dan pengendalian pembangunan
Universitas Sumatera Utara
jangka menengah dan tahunan dibidang pendidikan sesuai kebijakan daerah, ketentuan dan standar yang ditetapkan.
B .Deskripsi Hasil Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh baik yang belum diolah maupun telah diolah baik dalam bentuk angka maupun uraian. Dalam penelitian ini data
sekunder yang disajikan antara lain yaitu :
Tabel. 3 Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Berdasarkan Kualitas Tahun 2011
Bidang Berdasarkan Kualitas
Program Sarana dan Prasarana 1. Program pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan tidak sesuai standar. 2. Penyediaan sarana pendukung pendidikan di sekolah
masih terbatas perpustakaan, alat peraga, dan buku pelajaran.
Pendidikan Dasar 1. Tidak teliti dalam memberikan subsidi kepada Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Madrasah Ibtidaiyah NegeriSwasta
2. Belum optimalnya tingkat akurasi data media pengukuran kinerja dalam menyusun informasi yang
berhubungan dengan pendidikan
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan
1. Tidak teliti dalam memberikan subsidi bagi SMPMTS, SMAMA dan SMK
2. Tidak dilaksanakannya kegiatan yang bekerja sama dengan Unimed Universitas Negeri Medan akibat
adanya pembatalan sepihak dari Unimed dalam melaksanakan kegiatan di akhir tahun 2011.
Sumber: Dinas Pendidikan pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Dari Tabel 3. dapat dijelaskan bahwa kinerja pegawai berdasarkan kualitas belum maksimal. Hal ini dapat dilihat bahwa masih banyak pegawai yang tidak
menekuni bidang pekerjaannya yaitu pada bagian Program Sarana Dan Prasarana, Bagian Pendidikan Dasar, Dan Bagian Pendidikan Menengah Umum Dan
Kejuruan. Pegawai tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya sehingga terjadi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan dari program
kerja tersebut, dan belum optimalnya tingkat akurasi data dalam kinerja pegawai dari sistem informasi masing-masing pejabat pelaksana teknis kegiatan yang
menyebabkan tingkat kompleksitas organisasi dalam menjalankan fungsinya tidak dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik sesuai dengan pencapaian tujuan.
Ini membuktikan bahwa kinerja Pegawai Negri Sipil Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal belum maksimal dan masih perlu di tingkatkan terutama dalam
bidang program sarana dan prasarana.
Tabel 4. Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Berdasarkan Kuantitas Tahun 20111
Universitas Sumatera Utara
Program kerja Target
Terealisasi
Pembinaan dan pengmbangan
program PAUD Pendidikan Anak
Usia Dini 3 bulan
6 bulan
Menyusun kebijakan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan
7 bulan 1 tahun
Pemberian beasiswa berprestasi dan kurang mampu
1 bulan 3 bulan
Penyesuaian secara tuntas masalah guru honor dan tenaga lapangan diknas TLD
1 tahun 2 tahun
Pemberian insentif bagi guru-guru di daerah- daerah terpencil
3 bulan 5 bulan
Rehabilitasi gedung-gedung sekolah 2 tahun
3 tahun Perbaikan sarana dan bahan belajar :
perpustakaan, laboratorium, alat peraga, buku pelajaran, buku bacaan yang relevan
1 tahun 2 tahun
Pengangkatan tenaga kependidikan pengawas sekolah, pegawai tata kelola
2 tahun 3 tahun
Peningkatan pendidikan kecakapan hidup life skill
2 bulan 3 bulan
Sumber: Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 Dari Tabel 4 dapat dilihat kinerja pegawai berdasarkan kuantitas belum
maksimal. Secara kuantitas program kerja di Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal belum terealisasi dengan baik yang dapat dilihat dari
ketidaktercapaian antara program kerja yang dibuat dengan realisasi. Selama ini pimpinan memberikan petunjuk dan mengarahkan pegawai untuk melaksanakan
program kerja sesuai dengan target yang akan dicapai, tetapi pada kenyataannya setelah adanya laporan dari tidak terealisasinya program kerja setiap bagian
membuktikan masih banyak kekurangan yang harus di benahi menyangkut kinerja pegawai untuk bekerja secara maksimal agar target program kerja tercapai sesuai
dengan tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Kinerja pegawai secara kuantitas dapat dilihat dari program kerja yang belum terealisasi sesuai dengan target yang telah di tetapkan organisasi. Program
kerja yang tidak terlepas dari visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam jangka pendek atau jangka panjang di Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing
Natal tidak terorganisir dengan baik dalam mencapai keberhasilan organisasi. Untuk mewujudkan tujuan kinerja yang efektif, keberhasilan kinerja pegawai baik
secara kualitas maupun kuantitas umumnya dikaitkan dengan pencapaian hasil kerja dalam melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan sasaran daripada dinas
pendidikan itu sendiri.
Tabel 5. Pendidikan dan Bidang Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Pendidikan Bidang
Jumlah Orang
Sarjana Hukum Sarjana Sosial
Keuangan Keuangan
2 4
Sarjana Pendidikan Umum dan Perkengkapan
3 Sarjana Sosial
Sarjana Pendidikan Program Sarana dan Prasarana
Program Sarana dan Prasarana 1
1 Sarjana Teknik
Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan 1
Universitas Sumatera Utara
Sarjana Ekonomi Kurikulum TK-SD
3 Sarjana Sosial
Sarjana Hukum Kurikulum SLTP-SLTA
Kurikulum SLTP-SLTA 2
1 Sarjana Hukum Islam
PLS Pendidikan Luar Sekolah dan Seni Budaya
1
Sumber : Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Dari tabel 5 dapat dilihat Ketidaksesuaian pendidikan pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2011 berjumlah 19 orang. Ketidaksesuaian pendidikan dapat dilihat dari pendidikan sarjana hukum dan
sarjana sosial yang ditempatkan di bidang keuangan. Pendidikan seharusnya sesuai dengan bidang pekerjaan pegawai agar pekerjaan tersebut terkoordinasi
dengan baik. Namun ketidaksesuaian pendidikan terhadap bidang pekerjaan pegawai menunjukkan belum terpenuhinya kondisi yang diperlukan untuk
mencapai kualitas kemampuan profesional pegawai, mengingat program kerja yang harus diselesaikan dalam waktu yang ditentukan tidak seluruhnya tercapai
sesuai dengan tujuan organisasi.
Tabel 6
.
Karakteristik Pengawasan Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Sasaran Karakteristik Pengawasan Kerja
Melaksanakan rehabilitasi dan pemeliharaan mulai dari pendidikan
TK, SDMI, SMPMTS, SMAMA, SMK dan Pendidikan Luar Sekolah
Tidak dilakukan pengawasan terhadap rehabilitasi dan pemeliharaan sekolah
oleh Kepala Bidang Program Sarana dan Prasarana sehingga pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan data dari Seksi Rehabilitasi
dan Pemeliharaan.
rehabilitasi dan pemeliharaan salah satu sekolah SMP tidak terlaksana
dengan baik.
Melaksanakan dan mengendalikan subsidi dan bantuan bagi siswa sekolah
pada tingkat TK, SDMI, SMPMTS, SMAMA SMK berdasarkan data dari
Seksi Subsidi dan Bantuan. Tidak dilakukan pengawasan oleh
Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Kepala Bidang Pendidikan Menengah
Umum dan Kejuruan sehingga pemberian subsidi siswa berprestasi
dan kurang mampu tidak sesuai dengan yang direkomendasikan.
Melakukan kerja sama dengan UNIMED Universitas Negeri Medan
dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan.
Tidak dilakukan pengawasan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah
Umum dan Kejuruan sehingga adanya pembatalan sepihak dari Unimed
dalam melaksanakan kegiatan di akhir
tahun 2011.
Sumber: Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa karakteristik pengawasan kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal belum menunjukkan pengawasan kerja
yang efektif dalam arti pengawasan yang tepat sesuai dengan proses yang harus dilalui tanpa menyimpang dari sistem yang dibuat sehingga tahapan yang
dilaluinya benar. Pengawasan kerja yang tepat dilakukan untuk memastikan bahwa aktivitas yang dipantau akan mencapai tujuan di dalam organisasi,
sedankan di dinas pendidikan kabupaten mandailing natal sasaran yang ingin divapai dalam organisasi belum sesuai dengan karakteristik dalam pengawasan
Universitas Sumatera Utara
kerja yang di lakukan Pegwai Negri Sipil Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal.
Tabel 7 . Tingkat Kehadiran dan Absensi Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Bulan Hadir
Sakit Izin
Tanpa Keterangan
Juni 63
10 12
15
Juli 62
9 13
16
Agustus 66
7 9
18
Oktober 65
8 9
19
November 62
3 15
20
Desember 60
17 23
Sumber: Dinas Pendidikan pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Dari Tabel 7 dapat dilihat tingkat kehadiran pegawai dari bulan Juni- Desember 2011 dapat dilihat bahwa
ketidakhadiran pegawai pada bulan Desember meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, Tingkat absensi yang cukup tinggi ini
dipengaruhi oleh rendahnya disiplin pegawai dalam organisasi. Hal tersebut didukung oleh Tohardi 2002 yang menyatakan bahwa rendahnya disiplin
pegawai dipengaruhi oleh tingginya tingkat absensi, baik dengan alasan sakit, kesehatan menurun, atau sedang menyelesaikan urusan pribadi. Dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
pelanggaran disiplin, ketidakhadiran pegawai disebabkan oleh rendahnya rasa tanggung jawab pegawai, karena tidak mampu mengontrol diri terhadap acara-
acara musiman yang dianggap baik, seperti menikmati libur melampaui liburan yang ditentukan. Dengan adanya permasalahan diatas maka diharapkan peran dari
pimpinan agar lebih memperhatikan kinerja Pegawai Negri Sipil yang bertugas di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal.
Tabel 8 . Bentuk Hukuman DisiplinPegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal
Mandailing Natal Tahun 2007-2011
Tahun Bentuk hukuman disiplin
Ringan Sedang
Berat Jumlah
1 2007
- 1
- 1
2 2008
1 -
1 2
3 2009
1 3
- 4
4 2010
4 1
- 5
5 2011 3 6 1 10
Sumber: Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011
Dari Tabel 8 diketahui bahwa jumlah hukuman disiplin pada pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun. Bentuk hukuman disiplin tersebut yaitu hukuman disiplin ringan meliputi teguran lisan dan teguran tertulis serta pernyataan tidak puas secara tertulis,
hukuman disiplin sedang meliputi penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 tahun, penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling
Universitas Sumatera Utara
lama 1 tahun dan penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 tahun, dan hukuman disiplin berat meliputi penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat
lebih rendah untuk paling lama 1 tahun, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil, dan
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Jumlah ini meningkat dari tahun 2007-2010 yaitu berjumlah 5 kenaikan 100.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 ANALISIS DATA