proporsi pembayaran dividen sebesar
0,055
dengan asumsi bahwa variabel
independen yang lain dari model regresi adalah tetap.
5. Koefisien regresi untuk variabel FCF X5 adalah sebesar 0,010.
Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan FCF, maka akan meningkatkan
proporsi pembayaran dividen sebesar
0,010
dengan asumsi bahwa variabel
independen yang lain dari model regresi adalah tetap.
4.4 Koefisien Determinasi R square R
2
dan Adjusted R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Lubis, dkk, 2007:
48. Range nilai dari R
2
adalah nol sampai dengan satu. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas,
sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik.
Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
dimension0
1 .687
a
.472 .375
.300199 a. Predictors: Constant, FCF, SIZE, Ln_IOS,
LEVERAGE, ROA b. Dependent Variable: DPR
Sumber: Output SPSS 18, 2013
Hasil pengujian pada tabel 4.7 dengan menggunakan koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,472 berarti 47,2 kebijakan dividen
perusahaan dipengaruhi oleh return on asset ROA, leverage, ukuran perusahaan
Universitas Sumatera Utara
SIZE, investment opportunity set IOS dan free cash flow. Sisanya 52,8 dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam model penelitian ini.
Adjusted R Square sebesar 0,375 menunjukkan bahwa return on asset ROA, leverage, ukuran perusahaan, investment opportunity set IOS dan free
cash flow mempengaruhi kebijakan dividen sebesar 37,5 . Sementara sisanya
sebesar 62,5 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Standar Error of the Estimate SEE adalah 0,300199, semakin
besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.5.1
Uji Signifikan Simultan Uji – F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah return on asset,, leverage, ukuran perusahaan, investment opportunity set, dan free cash
flow berpengaruh terhadap kebijakan dividen secara simultan.Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:
1 jika F
hitung
F
tabel
pada α=0.05, maka H
a
tidak dapat diterima, dan 2 jika F
hitung
F
tabel
pada α=0.05, maka H
a
diterima. Hasil uji signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel 4.8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan
Uji – F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1 Regression
2.179 5
.436 4.837
.003
a
Residual 2.433
27 .090
Total 4.613
32 a. Predictors: Constant, FCF, SIZE, Ln_IOS, LEVERAGE, ROA
b. Dependent Variable: DPR
Sumber: Output SPSS 18, 2013 Dari hasil uji ANOVA atau Uji-F pada tabel 4.8, diperoleh F
hitung
sebesar 4,837 dan signifikansi 0,003 dengan derajat kebebasan tingkat df1 ialah 5 dan derajat kebebasan df2 ialah 27. Jika dibandingkan
dengan
�
�����
dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh ialah 2,57. Dengan demikian F
hitung
F
tabel
4,837 2,57. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa H
a
diterima yang artinya
return on asset ROA, leverage DAR, ukuran perusahaan SIZE, investment opportunity set IOS,
dan free cash flow FCF berpengaruh terhadap kebijakan dividen DPR secara simultan.
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji – t
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui hubungan masing masing variabel ROA, leverage, ukuran perusahaan, investment opportunity set
dan free cash flow terhadap kebijakan dividen.
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau tidak dapat menerima hipotesis penelitian Ha atau H
1
sd H
5
dengan menggunakan uji dua arah adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Ha diterima apabila –t-
tabel
t-
hitung
+t-
tabel
, pada α = 2,5 0,025 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05.
2 Ha tidak dapat diterima apabila -t-
tabel
t-
hitung
+t-
tabel
,, pada α = 2,5 0,025 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05.
Hasil dari uji signifikan parsial Uji-t dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji – t
Coefficients
a
Model T
Sig. 1 Constant
5.217 .000
ROA -3.406
.002 LEVERAGE
-3.245 .003
SIZE -3.154
.004 Ln_IOS
.732 .471
FCF 2.375
.025 a. Dependent Variable: DPR
Sumber: Output SPSS 18, 2013
Dengan melihat �
�����
dengan α = 0,025, karena dalam penelitian ini menggunakan uji dua arah sehingga α2 0,052, maka
Nilai �
�����
dalam penelitian ini adalah sebesar 2,05183. Untuk uji dua arah maka titik kritis distribusi yang digunakan yaitu -2,05183 dan
2,05183 Dari hasil uji parsial pada tabel 4.7 dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut :
1. Variabel return on asset ROA memiliki nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -3,406 lebih kecil dari t-
tabel
positif -3,406 2,05183 maka H
1
tidak dapat diterima artinya tidak
Universitas Sumatera Utara
ada pengaruh ROA terhadap kebijakan dividen atau dapat juga dikatakan tetap ada pengaruh ROA terhadap kebijakan dividen karena
nilai signifikansinya dibawah 0,05 yaitu 0,002 akan tetapi pengaruhnya bersifat negatif, tetapi hasil tersebut bertentangan dengan teori yang
telah dijelaskan dan hipotesis yang dibuat 2. Variabel leverage memiliki nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari
0,05 dan nilai t-hitung sebesar -3,245 lebih kecil dari t-
tabel
negatif
-3,406 -2,05183 maka H
2
diterima yang berarti leverage memiliki
pengaruh terhadap kebijakan dividen. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel leverage memiliki hubungan yang berlawanan arah
negatif dengan kebijakan dividen artinya variabel leverage secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen DPR.
3. Variabel ukuran perusahaan SIZE memiliki nilai signifikansi 0,004 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -3,154 lebih kecil dari
nilai t-tabel positif -3,154 2,05183 maka H
3
tidak dapat diterima
artinya tidak ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen atau dapat juga dikatakan tetap ada pengaruh ukuran
perusahaan terhadap kebijakan dividen karena nilai signifikansinya dibawah 0,05 yaitu 0,004 akan tetapi pengaruhnya bersifat negatif,
tetapi hasil tersebut bertentangan dengan teori yang telah dijelaskan
dan hipotesis yang dibuat.
Universitas Sumatera Utara
4. Variabel Ln_IOS memiliki nilai signifikansi 0,471 dan nilai t-hitung sebesar 0,732 lebih besar dari nilai t-tabel negatif -2,05183 0,732
maka H
4
tidak dapat diterima artinya tidak ada pengaruh signifikan
dari Ln_IOS terhadap kebijakan dividen karena variabel IOS berpengaruh positif bertentangan dengan teori yang telah dijelaskan
dan hipotesis yang dibuat.
5. Variabel free cash flow FCF memiliki nilai signifikansi 0,025 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 2,375 lebih besar dari nilai t-
tabel positif 2,375 2,05183 H
5
diterima. Nilai t positif
menunjukkan bahwa variabel FCF memiliki hubungan yang searah
dengan kebijakan dividen artinya ada pengaruh positif yang signifikan
dari FCF terhadap kebijakan dividen DPR .
4.6 Pembahasan Hasil Analisis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel return on asset ROA, leverage DAR, ukuran perusahaan SIZE, investment
opportunity set IOS dan free cash flow memiliki hubungan secara parsial maupun secara simultan terhadap kebijakan dividen DPR. Berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan SPSS didapatkan hasil adjusted R² sebesar 37,5. Dengan demikian pengaruh yang dari kelima variabel independen tersebut
terhadap kebijakan dividen adalah sebesar 37,5, sedangkan sisanya 62,5 dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel yang diduga dapat mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
kebijakan hutang adalah cash ratio, kebijakan hutang, struktur kepemilikan, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan uji-F pada tabel 4.6 diperoleh F
hitung
sebesar 4,837 dan signifikansi 0,003 dengan derajat kebebasan tingkat df1 ialah 5 dan derajat kebebasan df2 ialah 27. Jika dibandingkan F
tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05 maka nilai F
tabel
sebesar 2,57. Dengan demikian F
hitung
F
tabel
4,837 2,57. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H
a
diterima yang artinya return on asset ROA, leverage DAR, ukuran
perusahaan SIZE, investment opportunity set IOS, dan free cash flow FCF berpengaruh terhadap kebijakan dividen DPR secara simultan
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial uji-t pada tabel 4.7 dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut:
1. Variabel return on asset ROA memiliki nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -3,406 lebih kecil dari t-
tabel
positif -3,406 2,05183 maka H
1
tidak dapat diterima artinya tidak
ada pengaruh ROA terhadap kebijakan dividen atau dapat juga dikatakan tetap ada pengaruh ROA terhadap kebijakan dividen karena nilai
signifikansinya dibawah 0,05 yaitu 0,002 dimana pengaruhnya bersifat negatif, akan tetapi hasil tersebut bertentangan dengan teori yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa return on asset memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen dan juga bertentangan dengan hipotesis yang
dibuat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Atthar 2012, namun
Universitas Sumatera Utara
tidak sejalan dengan penelitian Andriyani 2008, Priyo 2013 dan Rachmad 2013.
2. Variabel leverage memiliki nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -3,245 lebih kecil dari t-
tabel
negatif -3,406 -
2,05183 maka H
2
diterima yang berarti leverage memiliki pengaruh
terhadap kebijakan dividen. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel leverage memiliki hubungan yang berlawanan arah negatif dengan
kebijakan dividen artinya variabel leverage secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen DPR berarti
hasil penelitian ini mendukung teori yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa leverage memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen
sehingga apabila semakin besar rasio leverage maka akan mengakibatkan berkurangnya jumlah dividen yang akan diterima oleh para pemegang
saham. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmad 2013, namun tidak sejalan dengan penelitian Atthar 2012.
3. Variabel ukuran perusahaan SIZE memiliki nilai signifikansi 0,004 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -3,154 lebih kecil dari nilai t-tabel
positif -3,154 2,05183 maka H
3
tidak dapat diterima artinya tidak
ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen akan atau dapat juga dikatakan tetap ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kebijakan dividen karena nilai signifikansinya dibawah 0,05 yaitu 0,004 dimana pengaruhnya bersifat negatif, akan tetapi hasil tersebut
bertentangan dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ukuran
Universitas Sumatera Utara
perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen karena perusahaan yang memiliki banyak aset akan membayar dividen dengan
jumlah yang besar kepada para pemegang saham dan hasil tersebut juga bertentangan dengan hipotesis yang dibuat. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Atthar 2012 dan Mulyono 2009, namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Boanyah et al
2013 dan Priyo 2013.
4. Variabel Ln_IOS memiliki nilai signifikansi 0,471 dan nilai t-hitung sebesar 0,732 lebih besar dari nilai t-tabel negatif -2,05183 0,732
maka H
4
tidak dapat diterima artinya tidak ada pengaruh signifikan dari
Ln_IOS terhadap kebijakan dividen karena variabel Ln_IOS berpengaruh positif, hasil penelitian ini bertentangan dengan teori yang telah dijelaskan
bahwa IOS memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen karena semakin besar IOS suatu perusahaan akan menurunkan jumlah dividen
yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham, dan hasil tersebut juga bertentangan dengan hipotesis yang dibuat. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Andriyani 2008 dan Mulyono 2009 dimana IOS berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
5. Variabel free cash flow FCF memiliki nilai signifikansi 0,025 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 2,375 lebih besar dari nilai t-tabel
positif 2,375 2,05183 H
5
diterima. Nilai t positif menunjukkan bahwa
variabel FCF memiliki hubungan yang searah dengan kebijakan dividen
artinya ada pengaruh positif yang signifikan dari FCF terhadap kebijakan
Universitas Sumatera Utara
dividen DPR sehingga mendukung teori yang telah dijelaskan apabila perusahaan memiliki jumlah arus kas bebas yang besar kemungkinan
perusahaan akan meningkatkan jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham . Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Priyo 2013 dimana FCF berpengaruh negatif.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang di lakukan pada 11 perusahaan pertambangan yang dipilih sebagai sampel dengan tiga tahun periode
pengamatan yakni 2010-2012 sehingga unit analisis berjumlah 33 unit N, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan, return on asset ROA, leverage DAR, ukuran perusahaan SIZE, Ln_investment opportunity set IOS, dan free cash
flow FCF berpengaruh terhadap kebijakan dividen diproksikan oleh DPR perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Secara parsial, dari kelima variabel independen yang diteliti variabel leverage memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan
dividen DPR dan variabel free cash flow FCF memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, sedangkan variabel
return on asset ROA, ukuran perusahaan SIZE, dan Ln_investment opportunity set IOS tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen
DPR. 3. Nilai adjusted R Square sebesar 0,375 berarti 37,5 return on asset
ROA, leverage, ukuran perusahaan, investment opportunity set IOS dan free cash flow
mempengaruhi kebijakan dividen sementara sisanya
Universitas Sumatera Utara