20
dikemukakan di atas membawa implikasi kepada konsep pembelajaran peranan pendidikan khususnya guru dan peranan peserta didik.
c. Ciri-ciri Kemandirian Belajar
Menurut Laird dalam Haris Mudjiman 2007:14 “Belajar mandiri adalah
khas belajarnya orang dewasa, meskipun hasil yang optimal akan tercapai justru kalau sikap belajarnya meniru sikap belajar anak, belajar
dengan gembira tanpa beban”. Ciri-ciri belajar orang dewasa adalah sebagai berikut:
1 Kegiatan belajarnya bersifat selfdirecting mengarahkan diri sendiri, tidak dependent.
2 Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharapkan
jawabannya dari guru atau orang tua. 3 Tidak mau didekte guru, karena mereka tidak mengharapkan secara
terus menerus diberitahu what to do. 4 Orang dewasa mengharapkan immediate aplication dari apa yang
dipelajari dan tidak dapat menerima delayed application. 5 Lebih senang dengan problem-centered learning daripada content-
centered learning. 6 Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada pasif mendengarkan
ceramah guru. 7 Selalu
memanfaatkan pengalaman
yang telah
dimiliki konstruktivistik, karena sebagai orang dewasa, mereka tidak datang
belajar “dengan kepala kosong”. 8 Lebih menyukai collaborative lerning, karena belajar dan tukar
pengalaman dengan sama-sama orang dewasa dan bisa sharing responbility.
9 Perencanaan dan evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam batas tertentu bersama antara siswa dan gurunya.
10 Activities are experiential, not trasmitted and absorbed, belajar harus dengan berbuat, tidak cukup hanya mendengarkan dan
menyerap.
Menurut Jerrold E.kemp 1994:154-155 ciri khusus program belajar mandiri yang bermutu meliputi hal-hal berikut:
21
1 Kegiatan belajar untuk siswa dikembangkan dengan cermat dan rinci. Pengajaran sendiri berlangsung dengan baik apabila bahan
disusun menjadi langkah-langkah yang terpisah dari kecil, masing- masing membahas satu konsep tunggal atau sebagian dari bahan
yang diajarkan.
2 Kegiatan dan sumber pengajaran dipilih dengan hati-hati dengan memperhatikan sasaran pengajaran yang dipersyaratkan.
3 Penguasaan siswa terhadap setiap langkah harus diperiksa sebelum ia melanjutkan kelangkah berikutnya. Karena itu, kita perlu
menanyai atau menantang siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka atau penggunaan bahsa yang dipelajari.
4 Siswa kemudian harus menerima kepastian balikan tentang kebenaran jawabannya atau upaya lainnya. Setiap keberhasilan
menimbulkan rasa percayaa diri pada siswa untuk melanjutkan kelangkah berikutnya.
5 Apabila muncul kesulitan, siswa secara terus-menerus ditantang harus menyelesaikan kegiatan yang diikutinya, langsung mengetahui
hasil belajar atau usahanya dan merasakan keberhasilan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan kemandirian belajar memiliki indikator diantaranya: tidak bergantung
pada orang lain, memiliki sikap tanggung jawab, percaya diri, disiplin, berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, melakukan kontrol diri.
d. Faktor-faktor Kemandrian Belajar