6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka
Penelitian mengenai keterampilan berbahasa pada umumnya dan keterampilan berbicara pada khususnya bukanlah hal baru dalam dunia
pendidikan. Penelitian-penelitian tersebut merupakan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajaran keterampilan berbicara yang selama ini
berlangsung. Pembelajaran keterampilan berbicara perlu mendapatkan perhatian karena keterampilan ini sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari dengan
keterampilan berbicaralah pertama-tama kita memenuhi kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain.
Pustaka-pustaka yang mendasari penelitian ini adalah tulisan-tulisan hasil penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Beberapa
penelitian yang mengangkat permasalahan pembelajaran keterampilan berbicara antara lain dilakukan oleh Sumarwati 1999, Sutopo 2000, Arief 2005, dan
Marwiyah 2007. Tahun 1999, Sumarwati menulis skripsi yang diberi judul Peningkatan
Keterampilan Berbicara Siswa melalui Teknik Bermain Peran di SLTPN 8 Pati. Dari hasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa teknik bermain peran dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Secara kuantitatif hasil penelitian ini melalui dua siklus menunjukkan peningkatan sebesar 10,6 untuk aspek
kebahasaan dan 11,6 untuk aspek nonkebahasaan. Penelitian ini memberikan
7
kontribusi alternatif pembelajaran keterampilan berbicara. Sayangnya, penelitian ini hanya mengukur kadar peningkatan keterampilan berbicara siswa saja, tanpa
menyoroti perubahan perilaku siswa setelah diberikan teknik baru dalam pembelajaran. Dengan demikian, respon siswa dalam pembelajaran belum dapat
diidentifikasi. Sutopo 2000 membuat skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan
Keberanian Berbicara dalam Pembelajaran Menanggapi Isi Berita Melalui Pemberian Penguatan dan Penggunaan Media Audio pada Siswa Kelas III
SLTPN I Wedung Kabupaten Demak Tahun Ajaran 20002001. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa setelah dilaksanakan penelitian dalam dua
siklus dihasilkan simpulan bahwa penggunaan media audio dan pemberian penguatan dapat meningkatkan keberanian berbicara siswa sebesar 25 dari
siklus I sampai siklus II. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Arief pada siswa
kelas X-4 SMAN 1 Jepara untuk pembuatan skripsinya. Skripsi yang dibuat diberi judul Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X-4 SMAN 1 Jepara
Melalui Diskusi dengan Pendekatan Kontekstual Fokus Pemodelan. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa melalui diskusi dengan pendekatan kontekstual
fokus pemodelan keterampilan berbicara siswa dapat meningkat. Peningkatan ini terlihat dari persentase keterampilan berbicara yang meningkat dari siklus I ke
siklus II sebesar 7,82. Tidak hanya peningkatan keterampilan berbicara siswa saja, siswa juga memberikan respon positif dalam pembelajaran berbicara melalui
diskusi dengan pendekatan kontekstual fokus pemodelan. Respon positif yang
8
ditunjukkan adalah keaktifan dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini cukup memberikan masukan bagi guru untuk
memilih teknik pembelajaran keterampilan berbicara. Marwiyah 2007 membuat skripsi yang diberi judul Peningkatan
Pembelajaran Berbicara dengan Media Audio Visual di SMKN 8 Bandung. Marwiyah menyimpulkan hasil penelitiannya menunjukan bahwa kemampuan
siswa dalam berbicara mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada skor siswa mulai dari siklus ke-1 sampai siklus ke-3.
Adapun rata-rata skor siklus ke-1 adalah 45,1 siklus ke-2 mengalami peningkatan menjadi 64 dan siklus ke-3 mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya
menjadi 81,3. Berdasarkan hasil penelitian, kekurangan dan kelemahan siswa pada umumnya hampir sama yaitu kesalahan pada aspek intonasi, gerak mimik
muka, dan kelancaran dalam berbicara, dengan pembelajaran menggunakan media audio visual kekurangan dan kesalahan siswa tersebut dapat dikurangi bahkan
dihilangkan, sehingga media audio visual efektif digunakan dalam pembelajaran berbicara.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian mengenai keterampilan berbicara siswa sudah banyak dilakukan. Penelitian-penelitian
tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Para peneliti telah menggunakan teknik maupun media yang bervariasi dalam meningkatkan
keterampilan berbicara siswa, baik pada tingkat SD, SMP maupun SMASMKMA.
9
Meskipun penelitian mengenai keterampilan berbicara telah banyak dilakukan, peneliti tetap menganggap bahwa penelitian sejenis masih perlu
dilakukan untuk menemukan berbagai alternatif teknik dalam membelajarkan keterampilan berbicara kepada siswa. Hal ini mengingat kenyataan bahwa
keterampilan berbicara siswa masih rendah, belum memuaskan, dan masih perlu dicarikan teknik-teknik yang efektif untuk membelajarkan keterampilan berbicara
siswa. Berpijak pada fenomena di atas peneliti melakukan penelitian peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan media audio pada siswa kelas IV
SDN 02 Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Dalam penelitian ini guru memperdengarkan bacaan melalui cassette tape
recorder kemudian siswa mendengarkan bacaan tersebut. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan masalah-masalah yang terjadi yang
berhubungan dengan bacaan tersebut. Setelah itu siswa memberi komentar tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan bacaan dengan alasan yang logis dan
bahasa yang santun. Penelitian yang mengkaji peningkatan keterampilan berbicara pada siswa
kelas IV dengan menggunakan media audio belum pernah dilakukan, sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. Berpijak pada
penelitian-penelitian sebelumnya, dan adanya keinginan peneliti untuk memberikan sumbangsih alternatif-alternatif pembelajaran keterampilan berbicara
bagi guru di sekolah-sekolah pada umumnya dan di SDN 02 Bantarbolang pada khususnya, maka penelitian ini perlu dilakukan.
10
B. Landasan Teori