V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kenaikkan Harga Daging Sapi
5.1.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Peternak
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kenaikkan harga daging sapi di tingkat peternak dianalisis dengan metode analisis regresi berganda. Kenaikkan
harga daging sapi Y diduga dipengaruhi oleh harga beli bahan baku X1, biaya penunjangX2, biaya tenaga kerja X3 dan pendapatanX4.
5.1.1.1. Uji asumsi Ordinary Least Square OLS
Sebelum dilakukan uji kesesuaian goodness of fit model, perlu dilakukan uji asumsi untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi – asumsi dalam model regresi
linear naiknya harga daging sapi ditingkat peternak yang dispesifikasi. Hasil pengujian asumsi klasik diuraikan pada bagian berikut.
1. Uji asumsi multikolinearitas Hasil uji asumsi multikolinearitas untuk model naiknya harga daging sapi
ditingkat peternak disajikan pada tabel 11. Tabel 11 menunjukkan bahwa masing – masing variable eksogen memiliki nilai toleransi tolerance lebih besar dari 0.1
dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan tidak terjadinya multikolinearitas. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi liniear naiknya
harga daging sapi ditingkat peternak terbebas dari masalah multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Model Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Peternak Menggunakan Statistik
Kolinearitas
No. Variabel Eksogen
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1. Harga Bahan Baku Sapi RpKg
0,747 1,339
2. Biaya Penunjang Rp
0,593 1.686
3. Biaya Tenaga Kerja Rp
0,527 1.899
4. Pendapatan Rp
0,751 1.332
Sumber: Lampran 12 Analisis Data Primer, 2013 2. Uji asumsi heteroskedastistas
Gambar 5. Grafik Uji Asumsi Heteroskedastisitas Model Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Peternak
Sumber: Lampiran 12 Analisis Data Primer, 2013 Hasil uji heteroskedastistas dengan menggunakan analisis grafik untuk model
naiknya harga daging sapi ditingkat peternak disajikan pada gambar 5. Gambar 5 menunjukkan bahwa penyebarab titik – titik varian residual adalah sebagai
berikut. a. Titik – titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar 0.
b. Titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
Universitas Sumatera Utara
c. Penyebaran titik – titik data tidak membentuk pola bergelombang menyebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Penyebaran titik – titik data tidak berpola. Hal ini menunjukkan tidak terjadinya heteroskedastistas. Maka dapat dinyatakan
bahwa model regresi linier naiknya harga daging sapi ditingkat peternak terbebas dari masalah heteroskedastistas.
3. Uji asumsi normalitas a. Analisis Grafik
Gambar 6. Grafik Uji Asumsi Normalitas Model Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Peternak
Sumber: Lampiran 12 Analisis Data Primer, 2013
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Histogram Normalitas Model Kenaikkan Harga Daging Sapi di Tingkat Peternak
Sumber:Lampiran 12 Analisis Data Primer, 2013 Hasil uji asumsi normalitas residual model naiknya harga daging sapi ditingkat
peternak dengan menggunakan analisis grafik disajikan pada gambar 6 dan 7. Gambar 6 dan 7 menunjukan bahwa data terlihat menyebar mengikuti garis
diagonal dan diagram histogram yang tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data residual model terdistribusi dengan normal.
Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi linear naiknya harga daging sapi ditingkat peternak memenuhi asumsi normalitas.
5.1.1.2 Uji kesesuaian test goodness of fit model dan uji hipotesis