integritas struktur lipid pada membran yang menyebabkan kerusakan beberapa struktur, kerusakan membran lisosom hingga pecah dan hilangnya isi organela
Timbrell, 2008. Steatosis dan nekrosis hati yang disebabkan oleh karbon tetraklorida
dapat terjadi secara bersamaan. Karbon tetraklorida secara langsung dapat merusak membran plasma yang menyebabkan hilangnya enzim-enzim
intraseluler, elektrolit, dan juga masuknya ion-ion dari luar seperti ion Ca
++
yang menyebabkan nekrosis. Bersamaan dengan ini terbentuklah metabolit aktif karbon
tetraklorida yaitu radikal triklorometil yang terjadi di retikulum endoplasma sehingga dapat mengganggu transport lipoprotein dan mengakibatkan steatosis.
Akumulasi radikal triklorometil dan pembentukan radikal bebas yang baru dapat merusak plasma, mitokondria dan juga lisosom yang kemudian menyebabkan
nekrosis Zimmerman, 1978.
E. Metanol
Gambar 5. Struktrur kimia metanol National Center of Biotechnology Information, 2013.
Metanol metil alkohol Gambar 5 memiliki struktur molekul CH
3
OH. Metanol merupakan golongan senyawa alkohol yang paling sederhana yang berisi
satu atom karbon. Metanol berupa cairan, tidak berwarna dan memiliki bau khas alkohol United States Departmen of Energy, 2013. Metanol memiliki nilai
polaritas sebesar 5,1 dan termasuk senyawa yang bersifat polar Byers, 2003. Dalam penyarian, pelarut ini diduga mampu melarutkan hampir semua
kompoenen baik polar, semi polar maupun non polar, karenanya metanol banyak digunakan sebagai larutan penyari yang digunakan pada saat maserasi Al-
Ash’ary, Supriyanti, Zackiyah, 2010. Efek metanol pada kesehatan manusia dan lingkungan bergantung pada
banyaknya metanol yang terpejankan. Manusia dapat mengalami kematian saat terpejan metanol dalam jumlah besar. Dalam jumlah kecil metanol tidak
menimbulkan kematian tetapi dapat berefek pada sistem saraf manusia U.S Environmental Protection Agency, 1994.
F. Metode Ekstraksi
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan penyari simplisia menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari
langsung Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010. Ekstrak diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani dengan menggunakan
pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi
baku yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan RI, 1995. Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan
cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan
menembus dinding dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat
aktif di dalam dan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut terjadi secara berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara
larutan di luar dan di dalam sel Departemen Kesehatan RI, 1986.
G. Alanin Aminotransferase dan Aspartate Transaminase