39 b.
mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religius; c.
menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa;
d. mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan e.
mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dignity. Pembinaan pendidikan karakter terdapat pada pasal 12 sebagai berikut:
Pasal 12: 1.
Dinas pendidikan melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan pengembangan pendidikan karakter.
2. Untuk melaksanakan pembinaan. Dinas Pendidikan dapat membentuk
tim yang beranggotakan intansi terkait, unsur sekolah dan unsur dewan pendidikan
Tim pelaksana program gelar pelajar telah disusun dalam Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 198 Tahun 2016 tentang Pembentukan Tim
Pelaksana Gelar Pelajar Kota Yogyakarta. Tugas tim pelaksana dicantumkan pada bab memutuskan bagian kedua yang berisi sebagai
berikut : a.
Penasehat Memberikan nasehat, arahan dan masukan terkait pelaksanaan Gelar
Pelajar. b.
Pembina Memberikan pembinaan dan masukan dalam hal kebijakan
penyelenggaraan Gelar Pelajar.
c. Ketua
Mengkoordinir tugas-tugas mulai dari perencanaan, pengelolaan data peserta, pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan.
d. Sekretaris
Mengkoordinir tugas-tugas kesekretariatan yang meliputi penyusunan surat-surat keputusan, pengelolaan data peserta, administrasi
pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan.
40 e.
Anggota Membantu tugas kesekretariatan mulai dari penyusunan rencana dan
penyusunan laporan.
G. PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian yang dilakukan oleh Sukowati, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Yogyakarta yang berjudul, “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaran Melalaui Strategi Pembelajan Berbasis Kecerdasan
Majemuk Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Wates Kulon Progo, dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa:
Pada pelaksanaan pembelajaran Pkn, guru telah menggunakan strategi belajar berbasis kecerdasan majemuk seperti apa yang telah
tercantum dalam RPP. Kegiatan yang diaplikasikan dalam pembelajaran PKn meliputi kegiatan bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan linguistik
dan kinestetik. Kegiatan ceramah dan tanya dapat mengembangkan kecerdasan lingustik. Kegiatan menonton video, mengamati gambar,
mengamati petapikiran, mengamati peta konsep dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial. Kegiatan bermain jawaban stik mengembangkan
kecerdasan kinestetik. Kegiatan bernyanyi dapat mengembangkan kecerdasan musikal.
Pada proses penilaian, guru menggunakan soala pilihan ganda di akhir pelajaran. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui seberapa
jauh siswa dapat memahami pelajaran, yang ditujukan dengan perolehan nilai dari masing-masing siswa. Nilai yang dicapai siswa sudah memenuhi
41 kriteriaketuntasan minimal sebesar 75. Rata-rata dari 33 siswa pada sisklus1
yaitu sebesar 70,3 dengen presentase sebesar 51,52 dan siklus II 80,3 dengan presentase sebesar 84, 85. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa strategi belajar berbasis kecerdasan majemuk yang dalam pembelajaranya kecerdasan yang menonjol pada masing-masing siswa dapat
meninglkatkan hasil belajar PKn.
H. Kerangka Pikir
Program gelar pelajar adalah sebuah wadah siswa Yogyakarta dalam menyalurkan potensi serta bakatnya yang tidak semuanya bisa didapatkan
dalam proses belajar di ruang kelas, tidak semua siswa merasa nyaman dengan suasana belajar di dalam kelas yang biasanya hanya menonjolkan sisi
intelektual semata, padahal tidak sedikit dari siswa memiliki potensi pada diri mereka, namun pada kenyataanya kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
bersifat menonjolkan minat dan bakat belum banyak, sehingga siswa kurang dalam hal pengembangan kreativitas, karena mereka hanya menjadi objek
bahan ajar guru, mereka terkesan hanya seperti gelas kosong yang terus menerus diisi air oleh guru, peserta didik diposisikan sebagai pihak penerima
ilmu dan guru berposisi pemberi ilmu, dengan adanya praktek pendidikan seperti itu perlu adanya inovasi agar siswa dapat mengeluarkan semua potensi
dalam dirinya. Progam Gelar Pelajar merupakan kegiatan yang mewadahi seluruh
siswa Kota Yogyakarta mulai dari TK sampai SMASMK dalam hal
42 pengembangan bakat dan kreativitas, disini para siswa diperbolehkan
menampilkan hasil kreasi mereka baik secara perorangan maupun berkelompok untuk mewakili sekolahnya. Setiap tahunya sesuai dengan
anggaran dasar, program ini dilaksanakan selama sembilan bulan secara rutin, namun karena adanya hambatan kegiatan yang seharusnya di mulai bulan
maret dilakukan mulai bulan april, acara ini dilaksanakan setiap sebulan sekali di minggu ke dua saat acara Car Free Day, bertempat di depan kantor
Kedaulatan Rakyat. Kegiatan ini setiap pelaksanaan selalu berbeda tema dimaksudkan
agar tidak monoton dan terlihat lebih menarik, seluruh peserta dari setiap perwakilan sekolahnya wajib mematuhi tema yang telah ditentukan, sehingga
seluruh kreasi yang ditampilakan harus dipersiapkan secara matang sesui dengan tema, sebagai contoh pada tanggal 21 April merupakan Hari Kartini,
untuk memperingatinya maka Gelar Budaya pada bulan april di beri tema ”Hari Karini” dan setiap penampilan harus memasukan unsur-unsur yang
berkaitan dengan tema.