Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ditengah-tengah keadaan bangsa Indonesia sekarang ini, muncul tuntutan dari masyarakat terhadap mutu lulusan perguruan tinggi. Masyarakat menginginkan lulusan perguruan tinggi tidak hanya menguasai teori-teori yang di pelajari dibangku kuliah saja, akan tetapi diharapkan mampu mengimplementasikannya guna menjawab segala persoalan yang ada di masyarakat. Persoalan yang sering muncul di masyarakat, menginginkan mahasiswa memiliki soft skill yang mampu menuangkan ide dalam bentuk tulisan, kemampuan menyajikan dan mempertahankan ide, serta akan melengkapi pengetahuan yang didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan tentunya sedikit banyaknya ide kreativitas yang digagas akan menjadi faktor penentu mahasiswa mampu mandiri dalam berkarya di masyarakat. Menurut Bimo Walgito 1982:47, mahasiswa dalam proses pendidikan merupakan masukan mentah raw input . Melalui proses pendidikan mahasiswa diarahkan menjadi keluaran output sesuai dengan tujuan pendidikan. Mahasiswa dengan latar belakangnya akan ikut menentukan berhasil tidaknya dalam proses tersebut, latar belakang tersebut seperti kepribadian, kemampuan, minat, bakat masing-masing, mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, kebudayaan yang berbeda satu dengan lainnya . Walaupun banyak kendala yang harus dijalani oleh mahasiswa, akan tetapi mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lulusan yang utuh dan siap bekerja untuk masyarakat. Dalam PP Nomor 60 Tahun 1991 tentang tujuan pendidikan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis danatau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, danatau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, danatau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, danatau kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Dari uraian tersebut sudah jelas peran pemerintah terhadap dunia pendidikan di Indonesia sangat tinggi. Upaya yang dilakukan pemerintah sekarang ini terlihat dari anggaran pembelanjaan negara yang sebagian besar di alokasi di bidang pendidikan, hal ini menandakan bahwa pemerintah benar- benar serius mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk menghadapi perkembangan jaman. Peran mahasiswa nantinya akan dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan yang muncul di masyarakat. Untuk mendukung tercapainya pendidikan tinggi, pemerintah melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DITLITABMAS Ditjen Dikti sudah merealisasikan sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa PKM. Tujuan dari program ini ialah mahasiswa tidak hanya dicetak untuk pintar berargumen secara lisan, namun mahasiswa juga dituntut untuk mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Program Kreativitas Mahasiswa PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DITLITABMAS Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik atau mahasiswa di perguruan tinggi. Soft skill yang didapat oleh mahasiswa dalam mengikuti program ini seperti: rasa percaya diri, kemampuan untuk bekerja secara berkelompok, kemampuan menuangkan ide dalam bentuk tulisan, kemampuan menyajikan dan mempertahankan ide, tentunya akan melengkapi pengetahuan yang didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan sedikit banyaknya ide kreativitas yang digagas mungkin akan menjadi faktor penentu kesuksesan mahasiswa untuk mengabdi dan menyumbangkan segala potensi yang di miliki mahasiswa untuk masyarakat. Universitas Sanata Dharma USD Yogyakarta sebagai salah satu intitusi pendidikan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil, kreatif, dan turut memberikan kontribusi terhadap kebutuhan yang ada dimasyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Universitas Sanata Dharma ikut serta dalam Program Kreativitas Mahasiswa PKM. Hal ini tertuang dalam nilai-nilai yang dikembangkan USD, yaitu competence yang dimaknai sebagai kemampuan akademik yang memadukan unsur-unsur pengetahuan keterampilan, dan sikap. Unsur-unsur dasar competence : pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Conscience yang dimaknai sebagai kemampuan memahami alternatif dan menentukan pilihan baik-buruk dan benar-salah. Unsur-unsur dasar conscience adalah moral, prinsip, tanggung jawab, kejujuran, mandiri, kebebasan, keterbukaan, memiliki semangat pembelajar, kesadaran eling, kewaspadaan prudent , keadilan, konsekuen, dan keseimbangan. Compassion yang dimaknai sebagai kemauan untuk bela rasa pada sesama dan lingkungan Man and Women for and with others . Unsur-unsur compassion adalah: peduli, peka, rela, dan tanggap. Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa di USD ini dilakukan dengan mensosialisasikan kepada seluruh mahasiswa. Seiring berjalannya waktu Program Kreativitas Mahasiswa ternyata kurang diminati oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Fakta di lapangan mahasiswa USD kurang begitu antusias dan berpartisipasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa. Mereka enggan berlomba untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam proposal. Hal tersebut nampak pada mahasiswa yang kurang memanfaatkan kesempatan dan peluang berdasarkan kejadian-kejadian yang sedang terjadi, padahal itulah permulaan karir mahasiswa untuk masyarakat. Berangkat dari rasa keprihatinan terhadap masih rendahnya minat mahasiswa untuk mengikuti PKM, faktor yang mengarah ialah sosialisasi mengenai PKM masih kurang atau biasanya dilakukan secara mendadak, disamping itu kesibukan mahasiswa dengan kegiatan akademik dan non akademik seperti kesibukan tugas kuliah maupun organisasi kampus sering kali membuat mahasiswa kesulitan membagi waktu. Selanjutnya yaitu pemahaman tentang PKM belum sepunuhnya dirasakan oleh segenap mahasiswa karena sampai sekarang masih banyak mahasiswa USD yang belum paham mengenai apa itu PKM. Faktor yang harus diakui bahwa budaya membaca dan menulis masih menjadi masalah mendasar di perguruan tinggi. Budaya membaca juga turut mempengaruhi minat mahasiswa USD mengikuti PKM. Pertama mahasiswa baru atau mahasiswa tingkat persiapan yang duduk di tahun-tahun pertama kurang biasa membaca. Dibawah ini tersaji penelitian menurut para ahli tentang budaya membaca dilingkungan perguruan tinggi dalam buku Tarigan, dkk. 1989:194. Menurut Charter Dari 1.029 mahasiswa tingkat persiapan merupakan indikasi penyebabnya 68 dosen tidak pernah menunjukkan petunjuk cara membaca sebuah bab dalam sebuah buku secara efektif, 70 dosen tidak mengajarkan bagaimana agar konsentrasi dalam melakukan aktivitas membaca, 64 tidak menunjukkan bagimana cara minat baca, dan 70 tidak mengajarkan cara mengevaluasi secara kritis dan bagimana cara memahami ide-ide penulis buku yang sedang dibaca atau mengetahui arah atau ide-ide terlebih dahulu buku yang dibacanya. Sedangkan menurut Hafler dan Douglas Menyimpulkan bahwa setelah delepan tahun mengontrol suatu pengetesan secara seksama, dua sampai tiga mahasiswa ketika memasuki perguruan tinggi pada tahun-tahun pertama kekurangan keterampilan membaca. Menurut Hafler menaksir hal tersebut bahwa 95 mahasiswa kurang memiliki keterampilan membaca secara memadai dan sangat relatif kecil presentasenya mahasiswa yang mempunyai keterampilan membaca secara memadahi dalam melaksanakan kewajiban di perguruan tinggi. Permasalahan kedua adalah kesalahan konsepsi mengenai penyebab kekurangan membaca. Banyak dosen yang menganggap bahwa kurangnya minat baca dan kebiasaan membaca dikalangan mahasiswa tingkat persiapan adalah akibat kurangnya persiapan waktu di SMA. Para dosen merasa enggan menanggapi permasalahan membaca ini atau mengadakan studi keterampilan membaca atau sikap membaca, di mana sebenarnya perannya sangat diperlukan. Masalah minat dan kebiasaan membaca cenderung masih terabaikan. Pada hal itu sangatlah penting bagi para mahasiswa. Selanjutnya menurut Towsend Walau bagimanapun kalau sarana ini tidak mencukupi maka sukar untuk menciptakan kebisaan membaca, keterampilan membaca, dan sikap efektif sehingga menghasilkan output yang mutunya cukup dari sekolah lanjutan yang siap ke perguruan tinggi. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi saat ini adalah rendahnya keaktifan mahasiswa dalam membaca buku yang dapat menunjang studinya. Padahal dengan membaca buku mahasiswa mempunyai salah satu modal utama ilmu pengetahuan, keterampilan, berwawasan luas, dan sikap perilaku yang berkepribadian luhur. Sebenarnya peran dosen sangat dibutuhkan, namun saat ini peran dosen tergolong rendah, hal ini yang menyebabkan mahasiswa tidak ada keinginan untuk membaca buku-buku dan sering kali menghambat mahasiswa dalam menuangkan ide atau gagasan. Selanjutnya masalah prestasi belajar mahasiswa, yang dapat dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Peran dosen juga ikut mempengaruhi yaitu sebagai pendamping yang bisa memberikan motivasi mahasiswa agar supaya tertarik mengikuti PKM. Motivasi bisa melalui berbagai diskusi atau seminar, pelatihan-pelatihan membuat proposal PKM, atau bila perlu dengan suatu strategi berupa pemberian nilai A pada mata kuliah terkait bagi mahasiswa yang lolos seleksi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional PIMNAS. Dengan tidak adanya hal tersebut, maka sering kali mahasiswa tidak mau mengikuti PKM karena mahasiswa merasa tujuan mereka kuliah adalah mendapatkan Indeks Prestasi yang baik. Dan disamping itu mahasiswa yang berbekal ilmu yang tinggi atau berprestasi tinggi cenderung lebih banyak mengikuti PKM. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud ingin meneliti keberminatan mahasiswa USD mengikuti PKM. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa PKM, Budaya Membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif IPK terhadap Minat Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa ”. Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 20112012 Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penentuan pengambilan studi kasus ini dikarenakan jumlah mahasiswa USD sangat banyak, sehingga peneliti hanya membatasi pada mahasiswa semester III Tahun Akademik 20112012 saja.

B. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : studi kasus pada mahasiswa fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

0 0 2

Pengaruh program studi, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dan pemahaman mahasiswa tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 176

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma : stu

0 0 182

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), budaya membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa : studi kasus mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan

0 2 202

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : survei pada mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univers

0 2 97

Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM

0 0 203

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM

2 5 180

Surat PKM Revisi Surat Pemberitahuan Penerimaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bagi Mahasiswa Departemen PLS FIP UPI

0 3 1

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : survei pada mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univers

0 0 95

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), KREATIVITAS MAHASISWA, DAN PEKERJAAN YANG DIHARAPKAN SETELAH LULUS TERHADAP MINAT MENGIKUTI PKM

0 2 200