Sejarah Hotel Aryaduta Medan

26

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan

Aryaduta merupakan brand Indonesia dengan jaringan terluas hotel bintang lima di Indonesia dan memiliki sekitar 3.000 kamar. Pembangunan hotel Aryaduta dirintis pada tahun 1971 di Jakarta dengan kondisi masa konstruksi 3 tahun dan mulai beroperasi pada bulan juni 1976. Saat itu, hotel ini dikenal dengan nama The Ambassador. Kemudian pada tanggal 1 januari 1976, the ambassador berubah nama menjadi Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta dengan dikelola oleh Hyatt Internasional. Penggantian nama ini karena adanya penandatanganan kontrak kerja sama selama 10 tahun antara PT Aryaduta Hotel Tbk dan Hyatt International, yang menyatakan bahwa manajemen Hotel Ambassador akan dikelola oleh Hyatt International. Mulai saat ini kontrak bersama Hyatt International terus diperpanjang oleh pemilik hotel sampai saat ini hingga tahun 2017. Pada mulanya Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta hanya memiliki sayap utama main wing dengan 216 kamar, namun pada tahun 1985 dibangunlah sebuah sayap baru bernama The Ambassador Wing dengan jenis kamar yang baru. Tanggal 7 desember 1986, peresmian dan pembukaan bangunan baru ini di hadiri oleh istri presiden pada saat itu, Alm. Ibu Tien Soeharto. Penambahan bangunan ini menambah 115 kamar hingga total kamar secara keseluruhan menjadi 331 kamar. Pada tahun 1990, Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang lima dengan tingkat Universitas Sumatera Utara 27 Diamond. Dengan pertimbangan ini, maka pada tahun 1991 Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta sepakat untuk menggantikan nama menjadi The Aryaduta Jakarta. Setelah bertahun-tahun memberikan pelayanan kepada customer-nya, di bulan januari tahun 1995 The Aryaduta Jakarta berhasil mendapatkan “Adikarya Wisata Award 1994” untuk servis yang memuaskan dan fasilitas yang sangat baik. Kemudian pada bulan Agustus di tahun yang sama, The Aryaduta Jakarta kembali berganti nama menjadi Hotel Aryaduta Jakarta. Pada bulan Maret 1997, Lippo Group membeli saham Hotel Aryaduta Jakarta. Pada saat itu, Lippo Group membeli saham dari Nurman Diah, pemilik saham PT. Hotel Parapatan, Tbk. Kemudian di tahun 2000, Lippo Group kembali membeli seluruh saham yang telah dimiliki oleh PT. Hotel Parapat sehingga memiliki kuasa penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta. Pada tahun 2000, pemilik baru PT. Hotel Parapatan, Tbk mengganti nama menjadi PT. Aryaduta Hotel, Tbk. Penggatian kepemilikan ini menyebabkan PT. Aryaduta Hotel, Tbk kembali berganti nama menjadi PT. Lippo Karawaci, Tbk di bulan juli tahun 2004. Setelah 8 tahun resmi secara penuh dimiliki oleh Lippo Group, maka sampai saat ini hotel ini menamakan diri The Aryaduta Hotel Jakarta. Setelah Lippo Group membeli saham tersebut PT. Lippo Karawaci berencana mengembangkan Aryaduta Hotel tidak hanya di Jakarta, melainkan ke seluruh propinsi yang ada di Indonesia, salah satunya di Medan Sumatra Utara. Di Medan Hotel Aryaduta didirikan pada 1 april 2006, dan mulai beroperasional pada 1 Juli Universitas Sumatera Utara 28 2007. Hotel Aryaduta Medan dibawah kepemimpinan Lippo Group yang dimiliki oleh Bapak James Tjahaya Riady. Hotel Aryaduta Medan berlokasi dijalan Kapten Maulana Lubis No. 8 Medan. Aryaduta Medan terletak tepat disebelah Palladium Mall. Hotel Aryaduta didukung tim yang sudah berpengalaman. Salah satunya CEO Jurgen Fischer, berkebangsaan Jerman dan memiliki latar belakang operasional hotel. Tim ini menjadikan Hotel Aryaduta, hotel bintang lima dengan standar internasional.

3.2 Visi dan Misi Hotel Aryaduta Medan