adanya realisasi modal kerja kepada koperasi dan UKM dan pemberian bantuan permodalan bagi petani ubi jalar.
Selain itu, pada tahun 20072008 pejabat daerah setempat pernah melakukan pertemuan dengan para pengusaha di Kabupaten Dairi. 78 persen
responden tersebut mengetahui tentang adanya pertemuan tersebut dengan topik pembicaraan mengenai promosi hasil pertanian dan komoditi unggulan. Selain itu
22 dari pejabat daerah menjawab tidak mengetahui adanya pertemuan dengan para pengusaha. Dan sekitar 63 dari pejabat daerah tersebut mengetahui tentang
tindak lanjut dari pertemuan tersebut melalui kerjasama yang dilakukan dengan PT Wahana dan PDR untuk menampung hasil produksi koperasi dan UKM serta
hasil pertanian seperti jagung, kopi dan ubi. Dari hasil wawancara dengan para responden, kerjasama yang dilakukan
dengan pihak swasta tersebut akan mendorong peningkatan hasil produksi pengusaha. Dengan demikian diharapkan adanya peningkatan volume usaha para
pengusaha tersebut pada akhirnya mendorong peningkatan dalam pemanfaatan bisnis produk dari pihak bank baik permintaan kredit, simpanan dan jasa-jasa
lainnya.
5. Tanggapan dari Pihak Bank
Dari hasil wawancara dengan pihak bank setempat yang terdiri dari dua kantor cabang bank umum dan 4 BRI Unit mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi lambatnya pertumbuhan jaringan kantor cabang bank umum di Kabupaten Dairi, maka menurut para responden mengatakan hal ini disebabkan
jumlah uang yang beredar di Kabupaten Dairi masih rendah.
Universitas Sumatera Utara
Rendahnya jumlah uang yang beredar di Kabupaten Dairi disebabkan oleh penghasilan dari masyarakat di Kabupaten Dairi masih termasuk rendah.Selain
itu, para masyarakat juga banyak yang membelanjakan pendapatannya di luar kota Sidikalang seperti di Medan.Hal ini disebabkan karena harga barang- barang di
Kabupaten Dairi cukup tinggi. Rendahnya pendapatan masyarakat di Kabupaten Dairi sangat berpengaruh
terhadap dana yang dihimpun oleh pihak bank. Menurut pihak bank, bahwa masyarakat di Kabupaten Dairi lebih banyak menyimpan dananya dalam bentuk
tabungan dan giro. Sedangkan untuk deposito masih relatif kecil. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat hanya mempuyai sedikit pendapatan untuk
ditabung. Bahkan dari hasil wawancara dengan salah satu pihak bank, bahwa hanya
beberapa kecamatan di Kabupaten Dairi yang memiliki kantor BRI unit. Padahal pembukaan BRI unit merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan
pemberdayaan ekonomi pedesaan. Dengan mengurangi jauhnya cakupan wilayah berarti masyarakat pedesaan atau kecamatan akan semakin dekat dengan bank.
Hal ini akan membawa manfaat yang besar dalam pemberdayaan ekonomi di daerah pedesaan.
Namun karena dana yang dihimpun sangat rendah sehingga tidak memungkinkan untuk membuka kantor BRI unit di setiap kecamatan.Rendahnya
dana pihak ketiga juga sangat berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh pihak bank kepada pelaku-pelaku ekonomi. Apalagi dikaitkan dengan alokasi
dana bank, dimana giro dan tabungan memiliki likuiditas yang sangat tinggi sedangkan deposito memiliki likuiditas yang rendah.Padahal menurut pihak bank
Universitas Sumatera Utara
,jumlah deposito yang dihimpun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kedua jenis simpanan tersebut.
Pihak bank juga menyebutkan bahwa kondisi sarana dan prasarana umum di Kabupaten Dairi sangat mempengaruhi terhadap lambatnya pertumbuhan
jaringan kantor cabang di Kabupaten Dairi.Hal ini berpengaruh terhadap aktivitas dari masyarakat, pengusaha dan pihak bank tersebut.Dari hasil wawancara, para
responden mengatakan dengan keterbatasan sarana transportasi umum menyebabkan masyarakat tidak dapat secara langsung untuk menjual hasil-hasil
pertaniannya. Selain itu, para pengusaha juga harus mengeluarkan ongkos yang lebih tinggi.
Keterbatasan dan lamanya waktu disebabkan karena kondisi jalan yang sudah rusak dan membutuhkan perbaikan dari pemda setempat. Bahkan beberapa
desa masih dengan jalan tanah. Hal–hal tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Dairi dan juga keinginan
masyarakat dalam memanfaatkan produk-produk jasa bank.Dan pihak bank juga mengalami kendala untuk melakukan survei lapangan terhadap pinjaman nasabah
dengan kondisi sarana dan prasarana tersebut. Menurut pihak bank, faktor lain yang mempengaruhi lambatnya
pertumbuhan jaringan kantor cabang di Kabupaten Dairi adalah karena fee based yang diperoleh oleh pihak bank masih sangat kecil. Hal ini disebabkan karena
para masyarakat dan pengusaha masih jarang dalam memanfaatkan jasa-jasa bank bank lainnya diluar meminjam kredit dan menabung seperti menerima setoran-
setoran ,melayani pembayaran-pembayaran,jual beli surat –surat berharga.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, dari wawancara dengan pihak bank bahwa NPL di Kabupaten Dairi masih menunjukkan persentase yang relatif tinggi. Hal ini juga merupakan
faktor yang membuat para pihak bank tidak membuka kantor cabangnya di Kabuapten Dairi. Dan yang paling berpengaruh adalah pertumbuhan sektor
ekonomi di Kabupaten Dairi. Para responden mengatakan bahwa hal ini sangat menjadi pertimbangan bagi pihak bank karena dana –dana tersebut akan
ditempatkan ke sektor –sektor ekonomi tersebut.Hal ini terlihat dari perkembangan jumlah nasabah, penyaluran kredit baik menurut skala usaha dan
juga sektor ekonomi. Dari penelitian yang melibatkan 4 BRI unit ini bertujuan untuk
mengetahui perkembangan jumlah nasabah pada tahun 2007 dan 2008 yang ditinjau dari skala usaha. Jumlah nasabah menurut skala usaha pada 4 BRI terdiri
dari usaha mikro dan kecil. Peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2007 ke 2008 menurut skala usaha
mikro menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan untuk 3 BRI unit yaitu 50. Sedangkan untuk 1 BRI unit A menunjukkan peningkatan hanya sekitar 9
. Namun untuk jumlah nasabah menurut skala usaha kecil menunjukkan bahwa peningkatan jumlah nasabah 50 hanya pada dua BRI unit. Sedangkan 1 BRI
unit C menunjukkan bahwa peningkatan jumlah nasabah sekitar 30 dan 1BRI unit B tidak terjadi peningkatan tetap.
Universitas Sumatera Utara
9 128
132
50 30
67 84
A B
C D
mikro kecil
Gbr 4.8 Perkembangan Jumlah Nasabah Menurut Skala Usaha Pada 4 BRI Unit Tahun 2007 dan 2008
Selain itu, peranan suatu kantor cabang bank umum sangat besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sutu daerah. Dari hasil penelitian pada dua
kantor cabang bank umum di Kabupaten Dairi, bahwa kedua kantor cabang bank umum tersebut tidak memiliki nasabah dalam skala usaha besar baik tahun 2007
dan 2008. Peningkatan jumlah nasabah pada salah satu kantor cabang bank A ini terjadi pada skala usaha menengah yaitu sekitar 150 dan bank B sekitar 9 .
Namun jika ditinjau dari segi nominal dari jumlah nasabah pada Bank A tersebut, hanya terdiri dari 4 nasabah pada tahun 2007 dan menjadi 10 nasabah
pada tahun 2008. Sedangkan untuk jumlah nasabah skala usaha mikro dari tahun 2007 ke
tahun 2008 pada salah satu bank B menunjukkan adanya peningkatan sekitar 55 dan 1 pada bank A Keadaan ini berbanding terbalik untuk jumlah nasabah
Universitas Sumatera Utara
pada skala usaha kecil yaitu bank A menunjukkan adanya peningkatan sekitar 65.
1 55
65 150
9
Mikro Kecil
Menengah A
B
Gbr 4.9 Perkembangan Jumlah Nasabah Menurut Skala Usaha Pada Kantor Cabang bank Umum Tahun 2007 dan 2008
Sektor perbankan khususnya bank-bank umum merupakan sektor vital dalam perekonomian yang berfungsi melakukan fungsi intermediasi keuangan
serta menjamin sistem pembayaran yang mendukung dalam proses pembangunan ekonomi. Penelitian ini juga menunjukkan fungsi intermediasi pihak bank di
Kabupaten Dairi dalam penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa terdapat 3 sektor ekonomi yang
mengalami penurunan jumlah penyaluran kredit pada salah satu bank A dari tahun 2007 ke tahun 2008. Sektor ekonomi tersebut adalah konstruksi, jasa dunia
usaha dan jasa –jasa sosial. Disisi lain terdapat 4 sektor ekonomi yang mengalami peningkatan jumlah penyaluran kredit sekitar 50 -130 seperti pertanian, jasa –
jasa lainnya, transportasi, gudang dan komunikasi perdagangan,hotel dan restoran. Jumlah kredit yang disalurkan dari tahun 2007 ke 2008 pada salah satu
bank tersebut B menunjukkan terdapat empat sektor ekomi yang tidak
Universitas Sumatera Utara
menggunakan kredit dari bank umum seperti sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum, sektor transportasi, gudang dan komunikasi, sektor
pertambangan. Namun untuk 5 sektor lainnya yaitu pertanian, konstruksi, perdagangan, restoran dan hotel, jasa dunia usaha, jasa lainnya menunjukkan
peningkatan sekitar 45- 400. Sektor industri pengolahan menjadi salah satu sektor ekonomi yang
mempunyai peranan yang sangat besar untuk meningkatkan nilai tambah berbagai sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah. Hasil penelitian ini
menunjukkan jumlah kredit yang disalurkan pada sektor ini tidak menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2008. Kondisi ini terlihat pada
salah satu bank A dengan jumlah yang tetap. Bahkan untuk kantor cabang salah satu bank lainnya B tidak menunjukkan adanya permintaan kredi
Tabel 4.20 Jumlah kredit yang Disalurkan Menurut Sektor Ekonomi.
No Sektor Ekonomi
Jumlah Kredit Yang Disalurkan Miliar Rp
2 Kantor Cabang Bank Umum A
B Tahun
Tahun 2007
2008 2007
2008 1.
Pertanian 1.5
21.5 13
12.7 2.
Pertambangan 0.04
0.3 -
- 3.
Perindustrian 0.7
0.7 -
- 4.
Listrik,Gas dan air minum -
- -
5. Konstruksi
8.6 6.3
1.2 6.1
6. Perdagangan ,Restoran dan Hotel
17 31.3
39.0 56.9
7. Transportasi,gudang dan
Komunikasi 0.5
0.69 -
- 8.
Jasa Dunia Usaha 28.3
15 25.7
38.9 9
Jasa sosial 0.5
0.46 -
- 10. Jasa lainnya
34.9 95.5
1.1 1.6
Sumber :hasil pengolahan data primer
Universitas Sumatera Utara
Dari wawancara yang dilakukan dengan pihak bank, besarnya pinjaman yang diberikan kepada debitur berdasarkan skala usaha terdiri dari 4 kategori. 0-
50 juta merupakan jumlah kredit yang diberikan dengan skala usaha mikro; 50 - 500 juta diberikan dengan skala usaha kecil; 50–5M diberikan dengan skala
usaha menengah dan 5 M diberikan untuk skala usaha besar. Dan untuk kantor BRI unit diberikan wewenang untuk melayani nasabah sampai dengan batasan 50
- 500 juta atau dalam skala usaha kecil. Untuk jumlah kredit yang diberikan oleh 4 BRI unit dengan skala usaha mikro dari tahun 2007 ke tahun 2008 terjadi
peningkatan sekitar 9-100 Rp1.5 – Rp 14.7 M. Selain itu untuk skala usaha kecil terjadi peningkatan sekitar 8 - 128 Rp 0,1- Rp 6.8M
Dari hasil penelitian ini juga diperoleh gambaran tentang perkembangan jumlah kredit yang diberikan oleh 2 kantor cabang bank umum yang terdapat di
Kabupaten Dairi. Dari data tersebut diperoleh bahwa tidak ada debitur dengan pinjaman Rp 5 M pada tahun 2007 dan 2008 pada kedua kantor cabang bank
umum tersebut. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa debitur untuk skala usaha besar belum ada di Kabupaten Dairi sampai dengan tahun 2008.
Selain itu untuk perkembangan jumlah pinjaman dengan skala usaha mikro mengalami penurunan sekitar 1 pada salah satu bank A. Sedangkan
untuk salah satu bank B mengalami peningkatan 48. Selain itu untuk skala usaha menengah jumlah kredit yang diberikan oleh dua kantor cabang bank umum
tersebut dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami peningkatan sekitar 45- 117.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 Jumlah kredit yang Disalurkan Menurut Skala Usaha
Sumber :hasil pengolahan data primer NO Skala
usaha Jumlah kredit Menurut Skala Usaha
2 Kantor Cabang Bank umum 4 kantor Bank BRI Unit
A B
A B
C D
2007 2008 2007
2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008
1. Mikro
51.5 50.49
34.79 51.60 13.4
14.7 1.5
2.8 5.7
8.2 4.0
6.0 2.
Kecil 63.7
114.8 -
- 0.7
1.6 -
- 0.1
0.18 3.5
6.8 3.
Menengah 3.4 7.38
80.14 116.4 -
- -
- -
- -
- 4.
Besar -
- -
- -
- -
- -
- -
-
Universitas Sumatera Utara
Dan menurut para responden, bahwa usaha mikro dan kecil merupakan sentral dalam penyaluran kredit. Namun, pihak bank tidak menempatkan dananya
di Kabuapten Dairi melalui pembukaan jaringan kantor cabang karena pertimbangan dari prospek usaha nasabah tersebut.Produk yang dihasilkan masih
dalam kwantitas yang kecil dan belum merupakan suatu komoditi unggulan.Faktor-faktor lainnya juga adalah kurangnya informasi mengenai
nasabah, kemampuan berdasarkan studi kelayakan serta pengetahuan para pelaku- pelaku ekonomi dalam membuat laporan keuangan usahanya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN