Penyusunan Kabinet Reformasi Pembangunan

25

BAB III HASIL KEBIJAKAN POLITIK DALAM NEGERI

PRESIDEN B.J. HABIBIE

A. Penyusunan Kabinet Reformasi Pembangunan

B.J. Habibie menjabat sebagai Presiden Indonesia yang ketiga menggantikan Presiden Soeharto yang lengser dari jabatan sebelum masa baktinya selesai. Dalam waktu yang terbilang singkat, kurang dari 24 jam setelah menjabat sebagai Presiden, B.J. Habibie mengumumkan kabinet yang dipimpinnya dengan diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan. Tabel 1. Kabinet Reformasi Pembangunan No Jabatan Nama 1 Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid. 2 Menteri Luar Negeri Ali Alatas 3 Menteri Pertahanan dan KeamananPanglima ABRI Wiranto 4 Menteri Kehakiman Muladi 5 Menteri Penerangan Yunus Yosfiah 6 Menteri Keuangan Bambang Subianto 7 Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rahardi Ramelan 8 Menteri Pertanian Soleh Solahudin 9 Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto 10 Menteri Kehutanan dan Perkebunan Muslimin Nasution 11 Menteri Pekerjaan Umum Rachmadi Bambang 26 Sumadhijo 12 Menteri Perhubungan Giri Suseno Hadihardjono 13 Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Marzuki Usman. 14 Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Adi Sasono 15 Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris. 16 Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan AM Hendropriyono 17 Menteri Kesehatan Faried Anfasa Moeloek 18 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Juwono Soedarsono 19 Menteri Agama Malik Fajar 20 Menteri Sosial Justika Baharsjah 21 Menteri Negara Sekretaris Negara Akbar Tandjung. 22 Menteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Bappenas Boediono 23 Menteri Negara Riset dan TeknologiKepala BPPT Muhammad Zuhal 24 Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik NegaraKepala Badan Pengelola BUMN Tanri Abeng 25 Menteri Negara Pangan dan Holtikultura A.M. Saefuddin 26 Menteri Negara KependudukanKepala BKKBN Ida Bagus Oka 27 Menteri Negara InvestasiKepala BKPM Hamzah Haz 28 Menteri Negara AgrariaKepala BPN Hasan Basri Durin 29 Menteri Negara Perumahan Pemukiman Theo L. Sambuaga. 30 Menteri Negara Lingkungan HidupKepala Bapedal Panangian Siregar 31 Menteri Negara Peranan Wanita Tuti Alawiyah 32 Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Agung Laksono. 33 Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Feisal Tanjung 34 Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita. 35 Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Hartarto Sastrosoenarto 27 36 Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Haryono Suyono Sumber: http:id.wikipedia.orgwikiKabinet_Reformasi_Pembangunan . Diakses pada tanggal 19 Maret 2015 40 Permasalahan-permasalahan negara yang dihadapi Pemerintahan B.J. Habibie tidak hanya mengenai krisis ekonomi yang belum terselesaikan, akan tetapi juga mengenai permasalahan politik dalam negeri. Pemerintahan B.J. Habibie dengan Kabinet Reformasi Pembangunan dihadapkan dengan 6 tuntutan reformasi. Keenam tuntutan reformasi antara lain 1 Penegakan supremasi hukum, 2 Pemberantasan KKN, 3 Mengadili mantan Presiden Soeharto dan kroni-kroninya, 4 Amandemen Konstitusi 5 Pencabutan Dwi Fungsi Abri, 6 Pemberian otonomi daerah seluas-luasnya. Presiden Habibie mengawali pemerintahannya dengan sebuah reputasi yang membuatnya tidak dipercaya oleh kalangan aktivis dan mahasiswa, militer, fraksi-fraksi partai besar, pemerintah asing, para investor luar negeri, dan berbagai badan internasional. Ada berbagai langkah-langkah kebijakan yang dilaksanakan pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie setelah terbentuknya Kabinet Reformasi Pembangunan. Kebijakan politik yang diambil yaitu: dengan dibebaskannya para tahanan politik pada masa Orde Baru, peningkatan kebebasan pers, pembentukan parpol dan percepatan Pemilu dari tahun 2003 ke tahun 1999, 40 http:id.wikipedia.orgwikiKabinet_Reformasi_Pembangunan, diakses pada tanggal 19 Maret 2015 . 28 penyelesaian masalah Timor Timur, pengusutan kekayaan Soeharto dan kroni-kroninya, pemberian gelar Pahlawan Reformasi bagi korban Trisakti.

B. Pembebasan Tahanan Politik pada Masa Orde Baru