Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM

(1)

PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK),

PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA (PKM), DAN KREATIVITAS MAHASISWA

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh: Lucia Tri Utami NIM: 091334066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK),

PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA (PKM), DAN KREATIVITAS MAHASISWA

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh: Lucia Tri Utami NIM: 091334066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus Ibuku di Surga, Christiana Waldjiani Ayahku tercinta, Stephanus Hartaka Kakakku tersayang, Yoshep Windarko dan Caecilia Windarti Almamaterku, Universitas Sanata Dharma


(6)

MOTTO

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”

(Matius 7:12)

“Hanya orang-orang hebat yang mampu berbagi kebahagiaan yang dimiliki. Hanya orang-orang kuat yang mampu menemukan kebahagiaan

dibalik kesedihan dirinya!” (Komik Daun Talas)


(7)

(8)

(9)

ABSTRAK

PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK), PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), DAN

KREATIVITAS MAHASISWA TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lucia Tri Utami Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh indeks prestasi kumulatif mahasiswa terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM; (2) pengaruh pemahaman mahasiswa tentang PKM terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM; dan (3) pengaruh kreativitas mahasiswa terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM.

Studi kasus ini dilaksanakan di sepuluh (10) program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma pada bulan Desember 2012. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Jumlah sampel penelitian ini adalah 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah kombinasi purposive sampling dan

accidental sampling. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis Chi Square (χ²).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh yang signifikan indeks prestasi kumulatif mahasiswa terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM (Asymp. Sig. = 0,719 > α = 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman mahasiswa tentang PKM terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM (Asymp. Sig = 0,000 < α 0,05); dan (3) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas mahasiswa terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM (Asymp. Sig = 0,000 < α 0,05).


(10)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMMULATIVE ACHIEVEMENT INDEX (CAI), STUDENT’S UNDERSTANDING ON STUDENT’S CREATIVITY PROGRAM

(SCP), AND STUDENT’S CREATIVITY TOWARD INTEREST TO JOIN SCP

A Case Study toward The Students of Teacher Training and Education Departement of Sanata Dharma University Yogyakarta

Lucia Tri Utami Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

The purpose of this study is to know: (1) the influence of commulative achievement

index toward the interest to join SCP; (2)the influence of student‟s understanding on SCP

toward the interest to join SCP; and (3) the influence of student‟s creativity toward

interest to join SCP.

This study was carried out on ten of study programs on The Departement of Teacher Training and Education of Sanata Dharma University in December 2012. The data gathering was questionnaire. The research samples were 392 students. The technique of gathering samples was a combination of purposive sampling and accidental sampling. The techniques of analyzing the data ware descriptive analysis and Chi Square (χ²)

analysis.

The result proves that: (1) there is no significant influence of student‟s commulative

achievement index toward the interest to join SCP (Asymp. Sig = 0,719 > α = 0,05); (2)

there is a positive significant influence of student‟s understanding on SCP toward interest

to join SCP (Asymp. Sig = 0,000 < α = 0,05); and (3) there is a positive significant

influence of student‟s creativty toward interest to join SCP (Asymp. Sig = 0,000 < α

0,05).


(11)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat

Mengikuti PKM”, yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dorongan, bantuan, dan masukan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

4. Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar mendampingi, meluangkan waktu, memberikan nasehat, kritik, dan saran selama menyusun skripsi ini.

5. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.


(12)

6. Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membimbing dan mendidik penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

8. Mbak Aris Sudarsilah yang telah memberikan pelayanan yang baik selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

9. Ibuku Christiana Waldjiani di Surga, terima kasih untuk semua yang telah kau berikan dalam hidupku. Damai di Surga, aku kangen ibuk.

10. Ayahku Stephanus Hartaka, terima kasih untuk doa, dukungan, cinta, kasih serta semua yang terbaik yang kau berikan sampai saat ini. I love you, Dad!

11. Kakakku Yoseph Windarko dan Caecilia Windarti, yang selalu memberikan doa dan semangat dalam penulisan skripsi ini. Aku wes lulus lho, Boss!!!

12. Rekan-rekan Tim Penelitian Bersama Dosen: Ivanny Safitrianingsih, Margareta Novita Sari, Lucia Anita Nugraheni, Yorisa Wahyu Saptian, Maria Bety S, Puteri Wijayanti, dan Laurentius Anggita Yudha. Terima kasih atas segala kesempatan baik waktu, tenaga, pemikiran guna terselenggaranya penelitian ini.

13. Teman-teman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2009: Anggelina Kalla Ina Liwun, Agustina Etiningsih, Susilawati, Yennica Tri Utami, Agnes Ria, Pratamaningsih, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih untuk kebersamaan dan berbagai pengalaman yang penulis dapatkan dari kalian semua. Ayo kapan kita kemana, Bro!!


(13)

14. Teman-teman Volunteer Perkampungan Sosial Pingit: Romo Galak, Para Frater, Robet Koyanmar, Stella Vania, Sigit Darmawan, Fransisca Budiningtyas, Fransiskus Tedi, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman dalam berbagi kebahagiaan bersama kalian. Pingit, BERANI!!!

15. Teman-teman Grup Dolan: Purindraswari Dyahpramesti, Aria Puji Utami, Wisnu Perdana, Marselinus Tri, Andreas Yanulian, terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, dan dukungannya. Ayo dolan kemana lagi kitah???

16. Frater Thomas S Widhiyudana, terima kasih selalu memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi dan bantuannya dalam meng-Inggriskan abstrak. Cepet jadi romo, Man!!

15. Teman-teman Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma: Antonia Cunino, Angela Astri, Anastasia Astrid Lase, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman berdinamika dengan kalian.

16. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih juga sudah boleh berbagi ilmu dan pengalaman.

17. Semua pihak telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

18. Dan semua pihak yang tidak pernah bosan menanyakan kepada saya „kapan lulus???’ God Bless.


(14)

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Teoritik ... 7

1. Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 7

a. Pengertian Minat ... 7

b. Pengertian PKM ... 8

c. Jenis-jenis yang Mempengaruhi Minat ... 10

d. Cara Menentukan Minat ... 10

e. Cara Mengembangkan Minat ... 10

f. Tiga Aspek Minat ... 11

g. Macam-macam Minat ... 12


(16)

i. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ... 13

2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 18

3. Pemahaman Mahasiswa tentang PKM ... 18

4. Kreativitas Mahasiswa ... 20

a. Pengertian Mahasiswa ... 20

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 21

c. Ciri-ciri orang yang Kreatif ... 22

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berfikir ... 25

D. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 29

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

E. Variabel Penelitian dan Teknik Pengukuran ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 42

H. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Deskripsi Data ... 60

B. Analisis Prasyarat Data ... 65

C. Pengujian Hipotesis ... 67

D. Pembahasan ... 75

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Keterbatasan Penelitian ... 79

C. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Data Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma ... 31

Tabel 3.2. Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP Universitas Sanata Dharma ... 32

Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP Universitas Sanata Dharma ... 34

Tabel 3.4. Cara Penentuan Skor Indeks Prestasi Kumulatif... 36

Tabel 3.5. Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM ... 37

Tabel 3.6. Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Kreativitas Mahasiswa ... 37

Tabel 3.7. Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner unttuk Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 38

Tabel 3.8. Kisi-kisi Kuesioner ... 39

Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM... 44

Tabel 3.10. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM ... 45

Tabel 3.11. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM Tanpa Butir P39, P43, dan P45 ... 47

Tabel 3.12. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Kreativitas MAhasiswa ... 48

Tabel 3.13. Kriteria Koefisien Korelasi RReliabilitas ... 49

Tabel 3.14. Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 50

Tabel 3.15. Kriteria Keeratan ... 56

Tabel 3.16. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi... 58

Tabel 4.1. Responden Penelitian ... 61


(18)

Tabel 4.3. Deskripsi Minat Mengikuti PKM ... 62 Tabel 4.4. Deskripsi Pemahaman tentang PKM... 63 Tabel 4.5. Deskripsi Kreativitas Mahasiswa ... 64 Tabel 4.6. Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel

Penelitian ... 65 Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas Masing-masing Variabel

Penelitian ... 66 Tabel 4.8 Tabel Kontingensi Pengaruh Variabel IPK terhadap Variabel

MinatMahasiswa Mengikuti PKM... ... 68 Tabel 4.9. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Variabel IPK terhadap

Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... .68 Tabel 4.10. Tabel Kontingensi Pengaruh Variabel Pemahaman Mahasiswa

tentang PKM terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 70 Tabel 4.11. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Variabel Pemahaman

Mahasiswa tentang PKM terhadap Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM... 70 Tabel 4.12. Tabel Kontingensi Pengaruh Variabel Kreativitas Mahasiswa

terhadapVariabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 72 Tabel 4.13. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Variabel Kreativitas


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 86

a. Kuesioner Penelitian ... 87

b. Lembar Jawab Penelitian ... 93

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 95

a. Data Induk Variabel Indeks Prestasi Kumulatif ... 96

b. Data Induk Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM . 106 c. Data Induk Variabel Pemahaman tentang PKM ... 117

d. Data Induk Variabel Kreativitas ... 134

Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 151

a. Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 152

b. Pemahaman tentang PKM ... 154

c. Kreativitas ... 158

Lampiran 4 Pengujian Hipotesis dan PAP II ... 160

a. Perhitungan Deskriptif Minat Mahasiswa Mengikuti PKM 161 b. Perhitungan Deskriptif Pemahaman tentang PKM ... 162

c. Perhitungan Kreativitas ... 163

d. Perhitungan Skala Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 165

e. Perhitungan Skala Pemahaman tentang PKM ... 165

f. Perhitungan Skala Kreativitas ... 166


(20)

a. Uji Normalitas Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 168

b. Uji Normalitas Pemahaman tentang PKM ... 168

c. Uji Normalitas Kreativitas ... 169

d. Uji Linieritas Pemahaman tentang PKM dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 170

e. Uji Linieritas Kreativitas dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKm ... 170

Lampiran 6 Perhitungan Deskriptif Chi Square ... 171

a. Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 172

b. Pemahaman tentang PKM ... 172

c. Kreativitas ... 172

Lampiran 7 Uji Chi Square ... 173

a. IPK dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 174

b. Pemahaman tentang PKM dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 175

c. Kreativitas dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 176

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 172

a. Surat Ijin Penelitian Dekan FKIP ... 179

b. Surat Ijin Penelitian Wakil Rektor I USD ... 180


(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Selain itu melalui program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan kontribusi nyata mereka dalam penyelesaian permasalahan dan realita masyarakat yang ada. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu PKM.

PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Pada awalnya, dikenal 5 (lima) jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu Penelitian (PKMP), Kewirausahaan (K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I). Sejak Januari 2009,


(22)

DITLITABMAS mengelola 6 (enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi tugas Direktorat Akademik dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada DITLITABMAS. Karena sifatnya yang identik dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Dengan demikian, di dalam PKM-KT terkandung 2 (dua) program penulisan, yaitu: PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan artikel hasil kegiatan, tidak lagi ditampilkan dalam PIMNAS, namun dimuarakan pada e-journal. Sedangkan PKM-GT yang berpeluang didiskusikan dalam forum terbuka, diposisikan sebagai pengganti PKM-AI di PIMNAS. PKM-PKM dari universitas-universitas seluruh Indonesia yang masuk ke Dikti akan disaring untuk kemudian bermuara pada PIMNAS.

Namun sayangnya, program tersebut kurang atau memang tidak diminati oleh mayoritas mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari prosentase jumlah mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan jumlah mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang terlibat aktif dalam kegiatan PKM. Hanya ada puluhan mahasiswa yang membuat proposal, dan yang akhirnya memenangkan hibahnya pun bisa dihitung dengan jari. Mahasiswa saat ini lebih disibukkan dengan kegiatan akademik saja dan kegiatan-kegiatan yang bersifat individualis di luar kampus. Sangat disayangkan jika rutinitas rekan-rekan mahasiswa hanya dilewatkan dengan kegiatan akademik tanpa dibarengi kegiatan penelitian dan pengabdian.


(23)

Pemahaman mahasiswa mengenai PKM masih sangat kurang sehingga kemungkinan jumlah mahasiswa yang mengikuti PKM tergolong berjumlah sedikit. Tak dapat dipungkiri banyak faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM salah satunya adalah sosialisasi tentang PKM di Universitas Sanata Dharma masih kurang sehingga mahasiswa tidak mengetahui program tersebut. Sosialisasi tentang PKM hanya dilakukan setiap semester ganjil pada mahasiswa semester tiga, itu pun hanya diikuti oleh beberapa program studi saja. Sehingga penyuluhan tentang PKM tidak merata di setiap program studi dan pemahaman mahasiswa akan PKM masih kurang. Selain itu, harus diakui bahwa IPK merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam mengikuti PKM. IPK merupakan hasil akhir dari usaha mahasiswa yang selama satu semester berjuang untuk mendapatkan nilai yang terbaik sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Sebagian besar mahasiswa disibukkan oleh segala macam kegiatan perkuliahan agar mendapatkan prestasi yang baik. Mahasiswa dengan IPK yang tinggi tidak menjamin orang itu kreatif. Akan tetapi mahasiswa yang kreatif belum tentu memiliki IPK yang tinggi. Dengan tidak adanya ketentuan IPK yang diberikan, maka minat mahasiswa untuk mengikuti PKM akan semakin bertambah.

Faktor lain yang mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM adalah kreativitas. Kreativitas itu lahir dari pemikiran yang ikhlas dan tanpa adanya paksaan. Hal ini membuat setiap mahasiswa yang mengikuti akan menyelesaikannya dengan sesuka hati tanpa adanya kreativitas dalam setiap


(24)

kegiatannya. Tingkatan kreativitas tersebut tergantung bagaimana pribadi mahasiswa tersebut untuk mengembangkannya. Adanya program PKM dari Dirjen DIKTI bertujuan mengasah kreativitas mahasiswa. Memang untuk mengembangkan kreativitas tidak hanya melalui PKM, aktivitas mahasiswa di lingkungan kampus juga dapat meningkatkan kreativitas, misalnya dengan adanya UKM, ataupun mata kuliah yang menuntut adanya kreativitas. Dalam hal ini program studi seharusnya sangat mendukung mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PKM. Karena dari program studi ini mahasiswa memperoleh bimbingan.

Berdasarkan keadaan diatas, peneliti bermaksud ingin meneliti bagaimana minat mahasiswa terhadap program kreativitas mahasiswa dengan judul “Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Pemahaman Mahasiswa tentang PKM dan Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PKM”.

B. Batasan Masalah

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat sangat luas. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang ada pada diri mahasiswa dan erat hubungannya dengan mahasiswa, yaitu pengaruh IPK, pemahaman mahasiswa tentang PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap pembentukan minat mahasiswa mengikuti PKM.


(25)

C. Rumusan masalah

1. Apakah IPK mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM?

2. Apakah pemahaman mahasiswa tentang PKM mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM?

3. Apakah kreativitas mahasiswa mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah IPK mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM.

2. Untuk mengetahui apakah pemahaman mahasiswa tentang PKM mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM.

3. Untuk mengetahui apakah kreativitas mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi universitas dalam menyelenggarakan PKM agar lebih baik.


(26)

2. Bagi Fakultas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja fakultas dalam penginformasian PKM agar lebih efektif.

3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan para mahasiswa bisa mengetahui seberapa besar teman-teman mahasiswa mempunyai minat mengikuti PKM.

4. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui minat mahasiswa terhadap keikutsertaan dalam PKM.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Teoritik

1. Minat Mahasiswa Mengikuti PKM a. Pengertian Minat

Kamisa (1997:370), mengartikan minat sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Menurut Poerwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976:650), minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Sedangkan menurut Hurlock (1995:144), minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Selain itu Gunarso (1995 : 68), menjelaskan bahwa minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat seseorang tergantung pada besarnya ketertarikan terhadap suatu objek, aktivitas dan lain-lain. Semakin besar ketertarikan pada objek/aktivitas tersebut maka semakin besar pula minat seseorang tersebut.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan, kesukaan, perhatian, sumber motivasi yang mendorong orang


(28)

untuk melakukan apa yang diinginkan. Setiap orang bebas memilih aktivitas/kegiatan yang sesuai dengan minatnya sehingga apa yang mereka kerjakan akan memperoleh hasil yang memuaskan.

b. Pengertian PKM

Lulusan perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill.

Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan atau kemahiran tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat konstruktif realistik, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) serta dapat diwujudkan.

Menurut Buku Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Tabel 2.1.

Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

No Kriteria

Bidang Kegiatan PKMP *) PKMK

*) PKMM*) PKMT*) PKMKC*) PKM-AI

PKM-GT*)

1. Inti Kegiatan Karya kreatif, inovatif dalam penelitian Karya kreatif, dalam membuka peluang usaha Karya kreatif, inovatif dalam membantu masyarakat Karya kreatif, inovatif dalam menciptakan karya teknologi Karya kreatif, inovatif dalam IPTEKS Karya kreatif, dalam penulisan artikel ilmiah Karya tulis dalam penuangan /gagasan


(29)

2. Materi Kegiatan Sesuai bidang ilmu lintas bidang dianjurkan Semua bidang ilmu atau yang relevan Semua bidang ilmu atau yang relevan Semua bidang ilmu. Lintas bidang dianjurkan Semua bidang ilmu atau yang relevan Karya kelompok yang telah dilaksanakan Karya kelompok

3. Strata Pendidikan Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 4. Jumlah

Anggota 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang

5. Alokasi Pendanaan Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Insentif Rp 3 juta

Insentif Rp 3 juta

6. Laporan Akhir Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil

Kerja Artikel Artikel

7. Luaran Artikel, Paten Barang dan jasa komersial dan artikel Jasa, desain, barang, dan artikel Paten, model desain, piranti lunak, jasa dan artikel Sistem, desain, barang, prototipe dan artikel Artikel Ilmiah Gagasan kreatif yang tertulis dan artikel *) Program yang bermuara di PIMNAS

Keterangan:

1) PKM-P adalah PKM-Penelitian, 2) PKM-K adalah PKM-Kewirausahaan,

3) PKM-M adalah PKM-Pengabdian kepada Masyarakat, 4) PKM-T adalah PKM-Penerapan Teknologi,

5) PKM-KC adalah PKM-Karya Cipta, 6) PKM-I adalah PKM-Penulisan Ilmiah, dan 7) PKM-GT adalah PKM-Gagasan Tertulis.

PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandasan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Kreativitas merupakan jelmaan integratif 3 (tiga) faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan, dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, persepsi, dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika, dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai taraf kreatif, ketiga faktor tersebut agar bisa di jalankan dalam


(30)

sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

c. Jenis-Jenis yang Mempengaruhi Minat

Menurut Winkel (1987:27-28), jenis-jenis yang mempengaruhi minat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Minat secara intrinsik

Minat secara intrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar seperti sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi dan sebagainya.

2) Minat secara ekstrinsik

Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan atau pengaruh dari luar individu seperti latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua, minat teman sebaya, lingkungan dan sebagainya.

d. Cara Menentukan Minat

Dalam Buku Pendidikan Konseling dan Bimbingan Karir (Dewa Ketut Sukardi, 1988:63-64), ada tiga cara untuk menentukan minat, yaitu: 1) Minat yang Diekspresikan (Expressed Interest)

Yaitu seseorang dapat mengungkapkan minat dengan kata tertentu. Misalnya: Seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar membaca.

2) Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)

Yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: Seseorang yang sering mengikuti Sosialisasi Penulisan Program Kreativitas Mahasiswa. 3) Minat yang Diinventarisasikan (Inventoried Interest)

Yaitu seseorang dapat diukur minatnya dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

e. Cara Mengembangkan Minat


(31)

1) Pembimbing atau pendidik harus menunjukkan antusias yang tulus untuk mensukseskan kursus dan kegiatan pendidikan lain.

2) Peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara jelas melalui jalan pikirannya sendiri tentang subjek yang dipelajari, kegiatan yang dilakukan akan membantu mereka secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari atau membantu masyarakat secara keseluruhan. 3) Peserta didik harus memperoleh pengetahuan pokok yang

berhubungan dengan topik yang dipelajari dan harus mempunyai pengertian yang jelas mengenai hubungan antara topik dengan pengetahuan utama tersebut.

4) Pengetahuan yang terkait tersebut harus dibiarkan berkembang selama kursus.

5) Rasa tertarik yang tinggi harus dipertahankan disetiap pertemuan kelompok:

a) Cek, apakah peserta didik memang telah memperoleh pengetahuan yang mereka inginkan

b) Hubungkan materi yang diajarkan dengan hal-hali diluar kursus yang menarik

c) Gunakan materi audio visual yang sesuai

d) Pertahankan sedapat mungkin agar peserta didik tetap berpikir 6) Pendidik atau pembimbing harus membantu peserta didik untuk

mengukur kemajuan mereka sendiri.

7) Pendidik harus menunjukkan rasa senang terlibat dalam proses belajar bersama peserta didik daripada menonjolkan pendapat pribadinya. 8) Suasana belajar pada setiap pertemuan harus akrab, gembira, senang,

sopan, dan demokratis. f. Tiga Aspek Minat

Menurut Hurlock (1995:117), ada tiga aspek minat dalam http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf, yaitu:

1) Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

2) Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.


(32)

3) Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

g. Macam-Macam Minat

Menurut Witherington (1999:26), dalam

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf, membagi minat menjadi 2 yaitu:

1) Minat primitif

Minat primitif disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas.

2) Minat kultural

Minat Kultural disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.

h. Kriteria Minat

Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi: 1) Rendah

Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat. 2) Sedang

Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera.

3) Tinggi

Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera. Apabila dikaitkan dengan PKM, maka minat yang dimaksud adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti suatu kegiatan PKM. PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki


(33)

kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Sehingga yang dimaksud dengan minat mengikuti PKM dalam penelitian ini adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan PKM, antara lain: PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I).

i. Kondisi yang Mempengaruhi Minat

1) Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat menurut Nursalam (2003):

a) Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikemukakan L.W. Green (dalam Notoatmojo. 1997) mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka. c) Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.


(34)

2) Sedangkan Yuwono (2001:40) mengemukakan minat seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:

a) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

b) Sistem pendukung

Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan. c) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya. Apabila dikaitkan dengan PKM, maka faktor-faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PKM diduga antara lain:

a) Kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik

Kegiatan akademik yang dimaksud adalah kegiatan belajar-mengajar baik didalam ruangan maupun diluar ruangan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas sebagai lembaga pendidikan. Semakin banyak kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik maka keterampilan yang dimiliki dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan yang dia miliki, misalnya dalam kegiatan PKM yang diselenggarakan pihak Universitas. Keterampilan akademik yang dimiliki mahasiswa mendorong minatnya dalam mengikuti PKM untuk memberikan kontribusi karya yang kreatif dalam penulisan artikel ilmiah.


(35)

b) Kesibukan mahasiswa di luar kampus (kegiatan sosial)

Kegiatan sosial yang dimaksud adalah kegiatan extraordinary yang dilakukan oleh mahasiswa dimana merupakan kegiatan yang sifatnya berhubungan langsung dengan masyarakat. Semakin banyak kesibukan mahasiswa dalam kegiatan sosial maka keterampilan yang dimiliki dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan yang dia miliki, misalnya dalam kegiatan PKM. Keterampilan yang dimiliki mahasiswa mendorong minatnya dalam mengikuti PKM untuk memberikan kontribusi karya yang kreatif dan inovatif dibidang kewirausahaan yang berorientasi pada profit serta menyalurkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja masyarakat yang tercakup suatu wadah pengembangan kreativitas yaitu PKM. c) Indeks Prestasi Kumulatif

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah kumulatif IP, menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma (2009:15), adalah “tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan

sampai dengan dua angka di belakang koma”. Dengan

mencantumkan IPK yang dimiliki, peluang mahasiswa untuk mengikuti berbagai macam perlombaan semakin besar. Dalam PKM juga mempertimbangan IPK sebagai kriteria mengikuti PKM. Hal ini yang juga mempengaruhi minat mengikuti PKM.


(36)

d) Pemahaman mahasiswa tentang PKM

Pemahaman adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang didapat melalui sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan kunci utama dari sebuah pemahaman. Dengan mengetahui apa itu PKM, jenis-jenis PKM, kriteria program PKM, karakeristik dan manfaat PKM akan mendorong minat mahasiswa untuk mengikuti PKM.

e) Kreativitas mahasiswa

Kreativitas adalah merupakan suatu bentuk karya atau kreasi yang baru, baik bagi diri pembuatannya ataupun baru bagi orang lain. Hasil kreasi tersebut benar-benar baru ataupun merupakan hasil modifikasi dari yang ada sebelumnya dan selanjutnya, dipakai untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok. Kreasi yang dibuat oleh mahasiswa dapat disalurkan pada suatu wadah pengembangan kreativitas yaitu PKM yang memungkinkan terjadinya minat mengikuti PKM.

f) Intensitas Sosialisasi

Intensitas sosialisasi adalah usaha yang dilakukan seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai suatu tujuan yang dapat mentransferkan kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang belajar dengan semangat yang tinggi maka akan menunjukkan hasil yang


(37)

baik dan hasil yang baik tersebut dapat ditransfer ke generasi yang lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Hasil transfer tersebut dapat disalurkan dalam suatu wadah pengembangan kreativitas, yaitu PKM. Hal ini juga yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM.

g) Budaya membaca

Budaya membaca adalah buah pikiran, akal budi manusia yang sukar untuk diubah, dan menghasilkan suatu proses pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dengan menggunakan media kata-kata atau bahasa tulis sehingga memperoleh keterampilan untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Dari pengertian budaya membaca dapat disimpulkan semakin sering intensitas waktu membaca seseorang, semakin banyak buah pikiran yang dapat disalurkan dalam media bahasa tulis. Media tersebut tercakup dalam PKM sebagai suatu wadah pengembangan kreativitas mahasiswa yang merupakan salah satu yang mendorong minat mahasiswa mengikuti PKM.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM, peneliti lebih tertarik untuk meneliti Indeks Prestasi Kumulatif, Pemahaman Mahasiswa tentang PKM, dan Kreativitas Mahasiswa. Ketiga variabel ini diduga kuat mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM.


(38)

2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari belajar. Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa, peneliti menggunakan istilah Indeks Prestasi (IP), menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntasni Universitas Sanata Dharma (2009:15), adalah “tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai dengan dua angka di belakang koma”. Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah kumulatif IP dan dalam penelitian ini menganalisis, IPK mahasiswa FKIP semester II.

3. Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang berarti proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau fisik, seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat berpikir tentang hal ini dan menggunakan konsep-konsep untuk mengerti dan memahami suatu

objek abstrak atau fisik tersebut (dalam

http://en.wikipedia.org/wiki/Understanding). Sementara menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2008:998), pemahaman adalah proses, pembuatan memahami atau memahamkan.

Menurut kamus psikologi kata pemahaman berasal dari kata “insight

yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang


(39)

dimiliki seseorang. Memahami bukan hanya sekedar mengetahui. Memahami lebih kepada bagaimana seseorang itu bisa mencerna dengan baik suatu pengetahuan yang sudah ia peroleh. Sehingga dia bisa menjelaskan pengetahuan tersebut dengan jelas apabila ada yang bertanya kepadanya. Untuk memiliki pemahaman tersebut, kita perlu sebuah proses. Orang akan sungguh-sungguh paham apabila proses yang dia lalui untuk menuju paham itu berjalan dengan baik, sehingga pemahaman dapat tercapai. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang didapat melalui sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan kunci utama dari sebuah pemahaman.

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu PKM.


(40)

Untuk mengikuti PKM ini tentunya mahasiswa harus memahami tentang PKM itu sendiri. Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengetahui betul apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria PKM, mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses untuk memahami PKM.

4. Kreativitas Mahasiswa a. Pengertian Kreativitas

Definisi Kreativitas menurut pakar dalam

http://club3ict.wordpress.com/2011/02/18/hakikat-kreativitas-dan-teori-kreativitas, dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Munandar (1995:25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

2) Mangunhardjana (1986:11) kreativitas diartikan sebagai kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.

3) Imam Musbikin (2006:6) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab.


(41)

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers (dalam Munandar, 1999) adalah:

1) Faktor internal individu

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :

a) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha

defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman

tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.

b) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.

c) Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

2) Faktor eksternal (lingkungan)

Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain:

a) Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media.

b) Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.

c) Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang.

d) Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.

e) Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati.


(42)

f) Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda. g) Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.

h) Adanya interaksi antara individu yang berhasil.

i) Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif.

Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan pembentukan krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari pendidik.

c. Ciri-Ciri Orang yang Kreatif

Ciri-ciri orang yang kreatif menurut Zimmerman dan Hart, DePorter dan Hernacki, dan Roger VonOech adalah sebagai berikut: 1) Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik

Orang kreatif tidak begitu saja menerima segala sesuatu apa adanya. Mereka selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki keadaan. Mereka melihat sesuatu yang dilihat oleh orang lain, tetapi sering kali memikirkan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh orang lain. Mereka memandang masalah sebagai peluang dan tantangan yang menggugah semangat untuk mencari inovasi. Sering kali hal-hal ini adalah hal-hal yang kecil, hal-hal yang kita terima apa adanya setiap hari.

2) Orang kreatif pencetus paradigma

Paradigma adalah seperangkat atau kerangka rujukan. Orang kreatif menerobos batas-batas baku dalam mencari solusi. Mereka mempelajari situasi dengan memanfaatkan banyak sudut pandang dan mampu melakukan pergeseran dramatis dalam pemikiran yang disebut pergeseran paradigma untuk mendapatkan solusi atau kesepakatan. 3) Orang kreatif mempunyai pemikiran inkuisitif

Orang kreatif selalu ingin tahu. Ini menjadi kebiasaan. Mereka selalu bertanya “mengapa” dan memikirkan segala sesuatu yang tengah berjalan. Mengetahui cara kerja sesuatu berarti dapat mengembangkan berbagai hal dari sesuatu tersebut.


(43)

4) Orang kreatif mempunyai kebiasaan bertindak

Orang kreatif tidak hanya menghasilkan ide-ide baru, mereka juga bertindak mewujudkan ide mereka menjadi kenyataan. Mereka memiliki dorongan yang kuat bagaimana agar sesuatu terjadi.

5) Orang kreatif mempunyai jawaban alternatif

Mereka tidak hanya membuat satu alternative solusi. Mereka mencoba untuk mendapatkan solusi-solusi lain.

6) Orang kreatif menyukai berpikir lunak

Otak kiri bersifat keras terhadap ide. Otak kanan lunak terhadap batasan-batasan. Orang kreatif memanfaatkan dua belah otaknya secara seimbang.

7) Orang kreatif mencoba kemustahilan

Mereka selalu memerhatikan ide-ide meskipun kelihatan mustahil. Merenungkan ide yang muncul dapat memicu berbagai kemungkinan baru.

8) Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang

Mereka tidak suka menghindar dari suatu tindakan meskipun mempunyai kemungkinan salah atau gagal.

9) Orang kreatif menyukai humor dan santai

Ide kreatif sering kali muncul ketika terdesak situasi, tetapi lebih banyak ide brilian dan segar yang lahir dalam suasana santai dan gembira. Saat santai dan gembira pertahanan mental menjadi longgar, sehingga tidak pusing terhadap aturan, hal mustahil maupun kekeliruan.

10) Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang dilematis

Dalam kenyataannya ide kreatif sering kali muncul dari situasi dilematis. Jarang ide kreatif lahir dari pola pikir linier, tunggal, dan pasti.

11) Orang kreatif meninjau dunia luar

Orang yang sibuk melihat dunia sementara ia di dalamnya akan kehilangan banyak ide. Meninjau dunia dari luar adalah cara untuk meraih ide baru.

12) Orang kreatif berani berpikir berbeda

Orang kreatif berani kontra dengan apa yang disetujui mayoritas, walaupun sering kali tidak harus dilakukan terlalu terbuka.

13) Orang kreatif terbuka terhadap gagasan baru

Mereka mempunyai fleksibelitas dalam pemikiran. Orang yang mengaku bahwa dirinya bukan orang kreatif berate telah memasung diri sendiri. Ingatlah, bahwa ide akan berkembang bila kita memberinya ruang.

14) Orang kreatif mudah menerima perubahan

Orang kreatif membawa perubahan pada masyarakat. Hambatan untuk berubah sering kali muncul pada beberapa orang. Mereka ini tidak mempunyai keberanian untuk mengambil risiko terhadap kesalahan.


(44)

15) Orang kreatif termotivasi untuk menemukan solusi yang lebih baik Motivasi sering kali diekspresikan dalam bentuk sikap yang antusias untuk menantang persoalan-persoalan baru. Mereka mempunyai motivasi tinggi sehingga membuat mereka berenergi.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu bentuk karya atau kreasi yang baru, baik bagi diri pembuatannya ataupun baru bagi orang lain. Hasil kreasi tersebut benar-benar baru ataupun merupakan hasil modifikasi dari yang ada sebelumnya dan selanjutnya, dipakai untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok.

B.Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Erlina Yoshefa tentang minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan Pekerjaan Orangtua menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orangtua.

2. Penelitian Mellisa Shandy Hartoyo mengenai pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa menyatakan bahwa ada pengaruh jiwa berwirausaha terhadap minat berwirausaha nilai koefisien korelasi sebesar 0,404 dan nilai Asym Sig. 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif pada taraf signifikasi 5% dan tidak ada pengaruh latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa adalah 4,051 dengan derajat kebebasan (df) = 2 dan Asymp. Sig 0,132 > 0,05.


(45)

3. Penelitian Ana Nurfiana mengenai pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; Sig. = 0,000 < α = 0,05);

(2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry2.1 = 0,388; Sig. = 0,000 < α = 0,05);

(3) ada pengaruh negatif dan signifikan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa (χ2hitung = 6,325; Asymp. Sig = 0,042 < α = 0,05 dan Spearman Correlation = - 0,181).

C.Kerangka Berpikir

1. Minat Mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Indeks Prestasi Kumulatif

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari belajar. Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa, peneliti menggunakan istilah Indeks Prestasi (IP), menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma adalah tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai dengan dua angka di bawah koma.

Menurut peraturan akademik USD dijelaskan bahwa beban studi tiap semester, yakni jumlah sks yang diambil mahasiswa dalam satu semester,


(46)

ditentukan atas dasar kemampuan belajar mahasiswa yang tercermin dalam Indeks Prestasi Semester, disingkat IPS. Diduga Indeks Prestasi (IP) mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM, karena mahasiswa merasa disibukkan dengan keikutsertaannya dalam PKM. Sehingga, diduga keikutsertaannya akan berpengaruh pada menurunya Indeks Prestasi (IP) yang telah dicapai.

Selanjutnya, peneliti menduga semakin rendah IPS mahasiswa maka semakin rendah pula minat mahasiswa mengikuti PKM. Hal ini dikarenakan mahasiswa akan lebih condong menggunakan waktunya untuk mengikuti kegiatan akademik daripada kegiatan di luar akademik. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi IPS mahasiswa maka diduga semakin tinggi minat mahasiswa mengikuti PKM.

2. Minat Mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Apabila dikaitkan dengan PKM, maka minat yang dimaksud adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti suatu kegiatan PKM. Sedangkan Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang berarti proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau fisik, seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat berpikir tentang hal ini dan menggunakan konsep-konsep untuk mengerti dan memahami suatu objek abstrak atau fisik


(47)

tersebut. Bila dikaitkan dengan pemahaman PKM tentunya mahasiswa harus memahami tentang PKM itu sendiri.

Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengetahui benar apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM, mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses untuk memahami PKM.

Mahasiswa yang belum paham mengenai PKM diduga minat untuk mengikuti PKM cenderung rendah. Sebaliknya, mahasiswa yang paham akan PKM diduga minat mengikuti PKM cenderung lebih tinggi.

3. Minat Mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Kreativitas Mahasiswa

Kreativitas merupakan suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya kreativitas bisa berasal dari internal individu, diantaranya kurang terbuka terhadap segala sumber informasi yang ingin masuk ke dalam dirinya, mahasiswa belum bisa menerima kritikan dan masukan dari orang lain, serta kurang bisa bereksplorasi dengan unsur-unsur yang ada disekitarnya. Selain


(48)

itu faktor eksternal mahasiswa juga mempengaruhi tingkat kreativitas, diantaranya lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan. Peran keduanya itu sangat menentukan agar mampu berpikir untuk menghasilkan suatu produk kreativitas.

Mahasiswa yang dapat mengeksplorasi faktor internal dan eksternal kreativitas diduga dapat mempengaruhi minat mengikuti PKM. Begitu pula sebaliknya, mahasiswa tidak dapat mengantisipasi faktor-faktor tersebut cenderung memiliki minat yang rendah untuk mengikuti PKM. Dari dugaan tersebut dapat diambil makna bahwa kreativitas diduga juga ikut mempengaruhi minat mengikuti PKM.

D.Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir, maka peneliti dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh IPK terhadap minat mahasiswa FKIP untuk mengikuti PKM. 2. Ada pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap minat mahasiswa FKIP

untuk mengikuti PKM.

3. Ada pengaruh Kreativitas terhadap minat mahasiswa FKIP untuk mengikuti PKM.


(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IPK, pemahaman mahasiswa tentang PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma mengikuti PKM. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini hanya berlaku pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma dan tidak berlaku untuk mahasiswa fakultas lain, baik di dalam maupun di luar Universitas Sanata Dharma.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian


(50)

Subjek yang diteliti adalah mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang mencakup sepuluh program studi yaitu: Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Fisika, Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Bimbingan dan Konseling.

2. Objek Penelitian

a. Indeks Prestasi Kumulatif

b. Pemahaman mahasiswa tentang PKM c. Kreativitas mahasiswa

d. Minat mahasiswa mengikuti PKM

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Nawawi dalam Riduwan (2003:8) mendefinisikan „populasi sebagai totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap‟.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4.838 mahasiswa FKIP yang berasal dari sepuluh program studi, yaitu Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Fisika,


(51)

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Bimbingan dan Konseling. Populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen, sehingga perlu ditetapkan sampelnya atau batas-batasnya. Berikut data jumlah mahasiswa FKIP dan data jumlah mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 dari masing-masing program studi:

Tabel 3.1.

Data Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

No. Program Studi Jumlah Keterangan

1 Pendidikan Sejarah 233 Kampus Mrican

2 Pendidikan Matematika 553 Kampus Paingan 3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1138 Kampus Mrican

4 Pendidikan Fisika 272 Kampus Paingan

5 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi

225 Kampus Mrican 6 Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Akuntansi

379 Kampus Mrican 7 Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia dan Daerah

495 Kampus Mrican

8 Pendidikan Biologi 236 Kampus Paingan

9 Pendidikan Bahasa Inggris 911 Kampus Mrican 10 Bimbingan dan Konseling 396 Kampus Paingan

Total Mahasiswa 4.838

* Belum termasuk Ilmu Pendidikan Agama Katolik Sumber: Bapsi Universitas Sanata Dharma Tahun 2012

2. Sampel

Suharsimi Arikunto dalam Riduwan (2003:10) mendefinisikan „sampel sebagai sebagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti) dan dapat mewakili seluruh populasi‟. Dinamakan penelitian


(52)

sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Hal senada juga dikemukakan oleh Muhadi (2009:31), sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Dalam penelitian ini, sampel diambil dari mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP dengan alasan bahwa mahasiswa dianggap sudah mampu beradaptasi dengan aktivitas kampus.

a. Ukuran Sampel

Sampel penelitian ini diambil dari mahasiswa FKIP yang berjumlah 4.838 mahasiswa. Ukuran sampel penelitian ini ditentukan

Tabel 3.2.

Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma

No. Program Studi Jumlah Keterangan

1 Pendidikan Sejarah 26 Kampus Mrican

2 Pendidikan Matematika 112 Kampus Paingan 3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 316 Kampus Mrican

4 Pendidikan Fisika 37 Kampus Paingan

5 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi

42 Kampus Mrican 6 Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Akuntansi

66 Kampus Mrican 7 Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia dan Daerah

79 Kampus Mrican

8 Pendidikan Biologi 43 Kampus Paingan

9 Pendidikan Bahasa Inggris 173 Kampus Mrican 10 Bimbingan dan Konseling 70 Kampus Paingan

Total Mahasiswa 964

* Belum termasuk Ilmu Pendidikan Agama Katolik Sumber: Bapsi Universitas Sanata Dharma Tahun 2012


(53)

dengan menggunakan rumus Stephen Isaac (1982 :192) dalam Somantri (2006:101), sebagai berikut:

Keterangan:

S = Ukuran sampel yang diperlukan N = Jumlah anggota populasi

P = Proporsi populasi = (0,5) (maksimal sampel yang mungkin)

D = Tingkat akurasi (ketelitian) = (0,05)

2

= Tabel nilai Chi Square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 = 3,841

Jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah 355,916531. Selanjutnya, sebagai bentuk pertimbangan peneliti menambahkan 10% lebih banyak sebagai bentuk antisipasi kesalahan atau pun kerusakan data pada saat pengambilan data.


(54)

b. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah 392 mahasiswa FKIP. Sampel penelitian ini diambil dari mahasiswa FKIP semester III yang berjumlah 964 mahasiswa. Selanjutnya, pengambilan sampel ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 pada tiap-tiap program studi FKIP yaitu 40,66% yang berasal (392/964)%. Berikut tabel perhitungan sampel mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP USD:

Tabel 3.3.

Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

No. Program Studi Jumlah Sampel (40,66%)

Sampel Pembulatan

1 Pendidikan Sejarah 26 10,5716 11

2 Pendidikan Matematika 112 45,5392 46 3

Pendidikan Guru Sekolah

Dasar 316 128,4856 129

4 Pendidikan Fisika 37 15,0442 15

5 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi

42 17,0772 17

6 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi

66 26,8356 27

7 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

79 32,1214 32

8 Pendidikan Biologi 43 17,4838 17

9 Pendidikan Bahasa Inggris 173 70,3418 70 10 Bimbingan dan Konseling 70 28,462 28 Total Mahasiswa 964 391,9624 392 * Belum termasuk Ilmu Pendidikan Agama Khatolik


(55)

Sampel penelitian ini diambil secara eksidental yang berarti data diambil berdasarkan kemudahaan untuk menjangkaunya. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel non probability dengan teknik purposive

sampling. Menurut Mantra (2004:121), yang dimaksud dengan

purposive sampling adalah sampel yang dipilih dengan cermat hingga relevan dengan desain penelitian. Cara menentukan responden digunakan teknik accidental sampling yang artinya yang menjadi sampel adalah responden yang bisa dijumpai. Dengan demikian teknik pengambilan sampel adalah kombinasi dari purposive sampling dan

accidental sampling.

E. Variabel Penelitian dan Teknik Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi (1989:91), variabel adalah obyek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun pengelompokan variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Dependen atau Terikat

Menurut Sugiyono (2010:61) variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa mengikuti PKM. Yang dilambangkan dengan huruf (Y).


(56)

b. Variabel Independen atau Bebas

Menurut Sugiyono (2010:61) variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, atau prediktor. Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2) Pemahaman mahasiswa tentang PKM 3) Kreativitas mahasiswa

2. Teknik Pengukuran

Pengukuran setiap variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Variabel IPK diukur berdasarkan indeks prestasi yang dicapai secara kumulatif sampai dengan semester II. Pengukuran variabel IPK disediakan 4 (empat) opsi jawaban. Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Cara Penentuan Skor Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) No Indeks Prestasi Kumulatif Skor

1 <2,00 1

2 2,00 - 2,75 2

3 2,76 - 3,50 3


(57)

b. Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Pengukuran variabel pemahaman mahasiswa tentang PKM menggunakan skala sikap dari Likert yang telah dimodifikasi menjadi 4 (empat) opsi jawaban. Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.5.

Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Pernyataan

Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Jumlah kuesioner adalah 27 butir, sehingga skor variabel pemahaman mahasiswa tentang PKM berkisar antara 27 sampai dengan 108.

c. Variabel Kreativitas Mahasiswa

Pengukuran variabel kreativitas mahasiswa menggunakan skala sikap dari Likert yang telah dimodifikasi menjadi 4 (empat) opsi jawaban. Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.6.

Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Kreativitas Mahasiswa

Pernyataan

Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3


(58)

Jumlah kuesioner ini adalah 20 butir, sehingga skor variabel kreativitas mahasiswa berkisar antara 20 sampai dengan 80.

d. Pengukuran Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Pengukuran variabel minat mahasiswa mengikuti PKM menggunakan skala sikap dari Likert yang telah dimodifikasi menjadi 4 (empat) opsi jawaban. Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.7.

Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Pernyataan

Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Jumlah kuesioner ini adalah 16 butir, sehingga skor variabel minat mahasiswa mengikuti PKM berkisar antara 16 sampai dengan 64.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Menurut Suharsimi (2006:151), angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.


(59)

Penyusunan kuesioner harus dilakukan dengan hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Suharsimi Arikunto (1989:136) tentang usaha mencapai validitas logis dari sebuah instrumen. Berikut adalah tabel kisi-kisi penyusunan kuesioner untuk variabel pemahaman mahasiswa tentang PKM, variabel kreativitas mahasiswa, dan variabel minat mahasiswa mengikuti PKM.

1. Menyusun kisi-kisi

Tabel 3.8. Kisi-kisi Kuesioner

Nama Variabel Dimensi Indikator No. Item 1. Minat Mahsiswa

Mengikuti PKM

1. Rasa tertarik mengikuti PKM

1. Menyukai hal-hal baru 2. Menyukai

membaca laporan PKM 3. Membaca

buku pedoman PKM 4. Menyukai

inovatif 5. Menyukai

kegiatan penelitian, membuka peluang usaha, membantu masyarakat, menciptakan karya teknologi, IPTEKS, penulisan artikel

ilmiah, dan penuangan 1 2 3 4 5,6,7, 8,9,10, 11,12


(60)

gagasan/ide kreatif. 2. Berusaha

mewujudkan keinginan mengikuti PKM

1. Mencari informasi mengenai kegiatan PKM 2. Membaca

buku-buku referensi 3. Merancang

kegiatan PKM. 4. Menciptakan

inovasi

13

14

15

16

Nama Variabel Dimensi Indikator No. Item 2. Pemahaman

Mahasiswa tentang PKM

1. Pengertian PKM

2. Macam - macam PKM

3. Kriteria Program PKM

4. Karakteristik umum setiap bidang PKM 5. Manfaat

mengikuti PKM 6. Tahapan

proses

kegiatan PKM

7. Syarat-syarat mengikuti PKM

Penyusuanan proposal PKM

1. Mengetahui konsep PKM 2. Mengetahui

macam-macam PKM 3. Mengetahui

kriteria program PKM

4. Mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM 5. Mengetahui

manfaat mengikuti PKM 6. Mengetahui

tahapan proses kegiatan PKM 7. Mengetahui

syarat-syarat mengikuti PKM 8. Mengetahui

17,18 19 20,21, 22,23,24, 25 26,27,28, 29,30,31, 32,33,34 35,36,37 ,38,39 40 41,42 43


(61)

bagaimana cara menyusun proposal PKM

Nama Variabel Dimensi Indikator No. Item 3. Kreativitas 1. Fleksibilitas 1. Melihat

suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda . 2. Terbuka

terhadap gagasan baru 3. Mudah

menerima perubahan

44 45 46

2.Originalitas 1. Mempunyai

pemikiran inkuisitif 2. Menyukai

berpikir lunak 3. Mempunyai

toleransi terhadap hal yang dilematis 4. Berani

berpikir berbeda 5. Menghasilk

an ide yang baru dan unik 47, 48 49 50 51 52

3.Elaborasi 1. Bersemang

at dalam menyelesai kan tugas-tugas. 53,54,55 56 57 58


(62)

2. Mempunyai jawaban alternative 3. Mencoba

kemustahila n.

4. Meninjau dunia luar 5. Menemuka

n solusi yang lebih baik 6. Agresif

bertanya

59 60

4.Fluency 1. Melihat

kesalahan sebagai peluang 2. Menyukai

humor dan santai

61, 62 63

2. Menulis item pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi.

Pertanyaan ditulis dalam bahasa baku dengan lugas dan jelas sehingga mudah dipahami oleh responden. Pertanyaan disusun sesuai dengan urutan kisi-kisi di atas. Item pertanyaan dipisahkan dengan kolom sesuai dengan variabel yang akan diungkap (lampiran 2; hal.87).

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Suharsimi


(63)

Arikunto, 1989:136). Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor/butir dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk uji validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson, Suharsimi Arikunto (1989:138), yaitu :

√{ }{ } Keterangan :

rxy = koefisien korelasi skor item dengan skor total

∑x = jumlah skor item dari kuesioner ∑y = jumlah skor total

∑xy = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total ∑x2

= jumlah kuadrat skor item ∑y2

= jumlah kuadrat skor total

N = jumlah subjek/ responden

Untuk menentukan instrumen valid atau tidak, menggunakan pedoman sebagai berikut:

a. Besarnya nilai koefisien r dihitung dengan menggunakan korelasi dengan signifikan 5%. Jika lebih besar dari pada , maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika sebaliknya lebih kecil dari pada , maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

Dalam penelitian ini pengujian validitas empiris instrumen menggunakan bantuan program komputer SPSS For Windows 17.0.


(64)

2011/2012 FKIP USD dengan jumlah data (n) sebanyak 392 responden dengan dk = 390 (n – 2); taraf signifikansi (α) 5% menunjukkan rtabel

sebesar 0,099 (dapat dilihat pada lampiran 11, hal.168 ; r tabel).

Hasil pengujian validitas empiris instrumen dari setiap butir pertanyaan disajikan sebagai berikut:

1) Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner ini memuat 16 butir pertanyaan yang mengukur variabel minat mahasiswa mengikuti PKM. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9.

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Varibel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

(Reliabilitas Alpha sebesar 0,861)

No. Item rhitung rtabel Keterangan

M1 0,351 0,099 Valid

M2 0,549 0,099 Valid

M3 0,574 0,099 Valid

M4 0,350 0,099 Valid

M5 0,484 0,099 Valid

M6 0,502 0,099 Valid

M7 0,451 0,099 Valid

M8 0,495 0,099 Valid

M9 0,522 0,099 Valid

M10 0,420 0,099 Valid

M11 0,495 0,099 Valid

M12 0,414 0,099 Valid

M13 0,599 0,099 Valid


(65)

M15 0,485 0,099 Valid

M16 0,525 0,099 Valid

(Lampiran Hal. 153;Validitas Instrumen)

Pengujian validitas instrumen variabel minat mahasiswa mengikuti PKM di atas menunjukkan bahwa 16 item soal memiliki rhitung >

rtabel, maka dinyatakan valid.

2) Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner ini memuat 27 butir pertanyaan yang mengukur variabel pemahaman mahasiswa tentang PKM. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10.

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM No. Item rhitung rtabel Keterangan

P17 0,657 0,099 Valid

P18 0,591 0,099 Valid

P19 0,648 0,099 Valid

P20 0,708 0,099 Valid

P21 0,706 0,099 Valid

P22 0,712 0,099 Valid

P23 0,728 0,099 Valid

P24 0,658 0,099 Valid

P25 0,681 0,099 Valid

P26 0,666 0,099 Valid

P27 0,703 0,099 Valid

P28 0,720 0,099 Valid

P29 0,693 0,099 Valid

P30 0,650 0,099 Valid


(66)

P32 0,639 0,099 Valid

P33 0,663 0,099 Valid

P34 0,597 0,099 Valid

P35 -0,254 0,099 Tidak Valid

P36 0,630 0,099 Valid

P37 0,541 0,099 Valid

P38 0,430 0,099 Valid

P39 -0,179 0,099 Tidak Valid

P40 0,643 0,099 Valid

P41 -0,354 0,099 Tidak Valid

P42 0,680 0,099 Valid

P43 0,670 0,099 Valid

(Lampiran Hal. 155; Validitas Instrumen)

Pengujian validitas instrumen variabel pemahaman mahasiswa tentang PKM di atas menunjukkan 27 butir pertanyaan, yaitu pada butir ke-21 sampai dengan butir ke-47. Dari 27 butir yang dianalisis, ada 3 butir yang gugur dimana rhitung < 0,099 dan

atau bernilai negatif (-), dengan kata lain terdapat butir yang tidak valid, dapat dilihat:

P39 atau butir 19 = - 0,254 < 0,099 P43 atau butir 23 = - 0,179 < 0,099 P45 atau butir 25 = - 0,354 < 0,099

Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Mahasiswa Mahasiswa tentang PKM tanpa butir P39, P43, dan P45. Pengujian validitas instrumen variabel pemahaman mahasiswa tentang PKM dengan mengeluarkan butir instrumen yang tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas instrumen tersebut adalah sebagai berikut:


(1)

LAMPIRAN 8


(2)

(3)

(4)

LAMPIRAN 9

TABEL r


(5)

Untuk mendapatkan tabel r dan tabel F digunakan program komputer

Mc.Excel, sebagai berikut:

t r F

df = N-2 0.05 0.05 =FINV(0.05,df1,df2) 1 12.7062 0.996917 3.865413

2 4.302653 0.95

3 3.182446 0.878339 =FINV(0.05,1,390)

4 2.776445 0.811401

5 2.570582 0.754492 df1= k-1 = 2 -1

6 2.446912 0.706734 df2=n-k = 392-2

7 2.364624 0.666384 k= adalah jumlah variabel

8 2.306004 0.631897 bebas+terikat)

9 2.262157 0.602069 n= jumlah observasi

10 2.228139 0.575983 11 2.200985 0.552943 12 2.178813 0.532413 13 2.160369 0.513977 14 2.144787 0.497309 15 2.13145 0.482146 16 2.119905 0.468277 17 2.109816 0.455531 18 2.100922 0.443763 19 2.093024 0.432858 20 2.085963 0.422714 21 2.079614 0.413247 22 2.073873 0.404386 23 2.068658 0.39607 24 2.063899 0.388244 25 2.059539 0.380863 26 2.055529 0.373886 27 2.05183 0.367278 28 2.048407 0.361007


(6)

Lanjutan…

375 1.96631 0.10102

376 1.966293 0.100886

377 1.966276 0.100753

378 1.96626 0.10062

379 1.966243 0.100488

380 1.966226 0.100356

381 1.96621 0.100225

382 1.966193 0.100094

383 1.966177 0.099964

384 1.966161 0.099834

385 1.966145 0.099705

386 1.966129 0.099576

387 1.966113 0.099448

388 1.966097 0.09932

389 1.966081 0.099193

390 1.966065 0.099066

391 1.96605 0.09894

392 1.966034 0.098814

393 1.966019 0.098688

394 1.966003 0.098564

395 1.965988 0.098439

396 1.965973 0.098315

397 1.965957 0.098192

398 1.965942 0.098069

399 1.965927 0.097946

400 1.965912 0.097824

401 1.965897 0.097703

402 1.965883 0.097581

403 1.965868 0.097461


Dokumen yang terkait

Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : studi kasus pada mahasiswa fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

0 0 2

Pengaruh program studi, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dan pemahaman mahasiswa tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 176

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma : stu

0 0 182

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), budaya membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa : studi kasus mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan

0 2 202

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : survei pada mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univers

0 2 97

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), budaya membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa

0 0 200

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM

2 5 180

Program Kreativitas Mahasiswa PKM

0 0 4

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : survei pada mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univers

0 0 95

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), KREATIVITAS MAHASISWA, DAN PEKERJAAN YANG DIHARAPKAN SETELAH LULUS TERHADAP MINAT MENGIKUTI PKM

0 2 200