Problematika Penilaian bagi Guru

105 penilaian kelas melalui penilaian kinerja, portofolio, produk, projek, tertulis, dan penilaian diri. Permasalahan guru dalam membuat evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar peserta didiknya adalah bagaimana menyusun soal-soal yang berkualitas dan sesuai dengan indikator, membuat rubrik soalnya, menggunakan berpikir tingkat tinggi, dan menentukan teknik penilaian yang sesuai indikator. Apabila semuanya dapat dilakukan dengan baik maka penilaian terhadap hasil belajar bisa lebih berkualitas karena dapat mengukur indicator yang harus dikuasai peserta didik.

3. Kurikulum 2013 dan Penilaian Autentik

Tuntutan kurikulum 2013 untuk penilaiannya antara lain : a Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran; b Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain; c Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik; d Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai; e Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat; f Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik; g Pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu akan dinilai; h Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri untuk meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi; 106 i Penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah; j Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar, karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja; k Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek; l Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.

4. Problematika penilaian pada kompetensi sikap

Seringkali pendidik merasa kesulitan dalam pembuatan instrumen penilaian sikap dikarenakan banyaknya Instrumen dan indikator yang harus dibuat untuk penilaian sikap. Melalui contoh-contoh instrumen dibawah ini pendidik bisa mengembangkannya dalam pembelajaran di kelas. a Penilaian kompetensi sikap melalui observasi Penilaian kompetensi sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan praktikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.