Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
9 1 Fakta
Fakta adalah pertanyaan dan pernyataan tentang benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi
dan sudah dibuktikan secara objektif. Fakta diperoleh dari hasil observasi secara intensif dan terus-menerus.
2 Konsep Konsep adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta
IPA yang saling berhubungan. Siswa diharapkan dapat menjelaskan konsep yang dipelajari, mengenal ilustrasi konsep, kesamaan suatu
konsep, dan mengetahui bahwa konsep itu benar atau salah. 3 Prinsip
Prinsip adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip diperoleh melalui proses induksi dan
hasil berbagai macam observasi. 4 Hukum
Hukum IPA adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima kebenarannya yang meskipun sifatnya tentatif tetapi mempunyai
daya uji yang kuat sehingga dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama. Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari kekalnya karena
telah diuji berkali-kali dan pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variabel.
10 5 Teori
Teori IPA sering disebut juga teori ilmiah merupakan kerangka hubungan yang lebih luas antar fakta, konsep, prinsip, dan
hukum, sehingga merupakan model atau gambaran yang dibuat para ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam Iskandar dalam Patta
Bundu, 2006: 12. b. IPA sebagai Proses
Proses IPA adalah sejumlah keterampilan untuk mengkaji fenomena alam dengan cara-cara tertentu untuk memperoleh ilmu dan
pengembangan ilmu itu selanjutnya. Sebagai suatu proses, IPA merupakan cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan suatu
masalah. c. IPA sebagai Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah sering disebut sikap keilmuan. Dalam memecahkan suatu masalah, seorang ilmwan sering berusaha mengambil sikap tertentu
yang memungkinkan usaha mencapai hasil yang diharapkan. Beberapa kriteria yang termasuk kedalam sikap ilmiah antara lain obyektif, teliti,
terbuka, kritis, dan tidak mudah putus asa. 2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Struktur kognitif ilmuwan tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif anak-anak, maka perlu diberikan keterampilan-keterampilan
proses IPA yang dimodifikasi sesuai dengan tahapan kognitifnya Usman Samatowa, 2006 :12. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Srini M.
11 Iskandar 1997: 1 yang menyatakan bahwa ide-ide dan konsep-konsep
dalam IPA harus disederhanakan sesuai dengan kemampuan anak untuk memahaminya.
IPA sebagai disipilin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Dalam IPA, anak-anak
bersikap skeptis sehingga ia selalu siap memodifikasi model-model yang mereka punyai tentang alam ini sejalan dengan penemuan-penemuan yang
mereka dapatkan Usman Samatowa, 2006: 12. Menurut Sri Sulistyorini 2007: 8, pembelajaran IPA harus melibatkan keaktifan anak secara
penuh active learning dengan cara guru dapat merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada anak didik untuk
melakukan keterampilan proses meliputi: mencari, menemukan, menyimpulkan, mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan, nilai-
nilai, dan pengalaman yang. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD harus dapat membuat siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.
Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis 1993: 6, tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebagai berikut:
a. Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya;
b. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA, berupa “keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana;