63
a. Debt to Equity Ratio DER
Dari Tabel 4.12 didapatkan nilai koefisien variabel DER sebesar 0.048. Dari perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2.481 dan nilai
signifikansi sebesar 0.02.
Koefisien variabel DER sebesar 0.048 dengan tanda positif menunjukkan bahwa apabila koefisien variabel lainnya tetap, maka kenaikan DER sebesar 1
satuan akan meningkatkan tingkat pengembalian investasi sebesar 0.048 satuan berpengaruh positif, berarti dengan semakin besar persentase penggunaan
hutang akan mengurangi peran dari penggunaan ekuitas dan akan meningkatkan tingkat pengembalian investasi.
Diperoleh t
hitung
= 2.481, dan t
tabel
dengan df1 = 26 dan α = 0.05 diperoleh t
tabel
= 2.06. karena t
hitung
2.481 t
tabel
2.06 maka tolak Ho terima Hi. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan DER terhadap tingkat pengembalian investasi,
pada α = 0.05. Nilai signifikansi 0.05 maka ada pegaruh yang signifikan positif variabel
DER terhadap tingkat pengembalian investasi. Hal ini mengidikasikan bahwa semakin besar rasio hutang terhadap ekuitas akan berpengaruh terhadap tingkat
pengembalian investasi. Semakin besar DER tentu semakin besar laba bersih perusahaan, sehingga tingkat pengembalian semakin besar.
Tabel 4.13 Hubungan DER dan ROI
DER Hutang
Ekuitas ROI
Tinggi Naik
↑ Turun
↓ Tinggi
Rendah Turun
↓ Naik
↑ Rendah
Universitas Sumatera Utara
64 Dari Tabel 4.13 apabila hutang naik atau lebih besar dari ekuitas maka
DER akan tinggi, dalam hal ini tingkat pengembalian investasi juga dalam kondisi yang tinggi, dikarenakan DER memiliki hubungan signifikan positif dengan
tingkat pengembalian investasi. Sebaliknya, apabila hutang turun atau lebih kecil dari ekuitas maka DER akan rendah, dalam hal ini tingkat pengembalian investasi
juga dalam kondisi yang rendah.Secara rata-rata Perum Pegadaian memiliki DER yang tertinggi sebesar 469.25, dan PT. Asuransi Jasa Raharja memiliki DER
yang terendah sebesar 61.89. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan BUMN terbaik,
penggunaan hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari tingkat pengembalian investasi. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Modigliani dan
Miller 1963 yang memasukkan unsur pajak penghasilan perusahaan pada model MM dalil II Modigiani dan Miller 1963 dengan adanya penambahan pajak
tersebut penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini tejadi karena bunga hutang merupakan biaya pengurangan pajak tax deductible
expense. Hasil ini mendukung pendapat Sanono 1996 dalam Harahap 2003, semakin besar penggunaan hutang dalam struktur modal maka retun on equity
suatu perusahaan semakin meningkat.
b. Longterm Debt to Asset Ratio LDAR