Gambar 7. Histogram Normalitas Model Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Peternak
Sumber:Lampiran 12 Analisis Data Primer, 2013 Hasil uji asumsi normalitas residual model naiknya harga daging sapi ditingkat
peternak dengan menggunakan analisis grafik disajikan pada gambar 6 dan 7. Gambar 6 dan 7 menunjukan bahwa data terlihat menyebar mengikuti garis
diagonal dan diagram histogram yang tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data residual model terdistribusi dengan normal.
Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi linear naiknya harga daging sapi ditingkat peternak memenuhi asumsi normalitas.
5.1.1.2 Uji kesesuaian test goodness of fit model dan uji hipotesis
Setelah dilakukan uji asumsi, maka dilakukan uji kesesuaian model dan uji hipotesis. Hasil analisis faktor – faktor yang memepengaruhi kenaikkan harga
daging sapi ditingkat peternak disajikan pada tabel 12. Tabel 12 menunjukkan bahwa terdapat empat variabel yang berpengaruh terhadap variabel kenaikkan
Universitas Sumatera Utara
harga daging sapi Y , yaitu harga beli bahan baku X1, biaya penunjangX2, biaya tenaga kerja X3 dan pendapatanX4.
Tabel 12. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Peternak
No. Variabel
Koefisien Regresi
T
hitung
Sig. 5
Konstanta 47420,896
8,533 0,013
1. Harga Bahan Baku Sapi RpKg
1,312 8,026
0,015 N
2. Biaya Penunjang Rp
- 0,002 -0,341
0,766 TN
3. Biaya Tenaga Kerja Rp
-0.009 -0,710
0,551 TN
4. Pendapatan Rp
-0,018 -2,827
0,106 TN
R
2
0,935 F
hitung
22,626 Signifikansi F
0,043 Keterangan:
TN = Tidak berpengaruh nyata N = Berpengaruh nyata
Sumber: Lampiran Analisis Data Primer, 2013 Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi, maka
digunakan bentuk persamaan yang berisis konstanta dan koefisien – koefisein regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya.
Persamaan regresi faktor – faktor yang memepengaruhi kenaikkan harga daging sapi ditingkat peternak adalah sebagai berikut.
Y = 47420,896 + 1,312 �
�
- 0,002 �
�
- 0,009 �
�
- 0.018 �
�
Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum adalah sebesar 47420,896. Hal ini menunjukkan bahwa besar efek rata – rata dari seluruh variabel eksogen
terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat peternak sebesar 47420,896.
Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi �
2
yang diperoleh adalah sebesar 0,935. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 93,5 variasi
kenaikkan harga daging sapi ditingkat peternak Y dipengaruhi oleh harga beli
Universitas Sumatera Utara
bahan baku X1, biaya penunjang X2, biaya tenaga kerja X3, dan pendapatan X4. Sedangkan sisanya, sebesar 6,5 dipengaruhi oleh variabel lain yang belum
dimasukkan kedalam model. Untuk menguji hipotesis secara serempak, dilakukan dengan uji F, dan secara
parsial dilakukan dengan uji t, dengan tingkat signifikasi dalam penelitian ini menggunakan α 5 atau 0,05. Hasil pengujian hipotesis diuraikan dalam bagian
berikut. 1. Uji pengaruh variabel secara serempak
Hasil uji pengaruh variabel secara serempak dengan menggunakan Uji F disajikan pada tabel 12. Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai signifikasi adalah sebesar
0,043. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5 atau 0,05. Hal ini menunjukkan Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu
variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat peternak Y, yaitu harga beli bahan baku X1, biaya penunjang X2, biaya tenaga kerja X3, dan pendapatan
X4 secara serempak, berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi ditingkat peternak Y.
2. Uji pengaruh variabel secara parsial Setelah dilakukan uji pengaruh variabel secara serempak, pembahasan dilanjutkan
dengan pengujian pengaruh variabel secara parsial. Hasil uji pengaruh variabel secara parsial dengan menggunakan Uji t disajikan pada tabel 12.
a. Harga Beli Bahan Baku Sapi X1 Pada tabel menunjukkan bahwa variabel harga beli bahan baku sapi memiliki nilai
signifikasi t sebesar 0,015. Nilai yang diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5 atau 0.05. Hal ini menunjukan bahwa Ho
Universitas Sumatera Utara
diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel harga bahan baku sapi X1 secara parsial, berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikkan harga daging sapiY.
Nilai koefisien regresi sebesar 1,312 menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan harga bahan baku sebesar 1 rupiah, maka terjadi kanaikkan harga
daging sapi sebesar 1,312 . Dan sebaliknya, jika terjadi penurunan harga bahan baku akan menyebabkan turunnya harga daging sapi.
b. Biaya Penunjang X2 Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya penunjang memiliki nilai
signifikansi t sebesar 0,766. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu
α 5 atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel biaya penunjang X2 secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi Y. Nilai koefisien regresi sebesar – 0,002 menunjukkan bahwa setiap adanya
peningkatan biaya penunjang sebesar 1 rupiah, maka terjadi penurunan harga daging sapi sebesar Rp.0,002 per kg. Sebaliknya, jika terjadi penurunan biaya
penunjang, akan menyebabkan kenaikkan harga daging sapi. c. Biaya Tenaga Kerja X3
Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya tenaga kerja memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,551. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas
kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5 atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel biaya tenaga kerja X3 secara parsial
tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi Y. Nilai koefisien regresi sebesar – 0,009 menunjukkan bahwa setiap adanya
peningkatan biaya tenaga kerja sebesar 1 rupiah, maka terjadi penurunan harga
Universitas Sumatera Utara
daging sapi sebesar Rp.0,009 per kg. Sebaliknya, jika terjadi penurunan biaya tenaga kerja, akan menyebabkan kenaikkan harga daging sapi.
d. Pendapatan X4 Pada tabel menunjukkan bahwa variabel biaya pendapatan memiliki nilai
signifikansi t sebesar 0,106. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 5 atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho
diterima atau H1 ditolak, yaitu variabel pendapatan X4 secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel kenaikkan harga daging sapi Y.
Nilai koefisien regresi sebesar – 0,018 menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan pendapatan sebesar 1 rupiah, maka terjadi penurunan harga daging
sapi sebesar Rp.0,018 per kg. Sebaliknya, jika terjadi penurunan biaya penunjang, akan menyebabkan kenaikkan harga daging sapi.
Hipotesis 1a diterima, yaitu harga beli bahan baku , biaya tenaga kerja ,biaya penunjang dan pendapatan mempengaruhi kenaikkan harga daging
sapi.
5.1.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Pedagang