Proses Perendaman Proses Ekstraksi

19 sebagai bahan baku pembuatan gelatin. Kandungan lemak pada sampel kulit ayam sebesar 67,85. Lemak yang terkandung pada kulit ayam sangat tinggi, sehingga perlu dilakukan ekstraksi lemak pada sampel kulit ayam sebelum proses perendaman. Pada penelitian ini, lemak yang terkandung pada sampel kulit ayam diekstraksi dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut n -heksana sehingga diperoleh serbuk kulit ayam bebas lemak Gambar 4.2 . Gambar 4.1. Kulit ayam kering Gambar 4.2. Serbuk kulit ayam bebas lemak

4.2 Proses Perendaman

Pada proses perendaman digunakan beberapa pelarut yaitu NaOH 0,15 bv, H 2 SO 4 0,15 vv, dan variasi asam yaitu asam sitrat C 3 H 5 OCOOH 3 1 bv, asam laktat 1, dan asam asetat 1, yang bertujuan untuk mempercepat proses perendaman 3x40 menit untuk masing-masing pelarut yang mana dengan pelarut tunggal memerlukan waktu yang relatif lebih lama. Perendaman dengan basa NaOH bertujuan untuk melarutkan protein non-kolagen dan penghilangan warna decolorisation . Hal ini dapat dilihat setelah perendaman dengan NaOH sampel yang semula berwarna kuning kecoklatan menjadi lebih bersih dan mengembang Gambar 4.3. Setelah direndam NaOH kemudian dicuci sampai pH mendekati netral kemudian direndam kembali dengan H 2 SO 4 0,15 vv selama 3 x 40 menit untuk proses demineralisasi. Setelah disaring kulit ayam direndam kembali dengan C 3 H 5 OCOOH 3 1 bv selama 3x40 menit. Proses perendaman menyebabkan terjadinya penggembungan swelling sehingga berat serbuk kulit ayam menjadi bertambah 20 karena adanya interaksi antara jaringan kolagen dengan pelarut yang digunakan. Prosedur yang sama juga dilakukan untuk hidrolisis dengan perendamann asam laktat 1 vv, dan asam asetat 1 vv. Dari rata-rata 15 g serbuk sampel yang digunakan, setelah perendaman beratnya bertambah rata-rata menjadi 109-258 g Gambar 4.4. Gambar 4.3.Kulit ayam setelah perendaman NaOH Gambar 4.4.Kulit ayam setelah perendaman

4.3 Proses Ekstraksi

Kulit ayam yang telah direndam kemudian dicuci dengan aquades mengalir sampai pH 4-5. Proses ekstraksi dilakukan pada suasana asam karena pada umumnya pH tersebut merupakan titik isoelektrik dari komponen protein non-kolagen Fatimah 1996. Sehingga pada saat proses ekstraksi protein non-kolagen tidak ikut terekstrak. Proses ekstraksi dilakukan pada sistem waterbath dengan perbandingan sampel kulit ayam dan quademineral 1:1. Proses ekstraksi berfungsi sebagai lanjutan untuk merusak ikatan hidrogen antar molekul tropokolagen dan ikatan hidrogen antara rantai- α dalam tropokolagen yang pada tahap perendaman belum semuanya terurai secara sempurna. Ikatan hydrogen antara rantai α dalam tropokolagen kali ini didenaturasi oleh molekul H 2 O. Tahap ekstraksi ini menyebabkan rantai triple-helix kehilangan stabilitasnya dan akhirnya terurai menjadi γ rantai α. Denaturasi kolagen menyebabkan rantai tripel-helix secara sempurna bertransformasi menjadin rantai tunggal gelatin. Ekstraksi dilakukan pada waterbath Gambar 4.5 pada suhu 45 o C selama 24 jam. 21 Gambar 4.5 Proses ekstraksi Waterbath Gambar 4.6 Gel sebelum dioven Hasil ekstraksi kemudian disaring menggunakan kertas saring Whatman No.4. Kertas saring ini dapat menyaring hasil ekstraksi material organik yang memiliki ukuran partikel 20-25µm. Filtrat ditampung dan ditempatkan pada toples kemudian disimppan di lemari pendingin pada suhu 4-10 o C selama 24 jam. Perlakuan pada tahap ini adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak tersebut adalah gelatin. Hasil ekstrak menunjukkan perubahan menjadi gel pada suhu 10 o C. Pada saat pendinginan, rantai-rantai polipeptida gelatin dapat secara acak kembali membentuk struktur triple-helix . Gel kemudian dioven pada suhu 60 o C selama 48 jam untuk proses pengeringan sehingga diperoleh lapisan tipis gelatin padatan. Suhu dibuat tidak terlalu tinggi untuk menghindari denaturasi rantai polipeptida. Pada perlakuan ini, gelatin yang semula dalam fase gel mencair akibat pemanasan. Setelah kering dan didinginkan dalam desikator, gelatin membentuk lapisan tipis pada teflon. Lapisan ini kemudian dikerok, ditimbang dan dihitung rendemennya.

4.4 Karakterisasi Produk Gelatin