Pengukuran Dan Variabel METODOLOGI PENELITIAN
27
guru dikelas dan kondisi siswa. Kondisi sekolah SMK Kristen 2 Klaten menggunakan metode pembelajaran kreatif. Selain itu, kondisi ruang kelas
tidak terlalu luas sehingga sulit menerapkan metode pembelajarn yang membutuhkan ruang yang luas. Sedangkan jika dilihat darikondisi siswa,
tidak semua siswa SMK Kristen 2 Klaten aktif ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun pedoman PAP II adalah sebagai berikut Masidjo 1995:
157:
Tabel 3.2 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81 - 100
Sangat Tinggi 66 - 80
Tinggi 56 - 65
Cukup 46 - 55
Rendah 46
Sangat Rendah
3. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Kisi-Kisi Agar penelitian terarah, maka akan dikemukakan berapa definisi
operasional variabel sebagai berikut: a. Motivasi Belajar
1 Definisi Motivasi Belajar Menurut Winkel Uno, 2011:3, motif adalah daya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
28
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Uno 2011:3 dari sudut sumber yang
menimbulkan, motif di bedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan
rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya sedangkan
motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu. Kata motif disamakan artinya dengan kata-kata motive, motif,
dorongan, alasan dan driving force. Motif adalah daya pendorong atau tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau
suatu tenaga di dalam diri manusia yang mendorong manusia bertindak. Sedangkan motivasi sendiri adalah faktor yang mendorong
seseorang bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan,
ataupun mengurangi ketidak seimbangan. 2 Kisi-kisi Motivasi Belajar
Untuk mengukur variabel motivasi belajar siswa, peneliti menguunakan kuesioner dengan lima alternative jawaban yaitu SS
Sangat Setuju, S Setuju, RR Ragu-Ragu, TS Tidak Setuju,
29
STS Sangat Tidak Setuju. Skor jawaban dari lima alternatif jawaban tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah.
Untuk pernyataan yang menghendaki jawaban positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 dan untuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
Indikator Pernyataan
Positif Pernyataan
Negatif 1. Kemauan untuk belajar
dan mengikuti pelajaran.
2. Keinginan untuk menguasai materi
pelajaran. 3. Ketekunan dalam
menyelesaikan tugas. 4. Usaha untuk
meningkatkan prestasi. 1
4, 5, 6, 7, 8
11 13
2, 3
9, 10
12 14
Sumber: Skripsi Yosafat Adrianus
30
b. Kemandirian Belajar 1 Definisi Kemandirian Belajar
Menurut Parker dalam Ali, 2005 kemandirian juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi seseorang yang tidak bergantung
kepada otoritas dan tidak membutuhkan arahan secara penuh. Menurut Setiyawan dalam Yusuf, 2001, kemandirian adalah keadaan
seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dan dapat dinyatakan dalam tindakan atau perilaku seseorang yang dapat dinilai. Arti ini
memberikan penjelasan bahwa kemandirian menunjuk pada adanya kepercayaan akan kemampuan diri untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan tanpa bantuan khusus dari orang lain, keengganan untuk dikontrol orang lain, dapat melakukan sendiri kegiatan-kegiatan dan
menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapi.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kemandirian Belajar
Variabel Indikator
Sub Indikator Item
Positif Negatif
Kemandirian Belajar
Kebebasan 1. Bertindak
2. Bersikap 3
2
Keuletan 1. Ketekunan
2. Keteraturan 3. Usaha
mewujudkan Harapan
6 13
7
31
4. Mencoba sendiri
1
Kreatif dan Inisiatif
1. Kreatif 2. Inisiatif
3. Memanfaatkan
kemampuan yang dimiliki
4,5 16
15
Pengendalian diri dari
dalam 1. Mampu
menyelesaikan masalah
2. Mampu mempengaruhi
lingkungan 8
17
Kemampuan Diri
1. Menerima diri sendiri
2. Percaya pada kemampuan
sendiri 3. Puas akan
usahanya 10, 11
14 12
Tanggung Jawab
1. Rasa tanggung jawab
2. Pemenuhan tanggung
jawab. 9
18
c. Disiplin Belajar 1 Definisi Disiplin Belajar
Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan
keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang
32
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua
di rumah. Unsur-unsur Disiplin :
1. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku. 2. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya
kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut,
tekanan,paksaan dan dorongan dari luar dirinya. 3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah,
membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan
memperbaiki tingkah laku. 5. Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran
perilaku.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Disiplin Belajar
Variabel Indikator
Item Positif
Negatif a. Mentaati tata tertib
sekolah. 4
b. Belajar sesuai dengan 2
33
Disiplin Belajar Siswa
pergantian jadwal dan jam belajar.
c. Pengendalian tingkah laku dalam belajar.
7 8, 9
d. Menyelesaikan tugas dari guru
1 e. Belajar
tanggung jawab
6 f. Memperhatikan
pelajaran di kelasdan mencatat hal yang
penting. 5
g. Persiapan belajar
untuk esok hari 3
h. Bertanya apabila
mengalami kesulitan belajar.
10
Sumber: Skripsi Antonius Bheny Maretino