Tempat Penelitian Prosedur Kerja

14 Alat kimia yang digunakan adalah berupa alat-alat gelas yang biasa digunakan di Laboratorium kimia dan ditunjang dengan alat lainnya yaitu seperangkat alat soxhlet, hot plate dan magnetic stirrer, ember, tray, loyang, botol sample, toples plastik, cawan petri, blender, pisau, waterbath , pH meter, thermometer, oven, teflon, spatula, saringan, corong, beker gelas, erlenmeyer, timbangan, desikator, cawan petri, oven, TA-XT CT3 Analyser, viskositas ostwald, FTIR Szimadsu Prestige 21, Elektroforesis.

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia, FMIPA, UNUD, Lab. Bersama FMIPA UNUD, Lab. EHP Teknologi Pertanian, Jember, Lab. Center for Development of Advances Sciences and Technology CDAST, Jember, dan Lab. Balai Penelitian Ternak Bogor..

3.3 Prosedur Kerja

Proses iolasi gelatin dari kulit ayam Broiler pada penelitian ini mengikuti prosedur Badii dan Howel 2006, dengan sedikit modifikasi yang terdiri dari tahap persiapan, perendaman, ekstraksi dan pengeringan, karakterisasi Figure 3.1. Penyiapan bahan baku : 15 kg kulit ayam yang segar dibeli dari RPA dicuci bersih dengan air untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel. Lemak yang menempel dipisahkan dari kulit ayam sebelum dicuci dengan air bersih. Kulit ayam dipotong kecil-kecil ±2-3 cm. Kulit ayam yang telah dipotong-potong dikeringkan dengan freez drier kemudian kulit ayam yang telah kering diblender sehingga diperoleh serbuk kulit ayam. Serbuk kulit ayam selanjutnya diekstrak lemaknya dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut n -heksana. Tahap Perendaman Pre-Treatment Serbuk kulit ayam yang telah bebas lemak kemudian dibagi menjadi 3 bagian yang nantinya akan dibagi lagi menjadi 3 bagian untuk dilakukan pengulangan. Masing-masing sebesar ± 15 g serbuk sampel dicampur dengan 200 mL NaOH 0,15 bv diaduk dengan magnetic stirrer selama 40 menit kemudian disaring. Supernatannya dipisahkan dan 15 dibuang, residunya kemudian dicuci dengan aquades dan dicampur dengan asam sulfat 0.15vv diaduk perlahan selama 40 menit dan disentrifugasi. Supernatannya dibuang dan residunya kemudian direndam dengan 200 mL asam sitrat 1 bv diaduk sebentar, didiamkan selama 40 menit. Setiap 40 menit larutannya dibuang dan diganti dengan larutan yang baru dilakukan 3 X. Setelah itu, disaring. Residu yang diperoleh dicuci dengan aquades sampai pH 4-5 kemudian ditambahkan aquademineral 1:1 dan diekstrak pada waterbath dengan suhu 45 o C selama 24 jam. Prosedur yang sama dilakukan untuk perendaman dengan jenis asam lainnya yaitu asam asetat dan asam laktat. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan 3 kali. Skema Kerja 3.1 Tahap Pengeringan Gelatin Ekstrak gelatin yang diperoleh dari masing-masing perlakuan kemudian disaring menggunakan kertas saring Whatman , diukur volumenya, dimasukkan dalam botol kaca kedap udara dan diletakkan dalam lemari pendingin bersuhu 4-10 o C selama 24 jam. Ekstrak yang telah berubah menjadi gel kemudian diletakkan dalam cawan petri teflon dan dioven selama 24 jam pada suhu 60 o C Cho et. al, 2004, dan didinginkan dalam desikator. Lapisan gelatin yang terbentuk diseluruh permukaan dikerok lalu ditumbuk hingga menjadi gelatin bubuk dan ditimbang dan disimpan dalam desikator. Tahap Karakterisasi Serbuk gelatin yang diperoleh dikarakterisasi gugus fungsinya dengan FTIR di Lab Bersama FMIPA UNUD. Sedangkan penentuan kekuatan gel akan dilakukan Laboratorium EHP Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, analiis asam amino dilakukan di Balai Penelitian Ternak, Bogor, dan Elektroforesis dilakukan di Lab. CADST, Jember. 16 Figure 3.1.Skema kerja rencana umum penelitian 17 ANALISIS ASAM AMINO Muchtadi, 1992 Sebanyak 0,2 gram sampel disiapkan dalam tabung reaksi tertutup dan ditambahkan sebanyak 5 mL HCl 6 N. Sampel dimasukkan dalam oven dengan suhu 100 o C selama 18- 24 jam. Selanjutnya sampel disaring dengan kertas saring Whatman 40. Hasil hidrolisis dipipet sebanyak 10µl dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 30 µl larutan pengering, lalu dikeringkan dengan pompa vacuum. Sampel yang telah dikeringkan ditambahkan larutan derivate sebanyak 30 µl dan dibiarkan kering selama 20 menit. Sampel kemudian diencerkan dengan 200 µl larutan pengencer natrium asetat 1M. Sampel siap dianalisis dengan HPLC. Analisis Berat Molekul Gelatin Dengan Metode SDS-PAGE Sebanyak 50miligram sampel dilarutkan dalam 1,0 mLlarutan buffer250mM Tris-Cl pH7,5; 5 mM EDTA; 2 SDS, kemudian dipanaskan pada suhu 85 o C selama 1 jam. Setelah itu larutandicampur dengan buffersampel0,5 M tris-HCl, pH 6,8 yang mengandung 4 bv SDS, 20 vv gliserol, dan 10 v v ME dengan perbandingan 1: 1 vv. Kemudian campuran dipanaskan dengan suhu 100 o C selama 3 menit. Sampel dimasukkan ke dalam gel poliakrilamida yang dibuat dengan 7,5 vv running gel dan 4 vv stacking gel sebanyak : Elektroforesis dilakukan pada arus konstan 15 mA, kemudian gel diwarnai dengan buffer staining 0,1 bv Coomassie biru R-250 dalam 15 vv metanol dan 5 vv asam asetat dan destaining dengan 30 vv metanol dan 10 vv asam asetat. 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Bahan Baku