a. Frekuensi pemberian muatan etika dalam proses pengajaran akuntansi.
b. Dampak yang dirasakan mahasiswa setelah pemberian muatan etika dalam proes pengajaran akuntansi.
B. Penelitian yang Relevan
1. M. Ridwan Tikollah, Iwan Triyuwono, dan H. Unti Ludigdo 2006 Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi Studi pada Perguruan Tinggi Negeri di Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan” telah dilakukan oleh M. Ridwan Tikollah, Iwan Triyuwono, dan H. Unti Ludigdo pada tahun 2006.
Penelitian tersebut, dilakukan untuk mengetahui apakah IQ, EQ, dan SQ berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
Peneliti mengambil sampel mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Audit 1. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh M. Ridwan Tikollah
dkk menunjukkan bahwa IQ, EQ, dan SQ secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Akan tetapi, secara
parsial hanya IQ yang berpengaruh signifikan, serta berpengaruh dominan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah penggunaan variabel terikat, M. Ridwan Tikollah dkk menggunakan IQ, EQ, dan SQ sedangkan penulis
menggunakan variabel EQ, Persepsi Tekanan Etis, dan Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi.
2. Intiyas Utami 2007 Penelitian yang berjudul “Pengaruh Tekanan Etis terhadap Konflik
Organisasional-Profesional dan Work Outcomes Studi Empiris pada Akuntan Publik Se-Indonesia” telah dilakukan oleh Intiyas Utami pada
2007. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah semakin tinggi tekanan etis akan menyebabkan tingginya konflik organisasional
profesional. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Intiyas Utami
menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan etis akan menyebabkan tingginya konflik organisasional-profesional. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa tekanan dari pihak pengambil keputusan dalam kantor akuntan publik untuk melakukan tindakan yang melanggar nilai-nilai
profesional yaitu kode etik profesi dan standar profesi akuntan publik. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penggunaan variabel bebas,
Intiyas Utami menggunakan konflik organisasional-profesional dan work outcomes
sedangkan penulis menggunakan Persepsi Etis Mahasiswa. Selain itu, Intiyas Utami Peneliti mengambil sampel akuntan publik se-Indonesia
sedangkan peneliti menggunakan sampel mahasiswa. 3. Wiwik Utami dan Fitri Indriawati 2006
Penelitian yang berjudul “Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi Keuangan dan Dampaknya terhadap Persepsi Etika Mahasiswa: Studi
Eksperimen Semu” oleh Wiwik Utami dan Fitri Indriawati dalam Simposium Nasional Akuntansi IX di Padang pada tahun 2006. Dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah muatan etika yang diintegrasikan dalam pengajaran akuntansi keuangan berpengaruh terhadap
persepsi etika mahasiswa. Peneliti juga ingin mengetahui apakah interaksi muatan etika dan prestasi mahasiswa berpengaruh terhadap persepsi etika
mahasiswa. Peneliti mengambil sampel pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1.
Terdapat dua hasil dari penelitian tersebut. Untuk hasil pengujian hipotesis pertama dinyatakan muatan etika tidak berpengaruh pada persepsi
etika mahasiswa. Untuk hipotesis kedua dinyatakan ada pengaruh interaksi muatan etika dan prestasi mahasiswa.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada metode penelitiannya, dimana penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Utami dan
Fitri Indriwati menggunakan metode eksperimen, sedangkan penulis menggunakan metode kuesioner. Perbedaan juga terletak pada penggunaan
variabel terikat yaitu variabel Kecerdasan Emosional dan Persepsi Tekanan Etis. Selain itu responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa yang telah atau sedang menempuh mata kuliah Pendidikan Karakter, Audit 1, dan Audit 2 bukan Akuntansi Keuangan 1.
C. Kerangka Berpikir