Blos dalam Sarwono, 2012 menyatakan bahwa remaja akhir adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal
yaitu minat yang makin mantap pada fungsi-fungsi intelektual, mencari kesempatan untuk bisa bersatu dengan orang lain dan pengalaman-pengalaman
baru, terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah, mampu menyeimbangkan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain, dan mampu
memisahkan antara diri pribadi dengan masyarakat umum. Berdasarkan definisi yang sudah dipaparkan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa masa remaja akhir adalah masa transisi individu yang semakin dekat untuk mencapai kedewasaan.
2. Pembagian Usia Remaja
Menurut Mappiare dalam Ali Asrori, 2012 rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12-18 tahun adalah remaja awal dan
usia 18-22 tahun adalah remaja akhir. Blos dalam Sarwono, 2012 menyebutkan ada tiga tahap perkembangan
remaja, yaitu: a.
Remaja awal early adolescence Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan- dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Remaja awal
mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Remaja awal ketika bahunya dipegang oleh
lawan jenis, sudah membuatnya berfantasi erotis. Kepekaan yang berlebih-
lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap “ego” menyebabkan para remaja awal ini sulit mengerti dan dimengerti orang
dewasa. b.
Remaja madya middle adolescence Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Remaja
senang jika banyak teman yang menyukainya, ada kecenderungan “narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman
yang punya sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Remaja berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau
tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari
Oedipus Complex perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lain jenis.
c. Remaja akhir late adolescence
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu: Minat yang makin mantap
terhadap fungsi-fungsi intelek, egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru, terbentuk
identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, egosentrisme terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan keseimbangan
antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain, tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya private self dan masyarakat umum the
public.
Said 2015 membagi usia remaja menjadi tiga fase dimana setiap fase memiliki keistimewaannya sendiri-sendiri. Fase tingkatan umur remaja tersebut,
yaitu:
a. Remaja awal
Remaja berada pada rentang usia 12 sampai 15 tahun. Remaja pada tahap ini umumnya sedang duduk di masa Sekolah Menengah Pertama
SMP. Ciri khas remaja pada fase ini adalah berubahnya bentuk fisik dengan cepat.
b. Remaja pertengahan
Remaja berada pada rentang usia 15 sampai 18 tahun. Remaja pada tahap ini umumnya sedang duduk di masa Sekolah Menengah Atas SMA.
Ciri khas remaja pada fase ini adalah mulai sempurnanya perubahan fisik pada remaja sehingga fisiknya sudah menyerupai fisik orang dewasa.
c. Remaja akhir late adolescence
Remaja berada pada rentang usia 18 sampai 21 tahun. Remaja pada tahap ini umumnya tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi, jika
tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi remaja pada fase ini biasanya sudah bekerja dan membantu menafkahi anggota keluarga. Ciri
khas pada fase ini adalah seorang remaja sudah menjadi seseorang yang dewasa dari sisi bentuk fisik maupun sikap.
3. Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya