Pedoman wawancara Catatan lapangan Tes tertulis

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Marshall 1990 dalam Sugiyono 2005:64 yang menyatakan bahwa ”Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.” Dari kedua pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa observasi sangat penting dilakukan. Instrumen observasi yang digunakan dalam teknik ini yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi digunakan merekam data hasil observasi terhadap kinerja guru, dan aktivitas siswa.

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara merupakan instrumen yang digunakan pada teknik pengumpulan data melalui kegiatan wawancara interview. Esterberg dalam Sugiyono, 2005:72 mendefinisikan „Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.‟ Sedangkan, menurut Wiraatmadja 2005:117, “Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan mengenai hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara dibutuhkan untuk memperoleh data yang hanya dapat diungkapk an secara lisan oleh sumbernya.” Sesuai dengan definisi-definisi di atas, pedoman wawancara digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dari guru dan siswa tentang temuan- temuan yang diperoleh pada proses pembelajaran, baik sebelum, ketika maupun setelah diterapkannya Model Pembelajaran kooperatif Teknik Kancing Gemerincing.

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan menurut Wiriaatmadja 2005:125 merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian. Hal tersebut dikarenakan dalam catatan lapangan ini terekam berbagai deskripsi data selama proses pembelajaran. Kekayaan data yang termuat dalam catatan lapangan ini meliputi deskripsi tentang berbagai kegiatan di kelas, suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan iklim kualitatif lain yang mendasar dalam penelitian. Dalam penelitian ini, catatan lapangan digunakan oleh peneliti observer untuk merekam secara deskriptif berbagai kejadian yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara siswa untuk memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa.

4. Tes tertulis

Tes tertulis yang digunakan berupa lembar kerja kelompok dan lembar soal. Lembar kerja kelompok digunakan untuk mengukur hasil diskusi kelompok. Lembar soal digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif individu secara tertulis dalam memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa. Soal tes tertulis untuk individu terdiri dari dua nomor yang berisi dua buah peristiwa yang harus diberi tanggapan dan saran oleh siswa dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat dan santun berbahasa.

5. Format penilaian

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan Pembelajaran Konstruktif dalam Pelajaran PAI Terhadap Kemampuan Analisis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Teknik Active Debate)

0 6 148

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

1 21 58

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa(Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Metro TP 2013/2014)

0 7 51

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1 MTS Negeri Enok

0 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran PKn di Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Banyukembar

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 1 Banyukembar

0 33 154

Penelitian Tindakan Kelas Penggunaan Skype untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada Siswa-Siswi STMIK Pontianak

0 0 5