peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berinteraksi
dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. 4.
Mencoba Siswa harus mencoba untuk memperoleh hasil belajar yang nyata dan
otentik yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
5. Membentuk jejaring
Pada pembelajaran kolaboratif siswa harus lebih aktif sedangkan guru hanya berfungsi sebagai manajer belajar.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran PKn menggunakan pendekatan saintifik
diharapkan dapat
mempersiapkan siswa
mengatasi berbagai
permasalahan yang terjadi di masa depan dengan mempelajari berbagai materi yang ada pada pembelajara PKn. Penerapan pendekatan saintifik melalui model
Talking Stick berbantuan media audiovisual pada pembelajaran Pkn meliputi kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Hasil
evaluasi belajar siswa dapat optimal, jika dalam pembelajaran guru menggunakan model inovatif yang dapat mendorong siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.
2.1.6 Model Pembelajaran
2.1.6.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.
Menurut Hamdani 2011:30 model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
yang dirumuskan.Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran. Selanjutnya menurut Karli dan Yuliariatiningsih, 2011:165 model
pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku membantu sesama dalam struktur kerjasama yang teratur
dalam kelompok terdiri atas dua orang atau lebih. Keberhasilan kerja sangat dipengaruhi keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri.
Menurut Suprijono, 2012:54 menyatakan pembelajaran kooperatif adalah konsep yang luas meliputi semua jenis kerja kelompok baik yang dipimpin oleh
guru maupun yang diarahkan oleh guru. Penerapan pembelajaran kooperatif didukung penelitian Bobbette M.
Morgan 2012 berjudul “Teaching Cooperative Learning with Children’s
Literature” pembelajaran kooperatif sebagai suatu model yang dapat digunakan guru untukmeningkatkan kreatifitas anakdan memperkuat keterampilan sosial
bekerja sama. Pembelajaran kooperatif mengajarkan anak-anak untuk bekerja sama karena semua keterampilan sosial dapat diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan pembentukan kelompok yang bertujuan untuk
menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif dengan melakukan sosialisasi internal dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan tugas bersama dalam
kelompok. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Talking Stick.
2.1.6.2 Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajarandigunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar
mengajar yang efektif sehingga permasalahan yang ditemukan guru dalam pembelajaran dapat dipecahkan. Talking stick termasuk salah satu model
pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan. Siswa bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan
berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan pada mereka dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Menurut Suprijono, 2012:109 Talking Stick merupakan model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Langkah-langkah dalam
penerapanTalking Stickadalah: 1.
Penjelasan guru tentang materi pokok yang akan dipelajari 2.
Siswa membaca dan mempelajari materi 3.
Guru meminta siswa menutup buku catatan kemudian mengambil tongkat dan memberikan pada salah satu siswa
4. Siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru
5. Refleksi
6. Merumuskan kesimpulan
Menurut Huda, 2013:225 model Talking Stick bermanfaat karena mampu menguji kesiapan siswa untuk fokus berkonsentrasi dalam situasi apapun, melatih
keterampilan dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat dan
tepat sehingga siswa tidak pasif dalam pembelajaran. Kemudian dalam Suprijono, 2012:109 menyatakan pembelajaran dengan model Talking Stick mendorong
siswa untuk berani mengemukakan pendapat. Penggunaan model ini diharapkan dapat mendorong keaktifan siswa untuk
berpendapat dan meningkatkan minat belajar siswa sehingga kualitas pembelajaran PKn dapat meningkat. Model Talking Stick lebih efektif jika
didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai. Peneliti menggunakan media audiovisual untuk menunjang pembelajaran PKn agar
penyajian materi kepada siswa lebih optimal.
2.1.7 Media pembelajaran