Tabel 4.4 Luas Penggunaan Lahan di Kelurahan Bagan Deli tahun 2011
Sumber: Survey Lapangan 2011 4.1.3.2
Nilai lahan Menurut data yang diperoleh melalui Dirjen Perpajakan, untuk kelurahan yang
memiliki nilai lahan yang tinggi terdapat di Kelurahan Belawan I. Sedangkan kelurahan yang memiliki nilai lahan yang rendah terdapat di 2 Dua kelurahan yaitu Kelurahan Belawan
Sicanang dan Kelurahan Belawan Bahagia.
4.2 Kondisi Eksisting Kelurahan Bagan Deli
4.2.1 Profil kelurahan Kelurahan Bagan Deli mempunyai luas wilayah sebanyak 612 Ha yang terdiri dari ,
dengan persentase terhadap luas kecamatan adalah 16 dan terdiri dari 15 lingkungan. Kelurahan Bagan Deli terletak hanya 1 m dari muka air laut dpl dengan batas-batas
Kelurahan Bagan Deli sebagai berikut: No Jenis Penggunaan Lahan
Luas Lahan m² ha 1
Dermaga Pelabuhan 38.000
3,8 2
Permukiman Padat 401.600
40,16 3
Permukiman Sedang 240.250
24,25 4
Industri Hilir CPO, Aspal, Semen, Pupuk 591.200
59,12 5
Lapangan Penumpukan Depo Peti Kemas dan Fasilitas Pendukung
787.800 78,78
6 Lahan Kosong, Rawa dan Kawasan Lindung
850.000 85
8 Perkantoran Pemerintah dan BUMN
76.300 7,63
9 Kawasan Rekreasi Pantai OP
60.000 6
Total Luas Kelurahan Bagan Deli 30.474.000
304,74
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Peta Guna Lahan Tahun 2011 Sumber: Suvey lapangan
Universitas Sumatera Utara
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Belawan I
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Belawan Bahari
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Belawan II
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malakamuara Sungai Deli.
4.2.2 Permasalahan kelurahan
Berdasarkan hasil survey dan wawancara isu dan permasalahan di Kelurahan Bagan Deli antara lain sebagai berikut:
1. Kesemrawutan penggunaan lahan yang terlihat dari banyaknya bangunan yang
tidak memiliki izin terutama pada pemukiman kumuh dan yang berada di tepi pantaisungai. Selain itu banyak dijumpai permukiman yang terlalu dekat dengan
jalan transportasi, areal industri yang hanya dipisahkan oleh tembok pembatas. 2.
Banjir yang dikarenakan air pasang. Banjir ini terutama terjadi pada kawasan yang berada di tepi pantai, tepi sungai ataupun di daerah rawa. Pada kawasan tersebut
termasuk pemukiman padat dimana banyak terdapat perumahan yang terbangun tanpa perencanaan dan berdasarkan survey lapangan lebih dari 50 tidak
memiliki izin. Oleh sebab itu menyebabkan kawasan tersebut menjadi permukiman kumuh
3. Banyaknya lokasi yang tidak memiliki sistem drainase dan banyak juga
ditemukan beberapa drainase yang mengalami kerusakan dan tidak berfungsi. Akibat dari hal tersebut menyebabkan banjir di kawasan Kelurahan Belawan I.
Berdasarkan wawancara terhadap masyarakat di kelurahan ini, masyarakat
Universitas Sumatera Utara
mengharapkan adanya pembenahan drainase. Salah satu jalan di Kelurahan Belawan I yang memiliki drainase yang kurang dan tidak layak yaitu Jl. Sumatera.
4.2.3 Kondisi kependudukan
Penduduk di Kelurahan Bagan Deli berjumlah 20.314 jiwa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel. Dari hasil survey, kondisi penduduk dibagi
menjadi penduduk berdasarkan lama tinggal di Kelurahan Bagan Deli, dan penduduk berdasarkan mata pencaharian tabel 4.5 dan 4.6.
Tabel 4.5 Survey Penduduk di Kelurahan Bagan Deli Berdasarkan Lama Tinggalnya di Kelurahan Bagan Deli
Lama Tinggalnya Jumlah
10 tahun 14 orang
11-20 tahun 60 orang
21-30 tahun 18 orang
30 tahun 8 orang
Jumlah 100 orang
Sumber: Hasil olahan data survei memakai SPSS versi 18 Tabel 4.6 Survey Mata Pencaharian Penduduk di Kelurahan Bagan Deli
Mata Pencaharian Jumlah
PNS 6 orang
Wiraswasta 4 orang
Buruh 24 orang
Nelayan 62 orang
Lainnya Tk. Ojek 4 orang
Jumlah 100 orang
Sumber: Hasil olahan data survei memakai SPSS versi 18 Dari survey mata pencaharian penduduk, umumnya penduduk di Kelurahan Bagan
Deli bermata pencaharian nelayan. Hal tersebut dikarenakan letaknya yang berada di tepi
Universitas Sumatera Utara
pantai. Selain nelayan mata pencaharian penduduk di Kelurahan Bagan Deli yaitu buruh di pelabuhan dan industri yang ada di kelurahan tersebut.
4.2.4 Permukiman
Di Kelurahan Bagan Deli kawasan pemukiman memiliki luas 71,66 Ha dan berada di bagian selatan kawasan. Di Kelurahan Bagan Deli berdasarkan survey lapangan keadaan
permukiman tidak merata, dimana permukiman dapat digolongkan atas 3 tiga golongan yaitu permukiman padat, sedang, dan jarang.
Kriteria permukiman dengan kepadatan tinggi adalah Kawasan yang diperuntukkan bagi permukiman dengan kriteria kepadatan perumahan 40 rumahha. Permukiman padat
terdapat di lingkungan I, III, IV, V, VII, XIII, XIV, XV, golongan permukiman sedang berada pada lingkungan II, VI, XII, sedangkan golongan permukiman jarang berada pada
lingkungan VIII, IX, X, dan XI. Berdasarkan survey letak permukimannya, area permukiman di Kelurahan Bagan
Deli terdiri dari 2 dua jenis, yaitu: 1.
Permukiman yang berada di lahan kering. Di Kelurahan Bagan Deli berdasarkan survey permukiman yang berada di lahan kering sebanyak kurang lebih 40.
Pada lahan kering umumnya rumah berada langsung di atas tanah dan terbuat dari material yang baik yaitu lantai yang terbuat dari beton dan dinding terbuat dari
batu bata 2.
Permukiman yang berada di kawasan rawa-rawa atau di tepi sungai atau tepi pantai. Di Kelurahan Bagan Deli berdasarkan survey permukiman yang berada di
kawasan rawa-rawatepi sungaitepi pantai sebanyak kurang lebih 60.
Universitas Sumatera Utara
Permukiman pada daerah rawa-rawa atau tepi pantai mennggunakan tiang atau berupa rumah panggung dan menggunakan bahan bangunan yang sederhana
dengan mutu yang kurang baik gambar 4.4. 4.2.5
Kawasan industri, pergudangan dan pelabuhan Berdasarkan fungsinya industri di Kelurahan Bagan Deli dikelompokkan dalam 3
bagian yaitu: 1.
Industri hilir CPO Crude Palm Oil, semen, aspal dan pupuk. Di areal industri tersebut dijumpai berupa tangki timbun CPO dan perpipaan, gudang penimbunan
dan pengantongan aspal, gudangtangki penimbunan untuk pengantongan semen, gudang penumpukan dan pengantongan pupuk. Luas lahan yang dipergunakan
sesuai survey lapangan tahun 2011 adalah 59,12 Ha. Kegiatan di darat industri dan di sisi laut transportasi laut harus saling mendukung artinya tangki
timbunatau tempat penimbunan sementara merupakan tempat hasil bongkar muat dari kapal ke darat. Fasilitas CPO merupakan fasilitas terbesar yang ada di
Sumatera. Aktivitas yang sama juga dilakukan pada produksi semen, aspal dan pupuk.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Peta Permukiman Kelurahan Bagan Deli Sumber: Survey Lapangan dan foto udara 2011
Universitas Sumatera Utara
2. Industri pelayanan jasa. Industri pelayanan jasa bergerak di bidang lapangan
penumpukan peti kemas, pergudangan dan lapangan penumpukan terbuka. Pengelola industri tersebut terdapat perusahaan-perusahaan swasta dan Badan
Usaha Milik Negara BUMN. Industri ini sangat berkembang pesat seiring dengan tingginya pangsa pasar dalam jasa angkutan barang yang melalui kemasan
berupa peti kemas. 3.
Industri perikanan. Industri perikanan terletak di sisi Timur Kelurahan Bagan Deli dengan luas + 32 Ha dan merupakan industri perikanan terbesar di Sumatera
Utara. Aktivitas masyarakat yang tampak sehari-hari di lokasi ini adalah melakukan jual beli ikan antara warga pengecer dengan nelayan. Kondisi tata
guna lahan dominan Pergudangan dan tempat pengeringan ikan, namun banyak juga berupa rumah-rumah warga yang menyatu dengan gudang atau areal
pengeringan ikan tersebut. Setelah dilakukan wawancara di lapangan ternyata penghuni rumah-rumah tersebut adalah warga yang punya usaha di bidang
industri tersebut gambar 4.5. 4.2.6.
Kawasan transportasi laut Pelabuhan di Belawan melayani usaha bongkar muat cargo berupa curah cair dan
curah kering, peti kemas. Selain itu pelabuhan juga menyiapkan fasilitas penumpang angkutan laut yang melayani warga yang pergi dan datang ke Medan yang menggunakan jasa
angkutan laut. Luas pelabuhan berupa dermaga di Kelurahan Bagan Deli berdasarkan data PT. Pelabuhan Indonesia I adalah 3,8 Ha sedangkan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Peta Guna lahan Industri di Kelurahan Bagan Deli Sumber: Survey Lapangan, 2011
Universitas Sumatera Utara
fasilitas dermaga yang ada di Belawan secara keseluruhan merupakan fasilitas yang terbesar di Pulau Sumatera. Dalam mendukung berbagai kegiatan yang ada di
dermaga sisi laut akan menimbulkan kebutuhan akan lahan di sisi darat seperti munculnya industri-industri baru gambar 4.6.
4.3 Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Medan tahun 2010 - 2030