8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. IPA
1. Hakikat IPA
Kata “Sains” biasa diterjemahkan dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris natural science. Natural
berarti alamiah atau berhubungan dengan alam, sedangkan science berarti ilmu pengetahuan. Pada hakikatnya, IPA dapat dipandang dari segi produk,
proses dan dari segi pengembangan sikap Sri Sulistyorini, 2007: 9. Menurut Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis 1993: 7, pembelajaran
IPA didasarkan pada hakikat IPA sendiri yaitu dari segi proses, produk, dan pengembangan sikap. Sejalan dengan pendapat tersebut, Patta Bundu
2006: 11 mengemukakan bahwa IPA secara garis besar memiliki tiga
komponen, yaitu 1 produk ilmiah, 2 proses ilmiah, 3 sikap ilmiah.
a. IPA sebagai Produk IPA sebagai produk berisi prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan
terori-teori, yang dapat menjelaskan dan memahami alam dan berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya, Sarkim dalam Patta Bundu 2006:
11. Sejalan dengan pendapat tersebut, Patta Bundu 2006: 11 mengemukakan bahwa sebagai disiplin ilmu, IPA merupakan
kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan para ilmuwan dalam bentuk fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan
teori-teori IPA.
9 1 Fakta
Fakta adalah pertanyaan dan pernyataan tentang benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi
dan sudah dibuktikan secara objektif. Fakta diperoleh dari hasil observasi secara intensif dan terus-menerus.
2 Konsep Konsep adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta
IPA yang saling berhubungan. Siswa diharapkan dapat menjelaskan konsep yang dipelajari, mengenal ilustrasi konsep, kesamaan suatu
konsep, dan mengetahui bahwa konsep itu benar atau salah. 3 Prinsip
Prinsip adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip diperoleh melalui proses induksi dan
hasil berbagai macam observasi. 4 Hukum
Hukum IPA adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima kebenarannya yang meskipun sifatnya tentatif tetapi mempunyai
daya uji yang kuat sehingga dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama. Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari kekalnya karena
telah diuji berkali-kali dan pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variabel.