Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi yang ditunjukkan dengan koefesien korelasi sebesar 0,235 koefesien determinasi 0,055 dan
t
hitung
2,554 lebih besar dari t
tabel
2,00 dengan taraf signifikansi 5. Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan
Lingkungan Teman Sebaya dan Motivasi Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi yang ditunjukkan dengan koefesien
korelasi sebesar 0,286 koefesien determinasi sebesar 0,082 dan F
hitung
4,937 lebih besar dari t
tabel
3.09dengan taraf signifikansi 5. Persamaan yang terdapat pada penelitian ini yaitu pada variabel Motivasi Belajar dan
variabel Lingkungan Teman Sebaya, perbedaannya terdapat pada variabel terikat dan lokasi penelitian
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Biaya Motivasi Belajar adalah salah satu persyaratan yang amat penting
dalam belajar. Peranan motivasi tidak diragukan dalam belajar. Banyak siswa dengan intelegensi yang rendah disebabkan tidak ada motivasi
dalam belajar. Fungsi motivasi yang seharusnya sebagai pendorong, penggerak, dan pengarah perbuatan belajar tidak diperankan dengan
baik. Hal ini sesuai bahwa hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang baik.
Sekolah yang besar Motivasi Belajar akan tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan keinginan untuk sukses,
lebih senang bekerja mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya,
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah, dan mempunyai orientasi ke masa yang akan
datang. Semakin tinggi semangat belajar para siswa akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya.
2. Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Biaya
Lingkungan Teman Sebaya merupakan suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai usia
dan status yang sama. Interaksi tersebut berupa interaksi dengan teman sebaya di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
Demikian juga dengan pergaulannya, siswa dalam bergaul baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar sangat berpengaruh
oleh teman sebaya seperti interaksi sosial yang dilakukan, keterlibatan individu yang dilakukan dan dukungan dari teman sebaya baik berupa
dukungan yang bersifat positif maupun dukungan yang negatif yang nantinya akan mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi Biaya siswa.
Oleh karena itu, semakin positif pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap kegiatan belajar Akuntansi Biaya siswa maka akan semakin
tinggi Prestasi Belajar Akuntansi Biaya yang akan diperoleh siswa. 3. Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya secara
bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Biaya Motivasi Belajar merupakan faktor penting yang harus dimiliki
siswa. Belajar yang disertai dengan motivasi akan mendorong siswa
untuk belajar lebih baik dari pada belajar tanpa motivasi. Motivasi Belajar ini timbul apabila siswa tertarik terhadap hal yang dipelajari,
untuk memperoleh hasil belajar yang baik, siswa harus tertarik dengan dengan materi pelajaran Akuntansi Biaya. Dengan adanya daya tarik
terhadap pelajaran Akuntansi, maka siswa akan berusaha sungguh- sungguh untuk mempelajari Akuntansi Biaya, sehingga dengan adanya
kesungguhan belajar Akuntansi Biaya ini maka Prestasi Belajar Akuntansi Biaya yang baik akan tercapai.
Selain faktor Motivasi Belajar, Lingkungan Teman Sebaya juga turut mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi Biaya siswa. Dalam
pergaulannya siswa banyak dipengaruhi oleh teman sebaya baik pengaruh positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi Prestasi
Belajar Akuntansi Biaya. Motivasi belajar dan Lingkungan Teman Sebaya mempengaruhi
proses belajar siswa dalam pencapaian Prestasi Belajar Akuntansi Biaya. Dengan demikian, faktor Motivasi Belajar dan Lingkungan
Teman Sebaya dapat berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Biaya. Oleh karena itu semakin tinggi Motivasi Belajar dan semakin
positif pengaruh Lingkungan Teman Sebaya secara bersama-sama akan semakin tinggi Prestasi Belajar Akuntansi Biaya yang akan diperoleh
siswa.
D. Paradigma Penelitian