Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
45
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang bersangkutan berdistribusi normal atau tidak Sugiyono, 2007. Uji
normalitas dilakukan menggunakan teknik analisis Kolmogorof- Smirnov dalam aplikasi SPSS pada taraf signifikansi 5, untuk
menguji apakah skor untuk tiap bagian variabel berdistribusi normal atau tidak. Distribusi tersebut adalah normal apabila nilai Asymp.Sig.
yang didapatkan lebih besar dari 0,05. b.
Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
bersangkutan mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Hubungan ini adalah linier apabila F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
. Hubungan yang tidak linier dapat diketahui apabila F
hitung
lebih besar dari F
tabel
Imam Ghozali, 2009.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model
regresi linear berganda. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu, jika ada korelasi yang tinggi di
antara variabel-variabel bebasnya. Uji multikolinearitas dilakukan sebagai syarat untuk analisis hipotesis dengan menggunakan regresi
linear ganda. Penelitian yang baik adalah jika tidak terjadi multikolinieritas Imam Ghozali, 2009.
46
Uji multikolonieritas menggunakan aplikasi SPSS dilakukan melalui uji regresi, dengan memeriksa nilai Variance Inflation Factor
VIF pada masing-masing variabel bebas. Kriterianya yaitu jika suatu variabel bebas mempunyai nilai VIF lebih besar dari 10 berarti telah
terjadi multikolinearitas. d.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2009.
Pengujian heteroskedastisitas menggunakan aplikasi SPSS dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara masing-
masing variabel bebas dengan residualnya. Tidak terdapat
heteroskedastisitas jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 dan terdapat heteroskedastisitas jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
4. Uji Hipotesis
Pengujian parameter melalui statistik data sampel dinamakan uji hipotesis statistik. Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak
dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik data yang diperoleh dari sampel Sugiyono, 2007.
47
Instrumen penelitian menggunakan skala Likert, sehingga data yang didapat adalah data interval. Teknik statistik yang digunakan adalah
statistik parametris, setelah asumsi yang mendasari dapat dibuktikan. Beberapa bentuk uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji t t-test Satu Sampel
Uji t t-test satu sampel digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu variabel. Terdapat 3 tiga kategori pada uji t t-test
satu sampel, ketiga kategori tersebut adalah: 1
Uji pihak kanan, karena harga t
tabel
diletakkan di kanan kurva. 2
Uji pihak kiri, karena harga t
tabel
diletakkan di kiri kurva. 3
Uji dua pihak, karena harga t
tabel
dibagi dua dan diletakkan di bagian sebelah kanan dan kiri kurva.
b. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui keerataan hubungan dan bentuk hubungan antara dua atau lebih variabel. Hubungan dalam
korelasi dapat berupa hubungan linier positif atau negatif. Interpretasi koefesien korelasi akan menghasilkan makna kekuatan, signifikansi,
dan arah hubungan kedua variabel yang diteliti. Kekuatan koefisien korelasi didasarkan pada jarak yang berkisar antara 0 sd 1. Angka
signifikansi digunakan untuk melihat signifikansi hubungan. Arah korelasi dapat dilihat dari angka koefisien korelasi yang menunjukkan
positif atau negatif.
48
c. Analisis Regresi
1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana merupakan salah satu metode uji regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi simpulan
statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: Y
= a + bX dengan,
Y = Subjek dalam variabel terikat yang diprediksikan.
a = Harga Y ketika harga X adalah konstan.
b = Angka arah atau koefisien regresi; yang menunjukkan
angka peningkatan ataupun penurunan variabel terikat, yang didasarkan pada perubahan variabel bebas.
Bila nilainya positif [] maka garisnya naik, sebaliknya bila nilainya negatif [] maka garisnya turun.
X = Subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai
tertentu.
49
2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan salah satu metode uji regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi simpulan
statistik untuk menentukan pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Persamaan umum regresi linier berganda adalah: Y
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+…..+ b
n
X
n
dengan, Y
= Subjek dalam variabel terikat yang diprediksikan. a
= Harga Y ketika harga X
1
, X
2
,…..X
n
adalah konstan. b
= Angka arah atau koefisien regresi; yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel terikat,
yang didasarkan pada perubahan variabel bebas. Bila nilainya positif [] maka garisnya naik, sebaliknya
bila nilainya negatif [] maka garisnya turun. X
1...n
= Subjek pada variabel-variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
50
Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan, apakah naik danatau menurunnya variabel terikat dapat
dilakukan melalui peningkatan danatau penurunan variabel bebas atau tidak. Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk
melakukan prediksi bagaimana nilai dalam variabel terikat akan terjadi, bila nilai dalam variabel bebas diubah atau ditetapkan.
Sugiyono, 2007.
51